Chapter 7
Produser Nam memasuki ruang pengeditan di mana Penulis Jang dan sang asisten juga berada di sana.
"Aku datang," ucap Produser Nam begitu memasuki ruangan.
"Oh? Produser Nam sudah kembali?" Asisten Penulis Jung menegur.
Produser Nam menarik sebuah kursi dan duduk di sebelah Penulis Jang.
Penulis Jang kemudian menegur, "bagaimana? Apa Eugene menerimanya?"
Produser Nam menggeleng dan langsung membuat Penulis Jang kembali menyandarkan punggungnya. Wanita itu kemudian bergumam, "sudah aku duga, dia memang orang yang sulit."
"Apakah itu berarti tidak akan ada siaran langsung?" tanya Asisten Jung.
"Ini belum keputusan final, kita masih bisa membujuknya lagi."
Penulis Jang menyahut, "sepertinya kita sudah salah dalam melangkah."
"Apa maksudmu, Senior?" tegur Asisten Jung.
Penulis Jang berbicara dengan penuh pertimbangan, "kita menyembunyikan komentar buruk yang masuk untuk acara kita hanya untuk menjaga perasaan Eugene. Aku pikir itu adalah kesalahan pertama yang kita lakukan hari ini."
"Kau berpikir bahwa akan lebih baik jika Eugene mengetahui hal itu?" sahut Produser Nam.
Penulis Jang mengangguk. "Eugene adalah orang yang narsis. Dia sangat menyukai pujian, tapi sebaliknya ... dia akan mudah marah hanya dengan sebuah komentar buruk tentangnya." Penulis Jang memandang Produser Nam dan kembali berbicara dengan lebih meyakinkan. "Kita harus memprovokasi Eugene. Sekarang mari kita kumpulkan komentar-komentar buruk yang ditujukan pada Eugene. Biarkan dia mengetahui pandangan publik tentang kemunculannya di acara kita."
Produser Nam dan Asisten Jung saling bertukar pandang. Keduanya terlihat ragu dengan rencana Penulis Jang.
Asisten Jung lantas berbicara dengan ragu, "tapi, Senior ... aku tidak berpikir bahwa kita bisa menanggung resiko setelah Eugene melihatnya."
"Kita tidak memiliki jalan lain. Jika membujuk Eugene adalah hal yang sia-sia, kita harus memaksanya untuk bersedia melakukan siaran langsung. Lagi pula jika dia dukun sungguhan, dia tidak akan melarikan diri dari hal semacam ini."
"Senior ..."
"Penulis Jang ..."
Produser Nam dan Asisten Jung menegur serempak. Tak memberikan persetujuan dengan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Penulis Jang.
Predator : Along With God
Di hari selanjutnya. Eugene bersiap untuk meninggalkan rumah. Rencananya pagi itu dia ingin berbelanja bahan makanan. Tapi keributan sudah terjadi tepat setelah ia turun ke halaman.
"Argh!!!"
Teriakan Eugene pagi itu menggemparkan kompleks perumahan tempat tinggalnya. Untungnya itu hanya sebuah teriakan pendek yang hampir menyerupai suara bersinnya.
Tampak sangat terkejut, Eugene memegang dadanya menggunakan kedua tangannya. Dia kemudian terduduk di teras rumah dan memandang ketiga tamu tak diundang yang baru saja mengejutkannya.
Eugene bergumam, "mengangetkan saja."
Penulis Jang yang berdiri di tengah lantas tersenyum lebar dan memberikan teguran. "Selamat pagi, Tuan Choi Eugene."
Eugene menurunkan tangannya dan kembali berdiri. Dia kemudian bersikap seperti tak ada apapun yang terjadi sebelumnya. "Ada apa ini? Ini bukan hari ulang tahunku, tapi kenapa kalian datang pagi sekali bersama-sama?"
"Eugene, ini sudah pukul sembilan. Kami datang di waktu yang tepat," ujar Asisten Jung.
