Bab 17


Pagi ini, Putri Naruto telah siap dengan seragamnya. Karena pelajaran pertama adalah Sejarah, jadi ia tak perlu meminta ijin untuk tak mengikuti kelas.

Walau ia telah tahu jika hari ini sudah dimulai untuk mengikuti pelatihan yang disiapkan oleh Ino dan para dayang. Namun, pemikirannya masih saja terfokus pada kejadian semalam.

Suara siaran tv yang menayangkan pengumuman, membuat penghuni kelas terdiam. Mereka penasaran dengan kabar yang akan diumumkan.

"Setelah pihak Kekaisaran Uchiha mengangkat dua gadis sebagai Putri Kekaisaran, yaitu Haruno Sakura tunggal dari Bapak Perdana Menteri dan Ibu Perdana Menteri kemudian Uzumaki Naruto seorang anak yatim piatu yang berasal dari golongan rakyat biasa. Akhirnya, pihak Kekaisaran Uchiha kembali memberi pengumuman, berikut siaran langsung dari balai agung."

Terlihat Uchiha Shisui yang membawa gulungan merah, kemudian ia mulai membukanya. "Pada tanggal 30 Desember 2017, Kaisar Uchiha memutuskan untuk mengadakan kompetisi antara Putri Haruno Sakura dan Putri Uzumaki Naruto untuk menjadi kandidat Permaisuri secara mutlak. Kompetisi akan dimulai pada 11 januari 2018, dan tes pertama adalah Etika Kekaisaran dan Sejarah Konoha. Tertanda Kaisar Uchiha."

Naruto yang sudah duduk nyaman, hanya mengacuhkan berbagai reaksi berlebihan dari para murid.

》》》

Peristiwa pengumuman pagi ini ternyata mampu menghentikan jalannya kegiatan penduduk Konoha bahkan Bapak Presiden Hiruzen pun sempat menunda acara sarapannya.

"Jadwalkan pertemuan saya dengan Putri Senju Tsunade ... sekarang juga."

Perintah dari Bapak Presiden membuat asistennya sedikit terkejut, namun ia tetap melaksanakan tanpa bertanya.

Presiden Hiruzen adalah keturunan asli dari Kaisar Hiruzen, dengan mendengar berita menggemparkan dari tempat yang pernah ia tempati melalui media masyarakat.

Harga dirinya sebagai pemilik darah bangsawan seolah terinjak begitu saja. Tapi wlaau seperti itu, sebenarnya ia bukan mempermasalahkan hal tersebut.

Melainkan karena kandidat kedua adalah sosok yang seharusnya tak boleh ada di Kekaisaran Uchiha. Sosok yang seharusnya tetap menjadi rahasia, agar kejadian masa lalu tak terulang kembali.

"Bapak Presiden, Putri Senju berpesan bahwa saat ini beliau tidak bisa menerima tamu," lapor asistennya.

Jelas saja Putri Senju tak akan berani bertemu dengannya. Melihat berapa besar kekuasaan yang dimiliki cucu Kaisar Senju, pastilah Putri Senju sengaja membuat sosok itu menjadi kandidat permaisuri.

Menjadi pemimpin bukanlah hanya sekedar mengajukan proposal rencana masa depan negeri atau seberapa besar kekuasaan yang dimiliki, tapi menjadi pemimpin juga bisa berasal dari keturunan.

Presiden Hiruzen sendiri menjadi Presiden Jepang karena dalam darahnya masih mengalir darah seorang pemimpin kekaisaran.

Dan mengingat semua itu, Putri Senju pasti berencana membuat Kekaisaran Uchiha menjadi milik dari darah pemimpin sebenarnya yaitu darah dari ... Kaisar Namikaze dan Permaisuri Kushina. Dua sosok yang dinyatakan meninggal dalam insiden kebakaran.

"Kalau begitu, adakan pertemuan dengan Putri Senju Kyuubi."

***


Putri Mikoto tersenyum senang atas isi tes pertama yang akan segera dimenangkan Putri Haruno, putri pilihannya. Katakanlah ia curang, karena menggunakan tes yang pasti akan sulit diraih oleh Putri Naruto.

Tapi, demi mendapat permaisuri yang pantas untuk memimpin Kekaisaran Uchiha. Menjadi jahat pun, Putri Mikoto bersedia.

"Yangmulia," panggil dayang yang ditugaskan untuk mengawasi Putri Naruto.

Membiarkan gadis dari kalangan luar kerajaan, adalah suatu keharusan bagi Putri Mikoto. Ia hanya ingin memastikan tidak ada barang yang hilang karena dijual oleh gadis jenis yatim piatu.

Kemudian, Putri Mikoto menatap dayang tersebut. "Ada apa? Apa Putri Uzumaki berniat keluar istana kembali?"

"Tidak, Yang Mulia. Tapi, Putri Uzumaki telah memulai pelatihan ekstra demi mengejar kemampuan Putri Haruno."

Laporan itu, berhasil membuat Putri Mikoto kehilangan rasa bahagianya. Bukan karena tak percaya dengan kemampuan Pitri Haruno.

Tapi, melihat hasil raport Putri Uzumaki tempo lalu. Membuat Putri Mikoto merasa, bahwa saingan Putri Haruno tidak bisa diremehkan.

"Awasi gerak-geriknya, jangan biarkan dia memahami sedikitpun untuk kompetisi ini."

"Baik Yang Mulia," jawab dayang itu, kemudian pergi.

