Chapter 35 : Prabu's Biggest Secret
Bermenit-menit terakhir, Praya merasa nyawanya seperti melayang entah ke mana. Kekhawatiran seperti menyelimutinya. Air matanya juga tidak terkontrol mengaliri pipinya. Satu penyebabnya, wajah Prabu yang terkena pukulan bola hingga menyebabkan darah segar mengaliri hidung pria itu pagi tadi.
Dengan sisa kesadaran, Praya langsung meminta sopir untuk segera datang ke rumah Ratna. Mereka langsung bergerak menuju rumah sakit milik Margaret. Pikiran wanita itu satu, mereka harus memastikan bahwa pukulan bola basket itu tidak membuat Prabu terkena gegar otak lain.
"Ay, Ay, berhenti, berhenti," pinta Prabu sejak tadi. Entah sudah berapa kali pria itu menahan lengan Praya untuk berhenti, tapi tidak digubris. "Please, Ay, kita berhenti ya."
"Nggak," ucap Praya tegas. Kemudian, melanjutkan dengan suara bergetar. "Kita harus ketemu Mama sekarang, Prab."
"Ay, ini hanya kena hantam bola basket. Aku baik-baik aja bahkan nggak merasa pusing. Serius."
Namun, Praya mengabaikan ucapan Prabu. Wanita itu terus menarik tangan prianya melewati lorong rumah sakit. Kemudian, bergerak menaiki lift menuju lantai tiga, kantor Margaret berada.
Sesampainya di depan ruangan Margaret, Praya langsung membuka pintu begitu saja. Ketukan pintu saja tidak, apalagi salam. Margaret yang sedang membaca tumpukan laporan di balik mejanya sampai terlonjak.
"Yaya, Prabu," panggil Margaret. Kening wanita itu berkerut. Sambil melepaskan kacamatanya, dia bertanya, "Kenapa kalian datang ke sini tanpa kabar dan nggak ada ketuk pintu sama sekali?"
"Ma, Aya cuma—"
Ucapan Prabu dipotong begitu saja oleh Praya. Wanita itu berbicara dengan paniknya. "Ma, kita harus periksa kepala Prabu secara keseluruhan. Sekarang, Ma!"
"Kalian ... duduk dulu," pinta Margaret.
Mama Prabu itu bergerak menuju Prabu dan Praya, lalu mendorong keduanya mendekati sofa dalam ruangan. Dengan paksaan dia mendudukkan keduanya. Setelahnya, Margaret menarik kursi lain di depan Praya dan Prabu.
"Jadi, kenapa tiba-tiba kepala Prabu harus diperiksa lengkap, Yaya?" tanya Margaret, Perhatiannya beralih pada Praya. "Kenapa kamu juga nangis terus, Yaya, Prabu kenapa?"
Baca kisah Prahara Pernikahan Praya hanya di KaryaKarsa. Link akan ditaruh di beranda Wattpad.
***
Surabaya, 23 juli 2022
terima kasih untuk kamu yang sudah membaca kisah ini ya! 2 bab lagi tamat keknya HAHAHA. Semoga suka ya!
Love,
Desy Miladiana
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top