CHAPTER 5 : Can't Say No!

Andai rasa sakit dan juga kesedihan seseorang bisa dipindahkan ke orang lain, Praya pasti dengan sukarela melakukannya demi Prabu. Gadis itu hanya ingin pria yang dia cintai itu bahagia dan sehat, bukan sebaliknya seperti sekarang.

Saat ini, Prabu tengah duduk sendirian di depan ruang tunggu operasi. Jari-jari pria itu bertaut dengan bibir yang terus bergerak merapalkan doa. Padahal Prabu seharusnya juga beristirahat sekalipun benturan di kepalanya tidak parah dan hanya mengalami retak ringan di tangan.

Praya rasanya ingin merengkuh badan Prabu. Namun, berada sedekat itu dengan suami orang sangatlah salah apalagi ditambah fakta mengenai perasaannya pada Prabu. Pada akhirnya, satu-satunya yang Praya bisa lakukan hanyalah berdiri di kejauhan dan terus mengamati. Mulutnya juga bergerak merapalkan doa untuk Aruna, terutama untuk Prabu agar bisa melewati semua ini.

"Praya."

Sebuah panggilan diikuti tepukan ringan di bahu mengembalikan fokus Praya. Margaret tahu-tahu saja muncul setelah berkata ingin menanyakan keadaan Aruna pasca operasi.

"Tan, gimana?"

Bukannya langsung menjawab, Margaret malah melirik ke arah Prabu singkat. Tak lama wanita itu menghela napas dalam. "Kita bicara di tempat lain, Yaya."

Segera saja Praya mengangguk. Diikutinya Margaret yang membawanya ke taman belakang yang tidak jauh dari ruang operasi. Jam yang sudah menunjukkan pukul 11 malam membuat tempat ini sepi dari pengunjung, menjadikan mereka mudah menemukan bangku kosong.

Ketika keduanya duduk bersisian, Margaret tidak langsung berbicara. Praya menyadari apa pun informasi yang didapatkan Margaret terlalu sulit untuk dikatakan.

Cukup lama keheningan menyelimuti, terdengar suara helaan napas panjang. Praya menoleh dan mendapat Margaret menerawang di kejauhan. "Orang tua Aruna dan Papanya Prabu baru bisa datang ke sini besok, Yaya. Mereka nggak dapat tiket secepat kita."

"Setidaknya di sini sudah ada kita yang menemani Prabu dan Aruna, Tan," respons Praya.

"Ya ...." Margaret menganggukan kepala. Air mata wanita itu menitik, menjadikan Praya tahu betapa wanita di sampingnya ini menyayangi menantunya. "Kondisi Aruna sangat buruk. Ternyata mobil ditabrak di sisi kiri depan yang menyebabkan Aruna yang berada di kursi kiri belakang terhimpit. Nyawa selamat benar-benar mukjizat, tapi saraf terjepit menyebabkan kelumpuhan total terutama bagian kaki."

Praya hanya mengangguk mendengar informasi singkat mengenai bagaimana Aruna bisa seperti itu. Kecelakaan itu pasti sangat mengerikan, Praya bersyukur baik Prabu dan Aruna selamat.

"Terus setelah operasi, Aruna tidak bisa langsung dipindahkan ke rumah sakit kita, Yaya. Kita harus menunggu keadaan Aruna yang lebih baik dan stabil untuk pindah." Margaret menoleh. Ditatapnya lekat-lekat Praya seraya meraih tangan gadis itu. "Yaya, setelah Aruna pulang ke Bogor, dia pasti butuh seseorang untuk merawatnya. Tante tahu, Prabu pasti bisa melakukannya sendiri atau mungkin mencari orang ahli, tapi Tante ingin kamu yang merawat Aruna, Yaya. Nggak ada orang lain yang bisa Tante percayai selain kamu untuk merawat Aruna, kamu mau kan, Yaya? Tenang aja masalah gaji, Tante pasti menggajimu dengan layak bahkan lebih daripada gajimu di rumah sakit. Tante mohon, Yaya."

Untuk sesaat Praya tertegun. Ini kali pertama Margaret memohon bantuannya alih-alih langsung memutuskan sendiri hal terbaik untuk Praya.

Tatapan Praya jatuh sejenak pada titik di kejauhan, tempat di mana Aruna berada. Kemudian, kembali lagi pada Margaret. Kalau boleh jujur, permintaan ini membuatnya ragu antara iya dan tidak. Jika Praya mengiakan, maka dia akan terjebak bersama Prabu dan istrinya. Namun, jika Praya menolak, dia tidak mau menambah kesusahan Margaret dan juga Prabu. Apalagi kalau bukan karena kebaikan Margaret, Praya tidak mungkin menjadi seorang perawat seperti sekarang.

Baca bab lengkap Prahara Pernikahan Praya hanya di KaryaKarsa. Link akan saya bagikan di beranda Wattpad ya!

***

Surabaya, 15 Mei 2022

Terima kasih untuk semua pembaca yang setia mengikuti kisah Praya dan Prabu ini ya. Air matanya banyakkkk.

Love,

Desy Miladiana❤️

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top