Bab 15

Selamat Membaca

"Bagaimana menurutmu jika aku membiarkan aniki tinggal di istana?"

Suara itu membuat wajah Naruto menatap ke arah Kaisar Uchiha. Maniknya bisa melihat manik gelap Kaisar tampak tak sedingin saat di depan orang luaran sana.

Sejak Kaisar mengambil dirinya dari gendongan Profesor Itachi, yang merupakan kakak Kaisar Uchiha. Pikirannya sudah menebak, bahwa ia akan mendapat hukuman.

Dalam peraturan yang dijelaskan oleh dayang Mei dan Dayang Konan, sangat dilarang bagi seorang Putri untuk melakukan kesalahan.

Sedangkan ia sendiri, tadi telah melakukan kesalahan.

Tak ingin membuat Kaisar menunggu lama, bibirnya dengan cepat mengatakan, "Kenapa kau bertanya seperti itu?"

Wajah Kaisar Uchiha menatap balas ke arah Dobe. Ia bisa melihat tangan Dobe yang masih memainkan alat musik.

Saat ini mereka sedang berada di istana bagian ruang musik. Karena hanya ruangan itu yang bisa memberi privacy pada mereka.

Back to topic.

Kaisar Uchiha juga heran pada dirinya, kenapa ia masih menanyakan kalimat yang sudah sangat jelas jawabannya.

Kehadiran Pangeran Itachi, sangat mempengaruhi kedudukannya saat ini. Seperti penjelasan Putri Haruno kemarin.

Yang artinya, Kaisar Uchiha tidak boleh membiarkan Itachi kembali ke Istana. Menyadari hal itu, wajah Kaisar Uchiha mulai menunduk.

"Bukankah itu bagus?" ucap Putri Naruto.

Dengan cepat Kaisar kembali menatap ke arah Dobe. Ada rasa bingung serta terkejut dalam benaknya.

"Karna artinya kau bisa berkumpul dengan aniki-mu lagi," lanjut Putri Naruto balas menatap Kaisar Uchiha.

Kaki pendeknya mulai melangkah mendekati posisi Kaisar Uchiha yang berada di tengah ruangan. "Aku tak mengerti apa yang membuatmu masih menanyakan pertanyaan itu padaku. Tapi ketika aku bersamamu, aku tau jika kau merasa kesepian." ucap Putri Naruto membuat tubuh Kaisar Uchiha terdiam.

Bersama? Aku dan Dobe? batin Kaisar Uchiha.

Happy Reading♡♡♡♡♡♡♡♡

Siang ini, Putri Kyuubi berniat mengunjungi kediaman Putri Naruto. Ia masih penasaran dengan kehidupan gadis dari kalangan bawah itu.

Karena sepengetahuannya, seorang rakyat dilarang bertingkah bagai bangsawan, dalam artian mereka tidak berkenankan untuk memiliki bakat seperti bangsawan.

Sebagai contoh, Putri Naruto gadis berstatus rakyat berani bersaing dengan Putri Haruno anak perdana menteri.

Jadi, tentu saja Putri Kyuubi semakin penasaran dengan kehidupan gadis yang berani melawan tatanan kerajaan uchiha.

"Dimana Putri Naruto? Kenapa kediamannya masih sepi?" tanya Putri Kyuubi pada salah satu dayang.

Dayang Mei menunduk hormat pada Putri Kyuubi, "Putri sedang menerima undangan dari Putri Senju," jawabnya.

"Aku?"

Dayang Mei menggeleng pelan, "Bukan Putri, melainkan Putri Senju Tsunade."

Tanpa mencari penjelasan lagi, Putri Kyuubi segera berlari menuju istana bagian selatan. Wilayah untuk keturunan bangsawan Senju.

Rasa cemas mulai merayapi pikirannya, ia tau seberapa kejam neneknya jika sudah menyangkut tatanan kerajaan uchiha.

