Bab 30

Hallo, selamat sore.

Lodi datang lagi, btw, bolehlah Lodi imnyut ini meminta coment dan vote kalian. Hehehe

Untuk pertanyaan kemarin, wahhh. Lodi semakin antusias menulis. wkwkwk

Selamat Membaca

Itachi melangkah ke luar, meninggalkan ruang rawat inapnya. Pakaian pasien masih melekat pada tubuh kokohnya, terkesan seksi bagai model pria yang mempromosikan rumah sakit, mungkin itu yang di dalam bayangan pasien lain melihat dirinya.

Well, wajah dan tubuh khas Uchiha memberi nilai plus dalam hal visual. Tentu saja itu semua kan mengundang orang untuk menatapnya, apalagi Itachi tidak seperti adiknya yang bagai bongkahan es berjalan.

Dibanding Kaisar Uchiha, aura milik Itachi lebih membawa ke aura hangat. Dan Itachi sudah merasakannya, ia selalu saja diterima di tempat manapun tanpa pemaksaan dengan aura yang dimilikinya.

"Kenapa kau keluar, otouto?" tanya orang itu.

Pertanyaan itu membuat Itachi menatap heran dengan lelaki yang memiliki paras cantik untuk ukuran pria.

Tidak mungkin bukan lelaki itu di rumah sakit untuk menjaganya? Apalagi Itachi bukan seorang Pangeran lagi.

Tapi, untuk apa lelaki itu di rumah sakit?

"Aku hanya bosan di dalam kamar terus, aniki. Dan untuk apa aniki di rumah sakit? Apa Yang Mulia yang meminta aniki untuk menjagaku?"

"Aku datang kemari untuk—"

Tiba-tiba pintu ruangan yang di depan Itachi terbuka. "Shisui, cepat siapkan makanan untuk kami."

"Yang Mulia?" Itachi menatap heran dengan keberadaan Kaisar Uchiha.

》》》

Naruto melirik ke sisi kanan, ia bisa melihat Kaisar Uchiha yang menyiapkan makanan untuknya.

Kemudian, Naruto melirik ke sisi kiri, Itachi terlihat sedang menyiapkan buah-buahan yang sepertinya juga untuk Naruto.

Entah kenapa, Naruto kembali merasa de javu.

Sedangkan Shisui? Lelaki itu telah kembali ke istana karena mendapat panggilan untuk menyelesaikan urusan istana yang konon begitu penting.

Tapi, Naruto yakin itu hanya akal-akal si wajah cantik untuk meninggalkan Naruto dalam suasan canggung.

"Eeee ... sejak kapan Tachi-nii di rumah sakit?" tanya Naruto mencoba menghilangkan suasana canggung.

Itachi meletakkan hasil buah yang dikupasnya, dan memberikannya ke Naruto. "Sudah sejak tiga hari yang lalu, dan kamu sendiri bagaimana Naru-chan?"

Suffic yang diucapkan Itachi, membuat Itachi menerima sorot tajam dari Kaisar Uchiha. Namun peringatan dari adiknya itu tak Itachi pedulikan.

"Aku baru tadi malam."

"Apa itu ada hubungannya dengan kaki kananmu, Naru-chan?"

"Kaki kanan?" tanya Naruto tak paham.

"Ahh ... tidak juga," jawab Naruto menggosok tengkuk belakang, padahal ia tak merasa gatal sedikitpun, sambil sesekali melirik Kaisar Uchiha.

Ada rasa tak enak pada Kaisar Uchiha, walau cidera yang dideritanya adalah hasil perbuatan Kaisar Uchiha. Entah kenapa Naruto tak ingin membuat lelaki yang dicintainya itu merasa bersalah.

Lagi pula, dibalik musibah yang diterimanya, hal baik dibalik itu adalah Naruto akhirnya bertemu dengan lelaki yang akan menjadi miliknya.

Itachi yang menyadari sikap Naruto, "Sebenarnya—"

"Ini sudah saatnya pasien istirahat, jadi mari saya antar, Aniki," potong Kaisar cepat.

"Benar, aku pun ingin istirahat juga," ucap Naruto mengikuti kemauan Kaisar Uchiha.

Naruto paham, mungkin Kaisar Uchiha tak mau berada di suasana canggung yang membuat Kaisar Uchiha teringat dengan kejadian Kaisar Uchiha menabrak dirinya.

Jadi, dari pada Naruto tidak bisa menikmati makan dengan nyaman di ruangannya. Lebih baik ia menuruti perintah lelaki itu bukan?

