35

"47, 48, 49, 50...."

Lana terbaring dengan lemas di atas matras setelah menyelesaikan lima puluh kali sit up. Lana tersenyum puas sembari memandangi langit kamarnya. Tadi pagi dia melihat angka enam puluh pada timbangan. Artinya sudah seminggu ini penurunan berat badannya itu stagnan. Kalau dulu, Lana pasti stres dan mencak-mencak merasa dia sudah berjuang tapi nggak ada hasilnya, tapi sekarang Lana mengerti bahwa penurunan berat badan itu bukanlah satu-satunya indikator untuk menentukan status gizinya.

Memang kalau pakai standar IMT Lana masih masuk dalam kategori gemuk bila dilihat dari tinggi badannya. Namun, saat Lana mengukur ketebalan lemaknya dengan menggunakan Body fat caliper, lemak di bawah kulitnya sudah jauh berkurang. Lingkar perut, lingkar lengan, dan lingkar pinggangnya juga sudah turun sepuluh sentimeter dari ukurannya sebelum diet. Bahkan kini Lana sudah bisa memakan baju ukuran M. Prestasi yang luar biasa, kan? Padahal sebelumnya dia selalu pakai baju XXL. Sekarang semua bajunya jadi ala oversize gitu deh.

Sesungguhnya Lana ini memamerkan badannya ini pada orang-orang. Sayangnya dia kan pengangguran jadi kerjaannya di rumah doang. Mau jajan ke kafe juga nggak punya duit. Nanti malah perutnya itu buncit lagi kalau Lana minum boba kayak dulu.

"Lana! Udah lihat pengumuman CPNS belum?" Suara Mamanya dari luar kamar terlihat penuh semangat.

Lana merenggangkan tubuhnya lalu menggeliat. Ibu Lana, sangat antusias dengan tes CPNS. Wanita itu berharap agar Lana juga bisa mendapatkan penghidupan yang layak dan mapan seperti kakaknya. Dulu Lana juga semangat sih ikut tes CPNS, tapi setelah tiga kali gagal Lana jadi nggak terlaly minat lagi.

Sepertinya menjadi PNS itu adalah suatu keberuntungan saja bagi Lana. Bayangkan saja, ada empat juta orang yang memperebutkan enam ratus ribu kursi. Apa itu masuk akal? Lana menyadari bahwa menjadi CPNS itu adalah impian yang lebih sulit daripada menerbangkan roket ke bulan, makanya dia sudah berhenti berharap. Tiap tahun dia tetap ikut tes CPNS hanya untuk menyenangkan ibunya saja.

"Belum Bu," aku Lana sembari mengambil handuk dan mengusap keringat di lehernya.

"Buruan dilihat, Nduk!" ucap Ibu Lana dari balik pintu kamarnya.

Lana mengambil ponsel lalu keluar dari kamar. Ibunya mengekor di belakang. Mereka duduk di ruang tengah. Lana membuka dulu situs dari Pemerintah Kota Surabaya dan mengunduh file  pengumuman dengan bentuk pdf yang terpampang di halaman paling depan. Ini adalah pengumuman untuk tes SKD yang akan dilanjutkan untuk tes tahap dua SKB. Berdasarkan pengalaman Lana selama ini, dia belum pernah sekalipun lolos ke tes SKB ini.

"Kok lama sih, Nduk!" gerutu ibunya tidak sabar melihat layar hape Lana yang masih ngelag karena file yang dibuka terlalu besar. Yah, maklumlah, hape jadul Lana emang sudah waktunya ganti. Sayangnya Lana nggak punya duit buat beli yang baru.

"Iya, sabar Bu, sebentar lagi juga keluar," kata Lana.

Setelah menunggu semenit yang seperti setahun lamanya, akhirnya file itu terbuka juga. Lana menekan tombol search untuk mencari namanya. Ini adalah cara paling mudah. Kalau namanya tidak ditemukan berarti dia nggak lolos seperti tahun-tahun sebelumnya.

Akan tetapi ternyata nama Lana muncul di halaman itu. Ibu Lana langsung sujud syukur sementara Lana masih terbengong-bengong. Beneran ini dia lulus?

"Sujud syukur, Nak!" seru ibunya melihat Lana yang masih melongo aja.

"Eh, iya, Bu," jawab Lana sembari mengikuti ibunya melakukan ritual bersyukur itu. Setelahnya, Lana baru ingat bahwa dulu ketika mendaftar, Lana dan Arlan masih pacar yang lengket dan mereka mendaftarkan diri di Puskesmas yang sama. Maka Lana buru-buru mengetik nama Arlan pada ikon search. Mata Lana terbeliak ketika melihat nama Arlan juga ada di sana. Bahkan lelaki itu ada diperingkat satu.

Apakah itu artinya dia akan bertemu dengan Arlan lagi? Lana menggeleng kuat. Ini masih SKB saja. Belum tentu mereka berdua lolos.

***
Jadi keinget pas nungguin pengumuman CPNS tahun 2020 dulu. Rasanya aku juga kaget begini pas lihat namaku ada hehehe.

Voucher gratis masih bisa diklaim ya guys.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top