Penyimpangan-I
Akhir Kemah
"Tanpa penghormatan, bubar barisan, jalan!"
Pemimpin apel membubarkan para peserta. Seluruh peserta apel pagi pun meninggalkan lapangan. Akhirnya, kegiatan kemah blok kelas XII telah berakhir. Kesebelas murid kelas XII MIPA 1 bersiap untuk berkemas-kemas, kembali ke sekolah dengan menaiki bus mini.
Fardhan dan Ryan mengemasi barang-barangnya yang berada di tenda bantara putra. Seorang laki-laki yang lain pun terlihat melakukan hal yang sama.
Para perempuan yang berjumlah empat orang juga mengemasi barang-barang mereka di tenda sangga 1 putri. Sementara empat orang lainnya mengemasi di tenda bantara putri.
Barang-barang yang besar dan berat serta sisa bahan makanan di stand konsumsi diangkut oleh truk yang besar.
Setelah beres-beres, mereka menuju di depan gerbang masuk untuk menunggu bus mini menjemput mereka. Fardhan dan Ryan berjalan paling depan dan diikuti perempuan yang lain.
Sementara seorang laki-laki yang lain melamun untuk beberapa saat sambil memegangi tasnya yang besar.
"Ayo Mif," ajak Dina, Atun, dan Alya.
Seorang laki-laki yang bernama Miftah itu pun mengikuti teman-temannya.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya bus mini yang dinanti pun tiba. Para peserta kemah blok menuju bus mereka masing-masing.
"Sana, Mif, ke busmu," kata Dina.
Lalu Dina langsung berjalan menuju busnya. Sementara Miftah terdiam beberapa saat, kemudian juga berjalan menuju busnya.
Bus nomor 1 untuk bantara putra dan bus nomor 2 untuk bantara putri. Bus nomor 10 untuk seorang laki-laki XII MIPA 1, enam laki-laki XII MIPA 2, empat laki-laki XII MIPA 3, dan dua laki-laki MIPA 4. Sedangkan bus nomor 17 untuk seluruh putri XII MIPA 1.
***
Setelah bus mini sampai di Saba, para peserta kemah blok berhamburan keluar untuk kemudian pulang ke rumah mereka masing-masing yang telah dirindukan selama kemah berlangsung.
Fina, Alifa, dan Alya dijemput oleh bapaknya masing-masing. Emak dan Kuntum mengendarai motornya sendiri. Dina membonceng temannya, yaitu Chyntia, yang juga merupakan teman Intan. Intan pulang dengan naik angkot. Sementara Ryan dan Fardhan mengendarai motor. Dan, Miftah dijemput bapaknya setelah menunggu beberapa menit.
Atun menunggu truk yang mengangkut barang berat serta bahan makanan. Ia akan membawa pulang bahan makanan kelasnya, sebab ia yang bertanggung jawab untuk itu.
Setelah pukul 12 siang lebih, truk yang ditunggu pun akhirnya datang. Muatan truk itu langsung dibongkar secara asal-asalan dan diletakkan secara sembarangan di depan ruang penyimpanan milik bantara, yang bersebelahan dengan ruang OB dan berada di samping kiri kelas XII MIPA 1.
Setelah penantian panjang, Atun pun menghampiri tempat itu dan mengambil bahan makanan kelasnya, lalu pulang dengan naik angkot.
***
Hari Pertama Sekolah
Suasana Saba yang sepi. Jarum jam dinding menunjukkan masih pukul 6.15 pagi.
Suasana kelas XII MIPA 1 yang sepi. Meski, Fina dan Dina telah berada di kelas tersebut.
Tampak data administrasi kelas XII MIPA 1.
Daftar murid:
1. Alfina Wijayanti
2. Alifa Azzahra E. A.
3. Alya Shafa Nabila
4. Dina Aulia Nugraheni
5. Fachryan Oktavino
6. Fitri Amelia Rosida
7. Intan Febriana W.
8. Kuntum Lathifatur R.
9. Sholihatunnisa'
10. Yusuf Fardhan N.
11. Zaenal Miftah
Lalu datanglah murid-murid yang lain dengan jeda waktu tak tentu, dengan urutan: Miftah, Ryan, Atun, Emak, Intan, Kuntum, Alya, Fardhan, dan terakhir Alifa.
