Epilog
EPILOG
.
.
Hal pertama yang saya lihat adalah langit sore yang muncul malu-malu di antara rimbun pohon. Mata saya basah, rembes dengan air mata. Badan saya kaku, dengan kepala yang hanya bisa meneleng ke samping, mencari sumber suara yang bersahut-sahutan.
"Di sana! Di sana! Masih ada yang selamat!"
Saya terbatuk, berusaha mengais-ngais udara. Seolah-olah rongga pernapasan saya dihimpit oleh sesuatu yang tak kasat mata.
Pemilik teriakan lantang itu akhirnya tampak. Sekumpulan warga berbaju sederhana, yang dengan sigap berlari menenteng tandu seadanya. Mereka menaikkan saya ke tandu itu, membopong badan saya keluar dari hutan.
Di tengah redup matahari yang semakin condong, ingatan saya kembali utuh.
Saya Bara, seorang tentara angkatan udara yang jatuh terdampar di perbatasan belantara Kalimantan.
-●●●-
Finally saya bisa nyelesai-in satu cerita lagi. Seneng sih, tapi saya nggak puas gara-gara ini tampak kurang sentuhan finishing. Wkwk
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top