Chapter 31 : One Step Ahead
Selalu ada langkah awal dalam setiap perjalanan. Setelah drama pernikahannya yang penuh air mata, langkah awal yang Praya tempuh untuk mengakhiri drama adalah pulang ke rumah Ratna, bukan rumah yang dia dan Prabu tinggali selama ini. Baginya, istirahat terbaik adalah berada dalam lindungan ibunya.
Tiga hari lamanya Praya menginap di rumah sakit. Sekalipun Prabu yang menurut dengan mendadak hilang, tapi pria itu tetap berada di balik layar untuk menahan Praya di rumah sakit sampai sembuh dan semua tes kesehatan wanita itu aman. Prianya itu juga terkesan menurut dengan membiarkan Praya memutuskan ke mana dia akan tinggal setelah pulang dari rumah sakit.
Perlahan mobil yang Praya tumpangi terparkir mulus di depan carport rumah Ratna. Ketika wanita itu turun, ibunya yang sejak tadi berdiri di teras langsung menyapa. Dia membuka lebar-lebar kedua tangannya, sebelum akhirnya Praya merangsek, lalu menjatuhkan diri dalam pelukan Ratna.
"Bu," sapanya. Dinikmatinya dekapan Ratna yang menenangkan. "Aku kangen."
Ratna terkekeh pelan. Sambil mengusap puncak kepala Praya, dia berkata, "Ibu kaget, kirain kamu bercanda aja mau nginep di sini, Yaya. Untung Ibu udah siapin kamar buat kamu."
Praya hanya memamerkan senyum di wajah, sebelum akhirnya menarik Ratna masuk rumah. Meski sudah sangat sehat, tapi panas matahari siang di luar ruangan tetap membuatnya gerah.
"Kamar kamu di lantai dua," jelas Ratna sambil menggiring Praya naik tangga. "Kalau kamar ibu di lantai satu, dekat dapur."
"Kenapa nggak di lantai dua juga? Dan kenapa harus dekat dapur? Bu, ini rumah Ibu, bukan rumah yang harus Ibu urus demi mendapatkan uang," protes Praya.
"Ibu tahu, Yaya, Ibu tahu." Ratna mendengkus geli. "Cuma ibu lebih suka di bawah aja dan dekat dapur. Selain karena udah biasa tidur deket dapur, ke mana-mana juga dekat, dapur, kamar mandi, ruang tamu, pintu depan. Prabu beliin rumahnya kebesaran sih."
"Malah balik protes rumah kebesaran," cibir Praya yang hanya dibalas gelak tawa keduanya.
Keduanya kembali bergerak menaiki tangga, lalu berbelok ke sisi kiri. Keduanya langsung memasuki pintu yang berada di ujung lorong.
Ketika membukanya, sebuah kamar berukuran 4 x 4 membentang. Ranjang utama berukuran raja. Semua tampak bersih, bahkan sedikit berbau apak.
"Nggak pernah dibuka jendelanya, Bu?" tanya Praya seraya membuka jendela kamar. Jalanan di luar sana langsung terlihat.
"Nggak lah, Yaya, kan Ibu tinggal sendirian," ucap Ratna seraya duduk di ranjang. "Bahkan, Ibu nggak nyangka aja kalau kamu bakal menginap di sini suatu hari nanti."
Praya ikut duduk di sisi Ratna. Dia bergumam, "Mungkin tinggal."
Baca kelanjutan kisah Prahara Pernikahan Praya hanya di Karyakarsa. link akan saya bagikan di beranda wattpad ya.
***
Surabaya, 13 Juli 2022
Terima kasih sudah membaca kisah ini sampai tamat! Kamu bisa membeli cerita ini secara paket ya, ada bab 1-15 dan 16-30.
Love,
Desy Miladiana
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top