Spoiler [33]
"Sorry, Bos. Kami bukan pengecut." Salah satu yang berbalik mendukung Jerou, melangkah mendekat. Senapan laras panjangnya ia jadikan semacam tongkat di mana ujungnya tepat diarahkan pada wajah sang komamda pasukan tim bentukan Herry ini. "Kita tau di mana kesetiaan ini diletakkan."
"Sialan!!!" makinya penuh dendam. Satu tembakan ia lesatkan ke arah pasukan yang semula ia tau rekan kerjanya. Tak ia sangka, di menit di mana ia merasa akan menemukan kemenangan tersendiri justru berbalik membuatnya geram juga marah.
Beruntung tembakan itu meleset dan pertempuran itu tak terhindarkan lagi.
"Bereskan dengan cepat," perintah Arron sesaat sebelum ia lumpuhkan salah satu pasukan Herry dengan seenaknya. Satu tembakan yang dilayangkan Arron barusan tepat mengenai dada lawannya. Sementara Jerou kembali bermain dengan pedangnya dengan sangat lihai.
Tak peduli pihak lawannya memberi perlawanan yang cukup sengit, tapi semua anak buah yang Pras miliki juga tak mau kalah. Tak akan ada yang boleh menyentuh markas mereka seenaknya. Termasuk saat pasukan tim lain dari kepolisian mulai berdatangan. Namun sayang, gerak mereka terhambat lantaran suara ledakan tak jauh dari pintu masuk markas. Beberapa mobil yang ingin menerobos masuk, sebagian besar menjadi sasaran ledakan barusan. Belum lagi rentetan senjata dari arah lantai dua di mana ditempatkan khusus bagi para penembak jitu melumpuhkan pasukan yang berdatangan masuk.
Selain kalah jumlah, pasukan yang Herry punyajuga kalah dalam strategi.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top