Chapter 11 : Pra-nikah

Begitu setuju menikah dengan Prabu, hanya perlu tiga hari setelahnya untuk membuat semua orang berkumpul di ruang tamu keluarga Sastranegara. Bahkan, Prayuda yang selalu sibuk pun ikut hadir. Ada James, pengacara keluarga Sastranegara tengah duduk di salah satu sofa tunggal. Praya dan Prabu duduk bersisian di sofa panjang. Aruna berdiri di dekat pintu kamarnya dengan Margaret yang mendorong kursi roda. Terakhir Ratna yang berdiri kaku di sudut terjauh dengan seragam kepala pelayannya.

Ketika Praya dalam kondisi tersudutkan hingga nyaris tidak bisa memilih hal baik atau buruk dalam hidupnya, maka dia harus menghadapi masalah dengan cerdas. Margaret sudah berjanji untuk memberinya fasilitas hukum berupa perjanjian pra-nikah, maka Praya harus memanfaatkan itu sebaik-baiknya.

Setelah bertanya ke sana-kemari masalah hukum ke beberapa orang kenalannya, lalu banyak berpikir dan berdoa, Praya memiliki beberapa hal untuk diajukan dalam perjanjian. Jadi, ketika dia bertemu dengan James sekarang, Praya sudah sangat siap.

James menatap satu per satu orang dalam ruangan. Kemudian, mengeluarkan beberapa lembar kertas dari tasnya. "Baik, semuanya sudah hadir di sini, jadi kita bisa mulai. Baik saya dan bu Margaret sudah membahas beberapa klausa penting masalah pernikahan bu Praya dan pak Prabu, mungkin ibu Praya bisa membaca yang sudah ada lebih dulu."

Praya mengangguk. Diambilnya kertas yang James berikan padanya. Ada beberapa lembar dengan banyak tulisan yang rapat-rapat. Namun satu yang pasti, kebanyakan bahasan di sini mengenai pembagian harta yang sejujurnya tidak terlalu gadis itu butuhkan. Dia mencintai Prabu dengan atau tanpa harta pria itu.

"Bisakah saya mengajukan beberapa hal?" tanya Praya yang langsung dibalas anggukan James. "Pertama, saya ... hanya mau cara alami untuk mendapatkan anak, artinya tidak akan ada campur tangan dokter. Jika saya belum berhasil hamil sampai satu tahun pernikahan, saya ... mau cerai."

"Ay." Prabu sontak menoleh. Matanya mendelik. "Aku nggak setuju ini. Tolong jangan bikin aku kawin-cerai lagi, please ...."

Respons Praya hanya gelengan. Dia sudah memikirkan ini masak-masak. Keharusan Prabu untuk menikahinya karena anak, jadi jika dia tidak bisa menghasilkan keturunan untuk pria itu maka Praya juga tidak berguna.

Baca kelanjutan kisah Prahara Pernikahan Praya hanya di KaryaKarsa. Link KaryaKarsa akan dishare di beranda Wattpad ya!

***

Surabaya, 27 Mei 2022

Hai hai terima kasih buat semuanya yang sudah menunggu cerita ini dan menyukainya! Ditunggu terus ya kelanjutannya.

Love,

Desy Miladiana❤️

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top