[00] Prakata

"Bahkan pada lahir yang mutlak suci, dosa telah lekat sebagai napasnya yang paling sukar."
•••

Malam itu masih sebeku salju di musim dingin. Tanah yang ditutupi kepingan putih persis mengingatkannya pada awal mula tahun-tahun muram yang ia lewati menjadi semakin pelik 'tuk dijalani.

"Kau tidak harus melakukan ini. Kita bisa mencari cara lain. Mungkin saja--"

"Adakah yang lebih pantas?" Sorot dingin dan redupnya membawa keputusan yang tak dapat digugat. Bahkan, wajah pucat dan pesakitannya kini tidak juga lantas menjadikan keras kepala itu memudar diredam waktu. "Bawalah dia pergi. Waktunya hampir tiba."

"Kau--aku tidak paham lagi. Kau bahkan belum memberinya nama."

"Grace."

"Grace?"

"Kebaikan Tuhan," bisiknya samar dengan raut perlahan melunak kala menatap sosok kecil dalam balutan kain hangat yang membungkus tubuh rapuhnya.

Sosok yang mungkin menjadi alasan ia masih bertahan dari naasnya penderitaan yang mendidih dalam hidupnya.

Saat itu, senyum muncul untuk pertama kalinya sejak pertemuan pertama mereka belasan tahun lalu.

Senyum ... yang benar-benar mencapai bawah matanya.

•••

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top