Dan ia hanya tak ingin jika gadis polos seperti Putri Naruto harus disakiti oleh neneknya.

》》》

Putri Naruto baru saja kembali dari ruangan musik, namun sebuah undangan langsung menyambut dirinya ketika sampai di kediamannya.

Walau silsilah keluarga kerajaan telah ia pahami, tapi tetap saja ia masih bingung dengan maksud undangan dadakan tersebut.

Apalagi, undangan itu hanya ditujukan untuk dirinya, bukan untuk Putri Haruno. Yang sebenarnya lebih pantas mendapat undangan.

"Maaf karena orang tua ini telah berani melakukan undangan mengejutkan untuk calon kandidat permaisuri kerajaan uchiha."

Putri Naruto menatap ke arah wanita yang sangat cocok dipanggil nenek, namun ia tak mengeluarkan suara. Ia juga bingung harus berkata apa dengan orang yang memiliki darah Kaisar I.

"Ahh ... sepertinya Putri masih belum ingat dengan hamba," ucapnya semakin membuat Putri Naruto menatap bingung.

"Baiklah, hamba akan memperkenalkan diri hamba lagi. Kenalkan hamba adalah Putri Senju Tsunade, dan menurut silsilah, Putri adalah cucu hamba."

"Cu ... cu?" tanya Putri Naruto yang akhirnya mau mengeluarkan suara.

Putri Senju Tsunade mengangguk, ia tersenyum mendengar cucunya mau mengeluarkan suara untuk berbicara dengannya.

"Benar Putri, hamba adalah kerabat jauh ibunda Putri. Dan jika diurutkan, Putri adalah cucu hamba."

Entah apa yang kini ada dalam benak Putri Naruto, tapi Putri Senju Tsunade memang sudah waktunya untuk mengatakan hal itu.

Brakkk.

Putri Naruto terlihat bangun dari posisi duduknya, ia berjalan mendekati jendela. Kemudian dengan kasar membuka jendela tersebut.

"Tidak ada angin dan badai, juga ini masih siang bolong untuk mendengar lelucon dari nenek berdada montok ini."

Shapphire Putri Naruto masih menatap langit yang begitu cerah.

"Ap ... apa maksud Putri?" tanya Putri Senju Tsunade dengan tangan menyentuh dada kirinya.

Mendengar ucapan sangat tak terduga, dan tak sopan dari bibir seorang Putri. Membuat tangannya tanpa sadar mengamankan jantungnya.

Ia sedikit cemas dengan jantungnya, takut akan copot dengan mudah.

"Baa-chan tadi mengatakan jika aku adalah cucu baa-chan," ucap Putri Naruto yang dianggukki oleh Putri Senju Tsunade.

"Sedangkan baa-chan dan aku tingkatan kita berbeda. Baa-chan adalah bangsawan keturunan ... anu siapa ya?"

"Yang Mulia Kaisar Senju Hashirama," jawab Putri Senju Tsunade.

"Nah! Sedangkan aku adalah golongan rakyat biasa. Lalu, darimana ceritanya kita bisa masih satu keturunan?"

Penjelasan dari Putri Naruto membuat Putri Senju Tsunade menghela nafas pelan. Ada rasa gemas, melihat sifat cucunya berbeda dengan cucu satunya.

》》》

Putri Kyuubi yang telah sampai di depan pintu kayu kediaman neneknya, hanya bisa berdiri mematung. Tubuhnya tiba-tiba saja membeku bagai ada bongkahan es yang menyelimutinya.

Ia kini tau, alasan penjagaan ketat di depan kediaman neneknya. Tapi, ia tetap tak mampu untuk melangkah maju agar bisa mengajukan pertanyaan untuk mendapat penjelasan atas apa yang di dengarnya.

"Untuk kali ini, Putri bisa kembali ke kediaman Putri. Karena belum saatnya hamba menjawab pertanyaan Putri."