Toh itu akan membuat hati Naruto yang tak nyaman saat bersama dengan Itachi-nii, berkurang.

Kaisar Uchiha dan Itachi terlihat mulai meninggalkan Naruto, membuat Naruto langsung menghela napas.

'Apa hanya perasaanku saja, Tachi-nii terlihat lebih ... tampan?' batin Naruto mengingat wajah Itachi yang sempat mendekatinya tadi.

'Wait! Sadar Naru! Kau itu calon permaisuri Suke-teme!' batinnya mengingat statusnya sekarang.

"Sudahlah, lebih baik aku segera menghabiskan makan dan membuat koreografi untuk musik tadi."

oOo

Kyuubi baru saja kembali dari kamar ibundanya, ia berencana mendatangi adiknya untuk melihat kondisi gadis itu.

Sebenarnya, Kyuubi juga penasaran kenapa Kaisar Uchiha memberi perintah untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Namun sayang, rasa penasaran Kyuubi tak bisa mendapat jawaban. Karena seluruh data kesehatan Naruto benar-benar dilindungi, dan Kyuubi akan mencoba mencari tahu melalui jawaban Naruto.

Adiknya itu tak mungkin bisa berbohong padanya kan?

Tapi, tiba-tiba saja Kyuubi menghentikan langkahnya. Manik merahnya menatap terkejut dengan kehadiran dua lelaki yang memiliki wajah hampir mirip.

Kyuubi dengan cepat bersembunyi di balik tembok yang berbeda arah.

'Kenapa Yang Mulia dan Kakek itu disini?' tanya Kyuubi.

Suara pintu yang di tutup, membuat Kyuubi memberanikan diri untuk melanjutkan langkahnya. Dua lelaki yang sedang memperebutkan tahta kekaisaran sedang bertemu, apa yang akan kalian pikirkan?

Dan disinilah Kyuubi berada, mencuri dengar pembicaraan lelaki di dalam.

》》》

Kaisar Uchiha telah selesai membantu Itachi duduk di ranjang, merasa kakaknya telah terlihat nyaman. Beliau kemudian berniat meninggalkan ruangan, pergi menuju kamar Naruto yang mungkin telah menunggunya.

"Kau tak membiarkanku mengatakan hal yang sebenarnya? Apa kau takut, adikku?"

Itachi menatap tubuh tinggi adiknya, ia bisa melihat adiknya menghentikan langkah, dan kemudian si pemilik wajah dingin itu membalikkan tubuh ke arahnya. Onyc keduanya saling bertatapan.

"Apa maksud aniki?"

Pertanyan yang sangat lucu bukan? Padahal Kaisar sudah mengetahui apa yang dimaksud ucapan Itachi. Namun, lelaki yang lebih muda dari Itachi itu memilih bertanya?

Itachi tersenyum sinis. "Kau tau apa maksudku, jadi untuk apa aku memperjelas ucapanku?"

"Memperjelas?" Kaisar mengangkat alis kanannya, ia tertawa mendengar pertanyaan anikinya. "Hahaha."

"Tak ada yang lucu, otouto!"

Kaisar kembali terlihat memasang wajah dinginnya, namun Itachi tak gentar. Ia adalah Uchiha, jadi untuk apa sesama uchiha ketakutan melihat aura tersebut.

Atau mungkin karena Itachi sebenarnya adalah Kaisar sebenarnya, hingga ia tak merasakan rasa takut atas intimidasi itu. Entahlah.

"Bukankah sejak ibunda memohon, maka ... aku, pelakunya."

Ucapan angkuh dari adiknya membuat Itachi mencengkram selimut yang menutupi separuh tubuhnya. Itachi marah, kesal, bahkan jijik dengan ketidak-mampuan dirinya yang selalu dilindungi ibunda dan adiknya.

"Aniki tak perlu membahas hal ini lagi, jadi aku rasa kita hanya perlu melihat ke depan."

"Lalu bagaimana dengan Naru? Kau berencana membuat dia menjadi princess bukan?"

Ya, Itachi sudah bisa membaca maksud dari kontes yang super sulit untuk Naruto. Adiknya itu sengaja membuat Naruto tak bisa menjadi princess, entah apa yang direncakan.

"..." Kaisar masih diam.