Mereka melihat ke arah tumpukan-tumpukan barang di samping kelas mereka yang masih terbengkalai dibiarkan oleh pemiliknya.
"Dasar pemalas," gerutu salah seorang murid.
"Untung barang punya kelas kita sudah diambil aku sama Fardhan," kata Ryan dengan bangga.
Ting tong...
Jam pelajaran pertama telah dimulai, yaitu upacara.
Maka, seluruh murid dan guru-guru bergegas menuju ke lapangan untuk melaksanakan upacara. Upacara tersebut berjalan dengan agak panjang, sehingga beberapa murid ada yang sampai jatuh pingsan tak tahan berdiri terlalu lama.
Setelah upacara selesai, para murid pun kembali ke kelas dan guru-guru menuju ke kantor guru. Setelah itu, jam pelajaran kedua dimulai. Para guru memasuki kelas mereka mengajar masing-masing.
Saba menggunakan sistem lima hari belajar dengan 10 jam pelajaran untuk hari Senin-Kamis dan 8 jam pelajaran untuk hari Jumat. Hari pertama KBM berlangsung dengan kondusif dan lancar. Semuanya berjalan dengan normal seperti biasa.
Kelas XII MIPA 1 diisi oleh Pak Agus, guru bahasa Indonesia. Beliau memberikan pelajaran kepada sebelas murid, yang jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan kelas-kelas lainnya. Sehingga, mereka pun terkenal di kalangan guru maupun kelas lain karena jumlah muridnya yang sedikit itu.
"Wah enak ya ngajar di kelas 12 MIPA 1. Muridnya cuma sebelas, gampang diatur. Jaya deh kalian," canda beliau.
***
Seorang OB menuju ke ruang OB, melintasi tumpukan-tumpukan barang yang diletakkan begitu saja di depan ruang OB. Sambil mengomel tidak jelas, ia memasuki ruang OB.
***
Pak Sabar, seorang ahli teknisi Saba, memasuki ruang server untuk mengatur segala macam yang berhubungan dengan komputer, sehingga kegiatan sekolah di Saba bisa berjalan lancar.
***
Di ruang TU, para karyawan tengah serius berkutat dengan monitor di depan mereka, memasukkan data-data penting mengenai segala hal yang berhubungan dengan Saba.
***
Waktu istirahat telah tiba...
Waktu istirahat telah tiba...
Suara bel menandakan waktu istirahat telah tiba. Beberapa murid berhamburan keluar menuju kantin dan kopsis untuk membeli makanan di sana.
***
Waktu istirahat telah usai, siswa dimohon kembali ke ruang kelas masing-masing...
Setelah bel masuk, kegiatan KBM pun berlanjut, dimulai dengan jam pelajaran ke-4.
***
Waktu istirahat telah tiba...
Waktu istirahat telah tiba...
Istirahat kedua telah tiba. Para siswa menuju ke kantin untuk makan siang, sebagian yang lain menuju musala untuk melaksanakan ibadah shalat.
Kelas XII MIPA 1, seluruhnya beragama islam. Semua kecuali yang berhalangan menuju ke musala.
Fina dan Atun menuju ke tempat wudu. Mereka melihat ke arah kolam kecil di samping tempat wudu yang penuh akan ikan nila. Ikan-ikan itu berenang dengan lincahnya, sehingga Atun dan Fina amat senang melihatnya.
Setelah mengambil wudu, mereka pun melaksanakan shalat zuhur.
***
Waktu istirahat telah usai, siswa dimohon kembali ke ruang kelas masing-masing...
Jam pelajaran ke-7 pun dimulai. Seperti sebelumnya, proses KBM berjalan dengan lancar.
***
Suara lagu "Terima Kasihku" terdengar dari speaker kelas. Akhirnya kegiatan KBM selesai. Waktunya untuk pulang.
Fina dan Alifa dijemput bapaknya. Atun membonceng Alya. Fardhan, Emak, Dina, Kuntum, Intan, Ryan, dan Miftah menaiki motornya.
***
Hari Kedua Sekolah
Ding-dong...
Selamat pagi...
Waktu belajar segera dimulai,
siswa kelas satu, dua, dan tiga dimohon memasuki ruang kelas masing-masing...
