» 𝟎𝟑 «

╔.★. .═══════════════════╗
sleep anywhere and anytime
╚═══════════════════. .★.╝

"Hm~ Hm~"

Jam masih menunjukkan pukul 8 pagi ketika Levi sedang berkutat dengan paper works nya dan [Name] duduk di belakangnya, wanita itu sedang merajut sesuatu sambil menyanyikan sebuah nada.

Sebenarnya hari minggu itu waktu untuk bersantai, tapi karena pekerjaan yang banyak, Levi mau tidak mau harus menjadikan barang tersebut sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke rumah.

Ketika pekerjaannya sudah setengah selesai, Levi berbalik menghadap istrinya, "[Name], tolong buat-"

Manik obsidian nya menangkap [Name] yang sedang tertidur dengan sesuatu yang ia rajut di atas perutnya. Padahal beberapa detik yang lalu suaranya masih terdengar.

Levi berinisiatif untuk mengangkat [Name] dan membawanya ke kamar, tapi baru saja laki-laki itu berdiri dari kursinya, sepasang manik [eye color] menampakkan dirinya.

"Oh aku tertidur"

"Kalau mau tidur di kamar saja"

"Eh tidak, kok. Tadi tidak sengaja tertidur saja," [Name] menyimpan rajutan nya yang baru seperempat jadi ke dalam sebuah keranjang berisi banyak benang wol, "Aku mau membuat teh, kau mau juga, Levi?"

Laki-laki itu menatap sebentar lalu menganggukkan kepalanya pelan, "Ya"

Setelah mendapat jawaban [Name] perlahan bangkit dari posisi duduknya lalu berjalan ke arah dapur. Di sisi lain Levi kembali melanjutkan kegiatannya yang tadi sempat tertunda.

Sekitar setengah jam berlalu dan Levi sudah hampir menyelesaikan semua pekerjaannya. Tapi ada yang aneh, sang istri belum juga kembali dari membuat teh.

"Huh? Dia pergi ambil air di sungai atau bagaimana?"

Karena merasa aneh-padahal sebenarnya khawatir, Levi kembali berdiri dari kursinya dan menyusul ke arah dapur. Di meja makan Levi mendapati [Name] yang sedang tertidur lagi sambil menopang wajahnya dengan tangan kanannya.

Levi menghela nafas pelan lalu berjalan mendekati sang istri yang entah kenapa bisa terlihat sangat nyaman dengan posisi tidurnya sekarang. Tapi ketika sudah benar-benar dekat fokusnya teralihkan dengan benda di belakangnya.

"Tch, apa mau membakar rumah?"

Dengan cepat Levi memadamkan api kompor, panci yang ada di atasnya bahkan hanya tinggal berisi air kurang dari seperempat.

"Levi?," Suara pelan [Name] terdengar, wanita itu menutup mulutnya ketika sedang menguap, "Apa yang-Astaga air!"

[Name] yang baru saja mau berdiri langsung ditahan oleh Levi, "airnya sudah kering"

"M-maafkan aku," [Name] menundukkan kepalanya, "Aku tidak tau kenapa tapi rasanya aku mengantuk sekali, belakangan ini aku jadi gampang sekali untuk tertidur"

Sebuah telapak tangan mendarat lembut di puncak surai [hari color] milik [Name], perlahan telapak tangan itu mengelus pelan, "Itu terjadi karena belakangan ini kau susah tidur, dan juga kelelahan karena terus membawa anak kita ke mana-mana"

Manik [eye color] itu tiba-tiba berkabut, perasaan senang karena beruntung bisa bersama orang yang mengerti dirinya berputar di benak [Name], membuat sebuah perasaan hangat menjalar di hatinya.

"Sekarang kau pergi ke kamar dan tidur," Levi menyilangkan tangannya di depan dada.

Sontak [Name] menengadahkan kepalanya, alisnya bertaut, "tapi ini masih pagi"

"Tidak ada tapi-tapi," Levi menarik pelan pergelangan tangan istrinya, "Tidak boleh terlalu lelah, kalau mengantuk harus istirahat"

[Name] menyunggingkan sebuah senyuman lebar. Suaminya itu memang masih belum terbiasa dengan sesuatu seperti ini, makanya masih agak sedikit canggung. Tapi berkat usaha kerasnya, perasaan cinta itu bisa tersampaikan dengan baik.

"Baiklah, Terima kasih, Levi"

Laki-laki itu mengangguk pelan, "Hm"

[3/10]
[06.01.21]

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top