Spoiler [38]
"Ada apa?" tanya Alfred dengan tenangnya. Cangkir kopi yang tengah ia nikmati, diletakkan pelan. Semilir angin yang menemaninya menikmati siang yang terik di salah satu gazebo taman luas miliknya ini, mengacak lembut rambutnya yang sudah banyak memutih.
"Duduk, David." Alfred mempersilakan asistennya untuk mendekat. "Kau kaku sekali dalam bekerja. Nikmatilah selagi santai."
"Saya tidak bisa santai begitu saja, Tuan."
Alfred tergelak. "Seharusnya itu kata-kata milikku." Ia pun bersandar nyaman. "Apa yang membawamu buru-buru ke sini? Bukankah kuminta kau bertemu Pras?"
"Pras tidak ada di markasnya."
Alfred mengerutkan kening. "Lantas? Pemberian dariku?"
"Saya titipkan pada anak buahnya, Arron. Saya yakin, Arron akan menyampaikannya. Niat untuk membuntuti pergerakan Pras memang tinggi, tapi mengingat bagaimana anak buahnya menjaga privasi sang bos, saya rasa keterlaluan kalau tak memercayainya."
"Good." Alfred tersenyum tipis. "Jadi ... ada yang ingin kau sampaikan?"
Berkas yang semula ada di tangan David, segera ia sodorkan pada sang tuan. "Ini hasil pencarian yang bisa saya lalukan."
Alfred menatap sekilas berkas yang kini ia amati satu demi satu lembaran yang ada. Semuanya tampak biasa saja termasuk bagaimana sekolah dan kehidupan gadis itu. "Tidak ada yang spesial, David." Ia mendesah pelan. "Kupikir ada sesuatu yang bisa kuharapkan."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top