Spoiler [19]


Nb : Hanya berisikan secuplikan isi bab 19. 

Bisa dibaca selengkapnya di Karya Karsa atau Joyread. (Di joyread setiap hari di upload). Sementara di Karya Karsa tinggal ektra babnya saja. 


Selamat memilih

****


"Cukup!!!"

Benar saja. Harapannya terkabul. Tari memilih mengalah, dibiarkan tubuhnya mendapatkan pukulan terus menerus dari Lavi. Sorot mata gadis itu juga terlihat tak mau mengalah sama sekali.

"Cukup, Neng!"

"Berengsek!!!" Lavi menghentikan gerakannya. Matanya langsung menatap Pras yang ada di depannya. Entah sejak kapan kepulangan pria itu tapi sungguh, ia tak takut. Baginya Tari harus ia beri pelajaran. "Kenapa gue diminta berhenti?!"

"Pras," Tari langsung berdiri, tertatih kesakitan karena memang apa yang Lavi lakukan padanya sungguh brutal. Matanya tampak berkunang-kunang. Kepalanya serasa dihantam batu besar. Rambutnya rasa mau lepas dari kepala. Bibirnya perih, kakinya sakit sekali, belum lagi tangan serta perutnya. "Pras, lo lihat apa yang Lavi lakuin ke gue?"

Lavi terperangah. Sudut bibirnya yang terluka segera ia usap. Tak peduli rasa sakit yang juga menghajar tubuhnya, ia pun kembali mendekat pada Tari. "Apa lo bilang?" Satu tarikan keras Lavi beri pada rambut Tari. Tari berusaha menekan dirinya untuk tak membalas. Ia hanya meringis kesakitan seperti korban.

"Cukup, Neng."

"Enggak bisa!" Lavi mana mau melepaskan Tari begitu saja. "Dia yang ganggu gue! dia gedor kamar macam orng gila! Ini hampir tengah malam tapi dia seenaknya ganggu orang. bukan hanya gue yang terganggu, tapi hampir semuanya!" kata Lavi dengan lantangnya. "Gue enggak akan berhenti berteriak sebelum gue puas! lo tau rasanya baru tidur lima belas menit dan pulas tau-tau dibangunkan dengan cara enggak waras gini?" Lavi benar-benar tak mau melepaskan rambut Tari. Meski kesakitan atau matanya yang mendelik tak terima ke arah Lavi, tapi ia tak peduli.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top