》》》

Entah sudah berapa buku yang sudah Ino bacakan, bahkan Ino juga membantu menafsirkan huruf kuno itu, demi membantu sahabat pirangnya.

Sayang demi sayang, orang yang berstatus sahabat Ino, justru tetap mutlak tak mengerti sejarah.

"Demi Kami-Sama, Naru. Apa kau ingin kalah dari gulali pink itu?"

Ucapan Ino hanya dibalas gelengan, membuat Ino semakin frustasi dibuatnya.

"Baiklah, kita istirahat sejenak. Aku akan mengambil beberapa cemilan untukmu."

Usai mengatakan itu, Ino bergegas pergi. Namun, Putri Naruto langsung menghentikannya.

"Kalau bisa, sekalian buatkan aku ramen ya--"

"Tidak!" potong Ino cepat.

"Kumohon~~," mohon Putri Naruto mencoba mendapat belas kasih dari sahabatnya.

Well, jika kalian melihat ekspresi memohon seorang Putri Naruto, Ino sangat yakin, kalian akan luluh begitu saja.

Apalagi keindahan sapphire Putri Naruto, selalu mampu menghipnotis siapapun yang melihatnya, kecuali Ino tentunya.

"Jika ramen bisa membuatmu memahami seluruh materi sejarah, aku akan dengan senang hati membuatnya."

Putri Naruto langsung lesu begitu mendengar jawaban Ino. Bagaimana bisa, makanan penuh micin itu bisa membuat Putri Naruto memahami sejarah?

Beberapa dayang terlihat tersenyum tipis, karena sejak kedatangan dayang baru bernama Ino. Jujungan mereka tak pernah terlihat murung lagi.

Ditambah, Putri Haruno juga seolah melindungi Putri Naruto agar tidak melakukan pertemuan dengan Putri Mikoto.

"Apa aku baca sendiri saja ya?" pikir Putri Naruto sambil memilih buku yang sekiranya dapat ia pahami.

Namun, tangannya dengan otomatis terhenti. Wajahnya sedikit terangkat, mencoba melihat tangan siapa yang lancang menyentuh tangannya.

"Kau ...."

***

"Ya, aku kemari karna ingin bertemu denganmu."

Ucapan penuh arogan dan kesombongan yang baru saja ia dengar, hampir membuat dirinya tak bisa menahan emosi.

Ia memang tahu, lelaki yang berstatus ....

"Salam Yang Mulia Kaisar," ucapnya sedikit membungkuk.

Ulangi, lelaki yang berstatus Kaisar itu, selalu memunculkan kearoganannya sebagai seorang Uchiha, dan orang nomor satu di Kekaisaran Uchiha.

Tapi, tak bisakah lelaki yang kini sudah duduk di depannya itu, sedikit bersikap sopan dengan mengetuk pintu ruang sebelumnya?

"Mohon maaf jika hamba lancang Yang Mulia," ucapnya namun tak mendapat respon apapun dari Kaisar Uchiha.

"Berkunjung pada siang hari, bahkan tanpa hamba memberi tahu pun, seluruh istana pasti akan mengetahuinya, Yang Mulia."

Lagi, ucapannya masih belum juga membuat sepasang onyc yang melihat ke photo yang menampilkan dirinya dengan orang yang selalu disebut rival.

"Bukankah, tadi malam Yang Mulia juga--"

"Lancang!"

Satu kata itu, mampu membuat ia bungkam. Sepasang onyc yang bahkan tak pernah menatap dirinya, kini seolah sedang menelangi.

"A ... ampun, Yang Mulia."

***

"Kau ... Itachi-nii kan? Kenapa bisa kemari? Bukan kah, ini masih jam sekolah? Atau jangan-jangan kau membolos? Ya am--"

Telunjuk Itachi berhasil menghentikan pertanyaan yang terus meluncur dari bibir mungil Calon Permaisurinya.

Itachi menurunkan jarinya, senyum tipisnya ia pamerkan, tanda ia sangat menyukai sikap hyper Naruto.

"Kaisar tiba-tiba saja meliburkan sekolah hari ini," jawab Itachi yang diangguki Putri Naruto.

Kemudian Itachi mengambil buku yang akan diambil Putri Naruto tadi. "Serta orang yang bernama Sabaku Gaara, memintaku untuk mengajari temannya yang tak mengerti sejarah."

"Gaara?"

Itachi mengangguk, manik onyc-nya bisa menangkap tatapan sapphire itu sedikit sendu. Mungkin karena, calon permaisurinya itu masih sedikit memiliki kenangan dengan pumuda panda tersebut.

"Jadi, kita akan memulainya dari mana?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Sejarah keluarga bangsawan Namikaze."

***

Berkat kekuasaan yang dimilikinya, Presiden Hiruzen telah sampai di tempat yang dulu menjadi saksi tewasnya seluruh anggota keluarga Namikaze.

"Aku tak mengerti, kenapa kakek repot-repot kemari?"

Pertanyaan dari Putri yang sudah ia anggap sebagai cucunya sendiri, berhasil mengalihkan tatapannya pada bangunan tua di depan.

Ia bisa melihat, Putri Kyuubi terlihat penasaran akan kedatangannya.

"Jangan biarkan nenekmu menang, Kyuu."

Kini giliran Putri Kyuubi yang kebingungan dengan sikap kakeknya.

"Maksud kakek?"

"Tidak seharusnya, masa lalu yang terkubur rapat kembali merusak tatanan kedamaian ini, Kyuu."

Tbc

Senang rasanya bisa lanjut.

Thanks for view, for read, for vote and for comment.

Salam

My_Lody

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top