Diamnya Kaisar membuat Itachi semakin yakin akan opini miliknya. "Maka jadikan aku pangeran, dan aku akan meminang—"

Tanpa bisa diduga, Kaisar langsung mencengkram leher Itachi. Itachi menatap onyc di depannya, tatapan adiknya terlihat tak seperti biasanya. "Lancang! Seperti ini kah caramu berterima kasih pada adikmu!" bentak Kaisar Uchiha.

Tapi bukan Itachi namanya, jika ia langsung ketakutan hanya karena melihat perubahan sorot mata adiknya yang terlihat lebih dingin.

Dalam hawa membunuh yang Itachi terima, bahkan bisa membuat Itachi sedikit berkeringat pada dahinya akibat menahan rasa yang belum pernah ia rasakan, Itachi tetap mencoba mengatakan apa yang ia pikirkan. "Apa maksudmu! Kau sudah tau akulah—"

"Ya!" potong Kaisar cepat membuat Itachi lagi-lagi tak bisa menyelesaikan kalimatnya.

"Lalu kenapa baru sekarang." Kaisar menghentikan kalimatnya, tangan kanannya semakin mencengkram leher Itachi.

"Kenapa baru sekarang kau memohon untuk bertanggung-jawab?"

"Dimana dirimu saat aku didesak melakukan seluruh tanggung-jawabmu?"

"Kau tidak ada aniki!"

Tangan Itachi mencengkram selimutnya, mencoba menahan rasa sakit pada lehernya. Leher Itachi sudah mulai terlihat memerah menandakan tindakan Kaisar Uchiha tidaklah main-main.

Namun Kaisar tak memiliki keinginan untuk melepas leher kakaknya itu.

Dalam benak Kaisar Uchiha, Ia sama sekali tak pernah menentang keinginan ibunda untuk bertanggung jawab dalam semua masalah yang menimpa Itachi.

Bahkan, ia pun telah merelakan masa remajanya hilang terganti dengan kehidupan istana yang begitu kaku.

Belum sampai disitu, Kaisar Uchiha kira pengorbanannya kehilangan seluruh hal yang disukainya, termasuk kebebasan.

Akan membuat Itachi, kakak satu-satunya yang sangat ia hormati, tetap menjadi sosok yang pantas ia tiru.

Tapi, apa sekarang? Pengorbanan yang dilakukan Kaisar Uchiha tak lebih hanya permainan yang bisa mereka mainkan saat kanak-kanak.

Itachi ingin mengambil sesuatu yang berharga bagi Kaisar Uchiha lagi.

"Jadi hentikan keinginanmu itu! Karena selamanya, Naruto hanya milikku! Milik Uchiha Sasuke!"

Usai mengatakan itu, Kaisar melempar Itachi ke samping, membuat Itachi terjatuh dari ranjang.

Melihat kakaknya kesakitan seperti itu, tak ada rasa kasihan dalam hatinya. Kaisar Uchiha telah kecewa dengan kepercayaannya pada Itachi.

》》》

Kyuubi dengan cepat meninggalkan pintu kamar Itachi, namun sayang, Kaisar Uchiha telah lebih dulu menangkap basah dirinya.

"Kau Putri Senju kah?"

Kyuubi mengangguk takut, tatapan Kaisar Uchiha yang dilihatnya sekarang benar-benar bagai ada jutaan tombak yang siap menerkam tubuhnya.

"Cepat panggil dokter untuk kakakku."

Memanggil dokter?

Ada rasa heran pada Kyuubi, namun ia tetap melaksanakan perintah Kaisar Uchiha. Padahal tadi jelas-jelas Kyuubi melihat dari celah pintu, Kaisar Uchiha berniat membunuh Itachi.

Lalu kenapa lelaki yang lebih muda dari Kyuubi itu meminta dirinya untuk memanggil dokter?

oOo

"Dia siapa?"

"Dia kakakmu, Naru. Namanya—"

"Hentikan! Naru tidak memiliki kakak! Naru adalah princess, jadi tidak ada yang boleh mengambil status Naru!"

"Naru! Dengarkan kaa-san sayang!"

Naruto terbangun dari tidurnya, napasnya memburu seolah ia sedang dikejar anjing. Kedua tangannya memegang kepala, memukul keras bagian ata kepala, mencoba menghilangkan rasa pening di dalamnya.

Kepalanya terasa ingin meledak. Dan Naruto tak menyukai rasa sakit itu. "Dobe!"

"Ini menyakitkan Sasu—" ucapannya terhenti akibat kesadarannya kembali menghilang.

TBC

Hemmm, ngenes banget sih Naruto. 🤣🤣🤣

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top