Jika Prabu menginginkan sesuatu, maka pria itu akan melakukan segala cara agar bisa mendapatkannya dan Praya memahami sifat itu. Namun, biasanya jika menyangkut Praya, Prabu cenderung mengalah. Mungkin karena mereka dibesarkan bersama, makanya Prabu merasa tidak boleh memaksakan keinginannya jika menyangkut Praya.

Hanya saja, sejak lamaran malam itu Prabu berubah. Pria itu sedikit memaksa Praya mengiakan ajakan pernikahannya. Seperti beberapa hari terakhir, setiap pagi Praya selalu menemukan makanan kesukaannya atau barang-barang yang memiliki kenangan akan mereka di depan kamarnya.

Pagi ini, Praya menemukan kotak permen stroberi kesukaannya. Gadis itu tidak tahan lagi. Dia harus menemui Prabu agar kegilaan ini berakhir. Lagi pula malam itu Praya sudah sangat jelas menolak Prabu.

Saat Praya hendak berjalan keluar paviliun, Margaret terlihat mendekat.

"Tante," panggil Praya setengah berbisik.

"Bisa kita bicara sebentar, Praya?" tanya Margaret. Ada kesedihan yang tampak jelas di mimik wajah wanita itu.

Belum sempat Praya merespons, tahu-tahu saja langkah lain terdengar. Praya menoleh. Dengan kening berkerut, Ratna membuka pintu paviliun semakin lebar. "Bu Margaret, ada apa ke sini? Nggak biasanya."

Margaret mendesah panjang. "Sepertinya memang harus bicara bertiga, bisa kita ke ruangan yang lebih privasi?"

Tatapan bertanya Ratna, ekspresi Margaret yang tampak kelelahan, mau tak mau memaksa Praya mengajak kedua ibu itu menuju kamarnya. Begitu mereka masuk, Praya segera mengunci pintu. Dibiarkan keheningan menyelimuti ketiganya selama beberapa saat.

"Jadi ... ada apa, Tante?" Praya membuka suara setelah menemukan Margaret yang mulai mondar-mandir tidak tenang.

Langkah Margaret terhenti. Wanita itu langsung memberikan seluruh perhatiannya kepada Praya. Meski belum mengatakannya, tapi Praya seolah memahami arah pembicaraan mereka nanti.

"Tante ...." Sekali lagi Praya memanggil.

"Tante ingin kamu menikahi Prabu, Praya."

Baca kelanjutan kisah Prahara Pernikahan Praya hanya di KaryaKarsa. Link akan disertakan di beranda wattpad ya!

***

Surabaya, 25 mei 2022

Terima kasih untuk kamu yang sudah baca di sini dan menyusul ke Karyakarsa. Harus diakui kisah ini cukup sedih dan berat, tapi kuharap kalian tetap menikmatinya ya!

Love,

Desy Miladiana