Prolog
"Di sini ya, Mbak?" tanya bapak supir travel ketika mobil yang dikendarainya sampai di depan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur di Jalan Balongsari Tama, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.
"Iya, Pak," angguk Lana sembari mengamati sekilas gedung dengan tembok dari marmer berwarna coklat itu.
Lana membuka pintu mobil kemudian mengikuti pak supir yang siap sedia mengeluarkan koper yang dia bawa dari dalam bagasi. Hari ini adalah hari pertama diklatsar prajabatan. Hari yang akan menjadi paling bersejarah selama masa baktinya sebagai PNS sampai pensiun nanti.
"Lana," panggil seorang pria. Lana tertegun ketika melihatnya, wajah yang masih saja membuatnya berdebar. Wajah yang sama dengan milik mantan pacarnya enam bulan yang lalu. Lelaki itu adalah Arkan, saudara kembar dari Arlan, pria yang selama sepuluh tahun lamanya mengisi relung hati Lana. Sebagai kembar identik, wajah mereka memang sangat mirip. Yang membedakan hanyalah tahi lalat di bawah mata kirinya, sedangkan punya mantan pacar Lana ada di sebelah kanan. Mereka seperti pantulan cermin.
"Hai," sapa Lana. Karena dia tampak kesusahan menggeret koper, Arkan berinisiatif membantunya.
"Kenapa kamu nggak mau sih waktu aku tawarin bareng," kata cowok itu.
Lana tertawa aja. Satu mobil dengan Arkan itu pasti artinya dia akan bertemu dengan Arlan juga. Jujur saja, Lana masih belum bisa bertemu dengan mantan pacarnya itu.
"Hai, Lana." Sebuah suara yang merdu menyapa Lana. Itu adalah Reno, kakak sepupu Arlan dan Arkan. Rupanya, dokter emergensi medis itu yang mengantarkan adik kembarnya itu hari ini. Sulit untuk tidak terpesona dengan ketampanan selebgram yang mendapat julukan internasional playboy itu.
Lana melengkungkan bibir, tapi senyumanya memudar ketika melihat sepasang pria dan wanita yang turun dari mobil milik Dokter Reno. Itu kan Siwi! Lana terpana, wanita itu adalah pelakor yang membuatnya putus dengan Arlan. Bagaimana bisa cewek itu ikut satu mobil dengan keluarga mantan pacarnya. Bahkan si Arlan itu dengan romantisnya membukakan pintu. Hal yang bahkan tidak pernah dilakukannya ketika masih bersama Lana. Awan mendung seketika menghiasi hati Lana.
"Kamu kurusan ya, Lan." Pujian Bang Reno itu membuat senyuman Lana terkembang lagi. Tentu saja dia senang karena jeripayahnya selama enam bulan ini telah berhasil.
"Hehe iya, aku diet," jawab Lana.
"Wow, turun berapa kilo nih? Kamu mau jadi endorse obat pelangsingku nggak?" tawar Bang Reno takjub. Secara dulu seingatnya badan Lana itu ukurannya dua kali lipat dari yang sekarang.
"Ck! Itu namanya nipu, Bang!" decak Arkan tidak senang karena sepupunya itu tahu-tahu mau mengeksploitasi Lana.
Reno hanya tergelak saja melihat Arkan yang overprotective pada mantan calon adik iparnya itu.
Sementara itu Arlan yang baru turun dari mobil sambil menggandeng Siwi juga tampak terpana melihat Lana yang kini menjadi begitu langsing. Bagaimana bisa dia sekurus itu. Apa mungkin dia depresi setelah putus dari aku? Si Arlan yang narsis malah kegeeran sendiri.
"Lan, kok bengong?" Panggilan Siwi membuyarkan lamunan Arlan. Lelaki itu tertawa canggung.
"Nggak, nggak apa," elaknya.
"Ini pacar barunya Arlan nih, Lan, kamu udah kenal belum?" Bang Reno yang tidak peka itu menyiramkan bensin ke dalam api. Baik Arlan dan Arkan terkesiap. Si kembar itu menatap Lana dengan takut-takut. Jujur saja Arlan juga belum siap ketahuan begini. Pasalnya baru enam bulan yang lalu dia putus dari Lana, dan sekarang dia malah pacaran dengan Siwi. Namun Lana hanya tersenyum kecil saja.
"Kenal kok, Bang, Siwi, kan?" sapa Lana.
"Ah, iya. Hai, Lana," jawab Siwi sembari menunduk dengan salah tingkah. Meskipun mantan dari pacarnya itu tersenyum. Entah mengapa Siwi justru merasakan hawa panas yang menguar di sekelilingnya.
"Hm, ya udah. Aku tinggal dulu ya. Selamat menikmati diklatnya. Aku nggak habis pikir sih, kenapa kalian ini mau jadi PNS padahal gajinya dikit," kekeh Bang Reno yang mau kabur begitu saja setelah merusak suasana.
***
Votes dan komen ya guys...
Guys... Cerita ini aku ulang update dari awal lagi ya. Work yang kemarin itu aneh jadinya. Daftar isinya kacau. Babnya nggak berurutan. Terus habis aku publish babnya malah balik jadi draft lagi bikin emosi hahaha. Udah gitu kok worknya jadi ada 99 bab padahal aku baru bikin 80 bab. Aneh, kan?
Ini ada draft bekas naskah supermoon yang udah aku hapus ya karena viewnya lumayan jadi aku pake lagi. Harap maklum kalau komen dan isinya nggak cocok haha. Langsung ke karyakarsa aja kalau kalian penasaran ceritanya Super Moon kayak apa.
Entah apa yang terjadi daftar isinya kacau sekali. Mohon diterima aja ya Guys. Karena sudah aku edit2 tapi tidak berhasil. Aku nggak tahu harus gimana. Kalian cek dulu ya urutan chapternya sebelum baca. Follow dan masukkan ke perpustakaan biar dapat notifikasi setiap kali aku update.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top