Spoiler [39]
Sementara itu, di area yang jauh lebih tinggi dari tempat Lavi dan Pras bersama, Arron berjaga dengan beberapa anka buah lainnya.
"Si Bangsat kalau ngehukum gue enggak pakai mikir! Masa iya gue berapa hari ngeliatin mereka aja?"
Jelas saja keluhan itu dijadikan bahan tertawaan oleh anak buahnya yang lain.
"Kita sampai berapa lama memangnya, Bos Arron?" Salah satu dari mereka bertanya.
"Mana gue tau. Sesenangnya Pras aja ini, sih." Sekali lagi ia gunakan teropongnya untuk memantau keadaan sekitar. Arron juga tak mau ada pihak lawan terutama dari Gerald yang mendadak datang. Meski ini bukan tempat yang mudah untuk dikunjungi lantaran penjagaan mulai dari sisi utara dan selatan pantai yang indah ini dijaga ketat, tapi tetap saja. Celah untuk menyerang selalu ada, kan?
Mereka tak boleh lengah walau sang penguasa sudah mulai menunjukkan pemulihannya dengan cepat.
"Padahal enggak ada apa-apa yang harus dikhawatirkan," keluh Arron. "Lo yang jaga, neh. Bisa-bisa gue gila lihat mereka berdua terus." Diambilnya ponsel yang selalu ada di saku. Sembari menyalakan rokok serta menerima uluran satu botol minuman bersoda kesukaannya.
"Jangan sampai kalian semua lengah. Kasih tau gue kalau ada yang mencurigakan meski sedikit."
"Beres, Bos!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top