Spoiler [40]


"Lo enggak pernah bikin gue kecewa, Neng." Pras sendiri sempat terpejam. "Kali ini gue mau agak kasar."

Kening Lavi berkerut tapi segera dihapus oleh satu usapan pelan dari Pras. Di mana pria itu melanjutkan ucapannya. "Gue yakin lo suka."

Yang bisa Lavi lakukan hanya mengigit ujung bibirnya pelan. Namun itu hanya sementara karena Pras tak membiarkan ia melukai bibirnya begitu saja. Disambarnya segera bibir itu di mana bersamaan dengan gerakannya menghujam di bawah sana. Ciuman itu juga Lavi rasakan jauh dari sebelumnya. Lebih kasar tapi membuat dirinya ingin sekali bisa mengimbangi. Lebih terburu-buru tapi Lavi juga tak mau kalah membalas tiap lumatan yang Pras beri.

Mungkin kapal motor ini ikut bergoyang lantaran gerak mereka yang kelewat liar. Memburu kenikmatan yang serupa candu bagi keduanya. Yang ingin mereka nikmati terus menerus tanpa jeda. Seperti sekarang, yang entah sudah berapa kali berganti posisi. Sampai akhirnya, mereka meneriaki pasangan masing-masing. Bermandi peluh, napas yang tersengal, tapi senyum mereka tak mau luntur dari wajah.

Sementara dari jarak yang cukup jauh tapi selalu bisa mengawasi apa yang terjadi di speedboat bergoyang tadi, Arron melempar teropongnya.

"Bos Sialan!!!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top