Selamat belajar...
Bel menandakan jam pertama telah dimulai. Guru-guru mengadakan apel, dan kelas-kelas yang tertib atau karena dituntut guru menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sementara kelas lain yang tak tertib tidak menyanyikannya, termasuk XII MIPA 1.
Kegiatan belajar mengajar dimulai seperti biasanya. Jam pelajaran pertama dan kedua adalah Kimia, yang diisi oleh Pak Edy Jatmiko. Beliau menerangkan materi dengan jelas dan ringan, sehingga seisi kelas dapat memahami pelajaran kimia.
Tetapi ada seseorang yang mencuri kesempatan dalam kesempitan. Fardhan mengambil permen dari dalam tas, membuka bungkusnya, lalu memasukkan permen tersebut ke mulutnya. Sementara bungkus permen itu dibuangnya begitu saja di dalam laci meja. Ia merasa malas dan enggan untuk membuangnya ke dalam tong sampah.
***
Hari Ketiga Sekolah
06.20
Di kelas XII MIPA 1, Miftah, Fina, Dina, dan Alya sudah datang.
Alya menuju ke meja Miftah yang berada di paling belakang. Ia berbincang-bincang sebentar dengan Miftah. Miftah terlihat memandangi kuku-kukunya. Alya nampak memarahi Miftah saat menyuruh Miftah untuk memotong kuku-kuku tersebut.
Dua temannya diam-diam memerhatikan mereka. "Mereka berdua terlihat mesra, ya...." kata Fina ke Dina. Dina hanya terdiam memandangi Alya dan Miftah.
Lalu Fina melanjutkan perkataannya. "Aku tidak percaya mereka berdua berpacaran."
Dina merasa amat tersinggung dengan kata itu. Maka ia lalu pergi keluar menuju kelas XII MIPA 6 untuk menemui sahabatnya, Chyntia.
Fina hanya terdiam melihat tingkah temannya itu. Ia tahu kalau temannya itu menyimpan perasaan terhadap lelaki tersebut.
Lalu kemudian datanglah Intan yang melihat Dina berlari menuju XII MIPA 6. Setelah meletakkan tasnya, ia pun pergi menyusul Dina.
Ding-dong...
Selamat pagi...
Waktu belajar segera dimulai,
siswa kelas satu, dua, dan tiga dimohon memasuki ruang kelas masing-masing...
Selamat belajar...
Bel tanda jam pelajaran telah dimulai.
Pelajaran pertama dan kedua diisi oleh Pak Gatot, guru Fisika sekaligus wali kelas XII MIPA 1. Beliau mengajar di lab Fisika, maka kesebelas siswa XII MIPA 1 pun naik ke lantai 2 menuju lab Fisika.
Pelajaran ketiga dan keempat diisi oleh Bu Rina, guru MTK Peminatan.
"Besok kalian ulangan bab vektor dan matriks ya," kata Bu Rina dengan tenang. Yang lainnya hanya terdiam.
"Baik, Bu," balas Miftah singkat.
Teman-temannya melihat Miftah dengan agak malas.
***
Jam pelajaran telah usai. Waktunya untuk pulang. Fardhan mengambil HP yang ada di laci mejanya, meja yang ia tempati sejak hari Senin.
Laci tersebut tampak sangat bersih karena kosong tak ada apa pun di dalamnya.
***
Hari Keempat Sekolah
Dua jam pelajaran pertama adalah MTK Peminatan. Kelas XII MIPA 1 mengikuti ulangan yang telah dikatakan pada hari sebelumnya.
Miftah yang berada di kursi paling belakang mengamati temannya satu per satu. Dan, yang paling ia perhatikan adalah murid yang membawa contekan lengkap, Fardhan. Miftah mengamatinya dengan ekspresi marah yang terpendam.
***
Setelah istirahat pertama...
Fardhan terkejut saat melihat tasnya. Tasnya terbuka dan di dalamnya penuh akan sampah.
Terdapat kertas ancaman dengan tinta polpen merah bertuliskan
"INI ADALAH SAMPAH YANG KAU TABUNG SELAMA SEMINGGU INI".
Fardhan amat geram. Tetapi, Fardhan sepertinya langsung mengetahui siapa pelaku dari aksi tersebut.
"Miftah!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top