Eugene menggaruk bagian bawah dagunya sembari mendekati ketiga tamunya. "Apa ini tentang siaran langsung yang dibicarakan oleh Produser Nam kemarin?" tanya Eugene dan pandangannya sempat bertemu dengan Produser Nam.
Ketiga orang itu lantas mengangguk dalam waktu yang bersamaan, membuat kerutan tercipta di wajah Eugene. Dukun muda itu kemudian terdiam tanpa mengalihkan pandangannya, membuat ketiga tamunya merasa terintimidasi.
Produser Nam kemudian menegur dengan hati-hati. "Apakah kau sudah berubah pikiran, Eugene?"
"Pergilah," ucap Eugene. Dia kemudian berjalan melewati ketiga tamunya, bergegas meninggalkan rumahnya.
Ketiga tamu itu kemudian mengejar Eugene, mereka berjalan mengapit Eugene dan berusaha untuk membujuk si dukun muda.
"Kau terlalu cepat mengambil keputusan. Mari pikirkan nilai positif-nya dari acara ini," Penulis Jang menjadi orang terdepan yang berusaha meluluhkan hati Eugene.
Eugene menyahut dengan malas, "aku tidak tertarik dengan siaran langsung kalian. Jika aku tertarik, aku pasti sudah melakukannya di SNS."
"Tapi bukankah tujuh tahun yang lalu kau melakukan siaran langsung di akun SNS-mu?" celetuk Produser Nam yang langsung menghentikan langkah semua orang karena Eugene berhenti tiba-tiba.
Eugene langsung memandang Produser Nam, tertegun. "Aku sudah lupa jika itu tujuh tahun yang lalu, kenapa Produser Nam bisa mengingatnya?"
"Aku adalah penggemarmu."
Eugene tersenyum tak percaya. "Tidak masuk akal," lantas kembali melanjutkan langkahnya.
"Choi Eugene ..." Penulis Jang mengejar Eugene dan menghadang jalan si dukun muda.
"Apa lagi?" tegur Eugene tanpa minat.
Tanpa berkata apapun, Penulis Jang menyodorkan berkas yang sedari tadi ia bawa ke hadapan Eugene. Dan itu adalah senjata terakhir yang mereka miliki untuk meluluhkan sikap jual mahal seorang Eugene Choi.
Asisten Jung menyusul dari belakang dan menempelkan berkas itu pada dada Eugene. Pandangan keduanya bertemu dan Asisten Jung turut meyakinkan.
"Kau tidak boleh melihatnya."
Produser Nam datang dari arah lain, melakukan hal yang sama dengan Asisten Jung. "Ini akan merusak mentalmu. Kau harus menghindarinya."
Penulis Jang datang dari depan, turut menyumbangkan tangannya. Dia menggeleng pelan dan berkata, "ini adalah hal yang sangat berbahaya untuk karirmu. Kau tidak boleh membukanya."
Eugene tertegun. Dengan wajah yang kebingungan dia bergumam, "tidak. Jika aku tidak boleh melihatnya, kenapa kalian menunjukkannya padaku?"
Produser Nam menepuk bahu Eugene dengan tangannya yang terbebas. Dia kemudian berkata, "ini demi kebaikanmu."
Eugene menjadi tidak sabaran. Dia mengambil berkas itu dan menyingkirkan tangan semua orang sembari menggerutu. "Kalian berbicara aku tidak boleh melihatnya, tapi apa bedanya jika kalian tetap menunjukkan padaku?"
Produser Nam, Penulis Jang dan Asisten Jung saling bertukar pandang. Mereka berbicara menggunakan sorot mata mereka di saat Eugene memeriksa berkas yang diberikan oleh Penulis Jang.
Dahi Eugene mengernyit, matanya menyipit hingga pada akhirnya mulutnya menggumamkan sesuatu.
"Choi Eugene hanyalah dukun gadungan, selama ini dia hanya menipu kita ... apa ini?
Predator : Along With God
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top