"Apa maksud baa-chan? Tadi baa-chan mengatakan bahwa aku adalah cucu baa-chan. Lalu, kenapa ketika aku meminta penjelasan, baa-chan justru hanya mengatakan kalimat yang bukan jawaban seperti ini?"

Kemudian, Putri Kyuubi bisa mendengar suara gesekan kertas dengan meja.

"Ini adalah test pertama untuk menjadi permaisuri kerajaan. Jika Putri bisa memenangkannya, hamba akan memberi jawaban atas pertanyaan Putri."

Putri Kyuubi kini semakin mengerti apa maksud undangan dadakan dari neneknya untuk Putri Naruto.

Suara langkah kaki, membuat Putri Kyuubi menyembunyikan dirinya. Ia bisa melihat wajah Putri Naruto menunduk seolah memiliki beban berat pada kepalanya.

Tangan Putri Naruto juga terlihat memegang sebuah amplop yang Putri Kyuubi sudah tau isinya.

Setelah memastikan Putri Naruto telah pergi, dengan cepat Putri Kyuubi memasuki kamar Putri Senju Tsunade.

Maniknya menatap nyalang seolah bisa membakar seluruh ruangan, "Kau mengatakan padaku ... dia tak terselamatkan."

Putri Kyuubi kembali melangkah, "Tapi apa yang kudengar tadi, mengatakan bahwa ... adikku masih hidup, dan menjadi calon permaisuri."

Putri Senju Tsunade masih terdiam, tak ada ekspresi terkejut saat mendengar ucapan dari cucu kesayangannya itu.

"Apa yang sebenarnya kau rencanakan, NENEK TUA!!!!"

***

Putri Naruto masih melangkah gontai, ia bingung harus melakukan apa. Ia tak begitu berminat untuk menjadi permaisuri kerajaan, karena itu akan membuat dirinya semakin dikekang.

Tapi, sebuah rahasia akan terbuka jika ia bisa memenangkan test yang diajukan oleh Putri Mikoto. Yang artinya, itu sama saja ia harus mau menjadi permaisuri.

"Kau melamun? Apa itu artinya kau memikirkan test yang akan kita laksanakan nanti?"

Tubuhnya berhenti, manik sapphirenya bisa melihat emerald yang memandang dingin padanya. Ucapan rivalnya membuat ia tahu, bahwa bukan dirinya saja yang sudah mendapat surat.

"Kenapa kau diam? Apa kau tak berniat untuk berebut posisi permaisuri denganku?"

Ingin rasanya Putri Naruto mengangguk untuk mengiyakan ucapan rivalnya. Tapi, entah kenapa justru hanya tangannya yang bisa bergerak dan mulai menggenggam.

"Tapi, apapun itu, posisi permaisuri tak akan pernah kau miliki, baka naruto!"

Setelah mendeklarasikan itu, rivalnya mulai melangkah meninggalkannya. Membuat sapphirnya hanya bisa menatap sendu pada punggung tegak yang terlihat begitu berwibawa serta anggun dalam bersamaan.

'Aku memang tak ada minat memiliki posisi itu Sakura-chan, karna dengan melihat Kaisar yang mendatangiku, itu sudah sangat berharga bagiku.' batinnya membayangkan kebersamaannya saat dengan Kaisar Uchiha.

Putri Naruto bukan gadis yang akan menjadi polos setiap harinya. Ia paham dengan perhatian dari Kaisar Uchiha yang selalu mendatanginya secara diam-diam.

Tapi, kemalasan menanyakan maksud dari perhatian Kaisar Uchiha untuknya, membuat ia lebih memilih menjadi polos.

Putri Naruto menghela nafas pelan, 'tapi, jika aku tak menjadi permaisuri, aku tak akan tau siapa orang tuaku dan ... kakakku,' batinnya.

Tbc

Thanks for view, for reads, for vote and for comment.

Salam

MY_LODY

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top