CHAPTER 7 - Losing Hope

⚠️ Adegan bunuh diri⚠️

***

Libur berhari-hari, tapi tetap berada di rumah sakit membuat Praya sedikit gatal ingin bekerja. Padahal Margaret sudah berkali-kali berpesan agar Praya bekerja begitu Aruna sudah bisa dirawat di rumah. Namun, nalurinya sebagai seorang perawat ingin memastikan pasiennya ditangani dengan baik. Jadi mau tak mau, gadis itu tetap bekerja walau sedikit-sedikit.

Seperti sekarang, Praya sengaja mengambil sendiri makan siang untuk Aruna. Gadis itu juga tidak lupa berhenti sejenak di bagian perawat hanya untuk mengambil obat-obatan Aruna. Selain gatal bekerja, Praya hanya memastikan dia tidak terlalu lama terjebak bersama Prabu.

Baru saja berbelok mendekati bagian rawat inap, langkah Praya seketika berhenti. Gadis itu menemukan Prabu keluar kamar Aruna. Kepala pria itu menunduk. Jalannya lemah, bahkan dia langsung terduduk di kursi tunggu terdekat.

Prabu memang menghujani Aruna dengan perhatian dan cinta walau saat istrinya itu sedang terlelap. Bahkan, pria itu terus-menerus menanyakan keadaan istrinya itu kepada dokter ataupun perawat yang berjaga. Hanya saja reaksi Aruna berkebalikan apabila sudah bangun. Wanita itu terus-menerus mengusir Prabu sampai kadang melempar benda apa pun di sekitarnya agar Prabu tidak mendekat.

Ketika melihat itu semua, rasanya Praya ingin merengkuh tubuh Prabu. Gadis itu ingin berkata semua akan baik-baik saja entah kapan. Namun, Praya menahan diri. Dia tidak boleh terlalu dekat apalagi sampai menyentuh sahabatnya itu.

Segera saja Praya mendekat. Didudukinya kursi di dekat Prabu. "Aruna ngusir kamu lagi, Prab?"

Anggukan Prabu sukses membuat hati Praya seperti diremas. Apalagi saat menemukan sorot mata kesedihan sahabatnya itu. "Dia ... masih belum mau lihat aku, Ay."

"Kamu sabar ya." Kata-kata yang sama yang bisa Praya berikan pada Prabu setiap kali ada adegan pengusiran dari Aruna. "Aruna butuh waktu, Prab."

"Sampai kapan, Ay?" Nada suara Prabu agak meninggi. "Ini udah berhari-hari berlalu, tapi Aruna bahkan nggak pernah mau lihat aku sejak dia sadar."

Praya mengedikkan bahu. "Menurutku, satu-satunya yang bisa kamu lakukan saat ini hanyalah berdoa agar Aruna mau lihat kamu lagi, Prab. Dan satu lagi ... nggak pernah menyerah atas Aruna."

Baca bab lengkap Prahara Pernikahan Praya hanya di KaryaKarsa. Link akan dishare di wattpad ya.

***

Surabaya, 18 Mei 2022

Hai hai, karena satu dan lain hal aku mau update perbab-perbab. Seminggu berapa kali? Mungkin bisa 2-3x aku update di KaryaKarsa. Jadi, ditunggu ya!

Love,

Desy Miladiana❤️

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top