Spoiler [20]
“Apa?!” bentak Lavi tak terima. “Minggir! Urus aja Tari!” Ia pun berusaha melepaskan diri dari cekalan Pras. Tapi sayangnya Lavi lupa, kalau Pras ini jauh lebih bertenaga darinya. Kadang Lavi ini juga heran, kenapa saat ia ditekan oleh Pras, keberanian seperti ini tak muncul? Sementara saat diprovokasi Tari tadi, ia seperti dilecut dan meledak tanpa bisa dikendalikan.
Harus kah ia memohon pada Tuhan agar keberaniannya ini tak memilih dengan siapa ia berhadapan?
Pras tertawa. Tak ia biarkan Lavi lepas dari cekalannya. Yang ada, ia malah menggendong gadis yang masih memilik energy untuk memakinya persis di depannya. Tak ia pedulikan juga kalau dadanya, sebagian bahunya, juga wajahnya terkena pukulan karena Lavi memberontak.
“Neng,” peringat Pras. Tubuh Lavi diempas begitu saja di ranjang empuk yang ada di kamarnya ini. “Lo masih mau marah? Atau gue bungkam dengan perbuatan?”
*****
Keseruan lanjutan ada di Karya Karsa.
Cussss
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top