Spoiler [21]
"Enggak sabar bikin lo kapok, Tari." Dalam sekali sentak, pakaian tidur yang semalam Tari gunakan, terkoyak. Robek di sisi kanannya karena ulah Jerou. Pria itu menghidu pelan aroma pakaian serta parfum yang menempel di sana. "Ehm ... khas Anatari sekali. Gue suka."
Tari mengambil benda apa pun yang ada di dekatnya untuk membuat Jerou menjauh. Tapi sayangnya, Jerou selalu sigap untuk menepis.
"Apa mau lo!" teriak Tari dengan pelototan tak terima. "Jangan kurang ajar! Gue wanitanya Pras! Sampai kapan pun enggak ada yang bisa menyentuh gue selain Pras!"
Jerou tertawa. "Iya kah?" Lalu ia pun menarik tangan Tari dengan kasarnya. Tak peduli ringisan yang keluar dari bibir sang wanita, terutama wajahnya yang masih babak belur karena bergumul semalam. Ditarik kain yang tadi ia sobek dan mengikatnya kuat tangan Tari.
"Lepas!"
Jerou mana peduli. Bukan hanya tangan, kakinya pun sama. Masing-masing dikaitkan di ujung ranjang di mana Tari tepat berada di tengah.
"Gue enggak akan terima perlakuan lo, Jerou! Pras bakalan balas ini semua ke lo!!!" Tari berteriak lantang. "Lepas, Anjing!!!"
"Kita lihat, apa Bos rela bekasnya gue beri pelajaran biar mulutnya enggak sembarangan lagi?" Jerou, yang duduk tepat di atas kaki Tari. Dirogohnya cepat ponsel yang ada di sakunya. Satu-satunya orang yang ingin ia hubungi adalah Pras.
"Lo kapan susul gue?" tanya Pras segera. "Siapkan posisinya."
****
Aku kasih visualnya Jerou dehhh
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top