CP 11 Fikri Zayden
[Tema Keberuntungan ✨️]
"Skatmat!"
Raja hitam milik lawan telah terjebak oleh Kuda dan Benteng putih. Sang lawan kalah telak dipermainan catur kelima belas. Ia hanya berhasil memenangkan dua pertardingan saja.
"Kau memang pantas dipanggil 'Raja Catur'!"
"Hahaha aku ini hanya beruntung saja kok," jawab Pemuda berambut hitam pendek tertawa kecil.
Fikri Zayden, si Raja Catur atau Maniak Catur--itulah sebutan untuknya. Di usia 16 tahun ini, ia sudah memenangkan kejuaraan catur tingkat sekolah maupun provinsi di Jakarta.
Fikri, nama panggilan akrab teman-temannya. Ia termasuk jajaran Siswa berparas tampan di sekolah khusus tingkat XI. Aura karismatik dan kepintaran dalam menemukan solusi begitu memikat.
Fikri juga memiliki jabatan penting di klub yang ia ikuti--sebagai Ketua Klub Catur di sekolah. Satu periode telah Fikri lewati, kini periode kedua di kelas XI membuat ia tertantang dalam memotivasi para anggota klub.
"Fik, minggu depan jadwal pertandinganmu melawan SMA Angkasa. Apa saja yang sudah kau siapkan?" tanya Pak Guru penanggung jawab Klub Catur.
"Hmm... mungkin strategi dan keberuntungan," jawab Fikri tersenyum tipis.
"Yap! Keberuntunganmu memang tak usah diragukan lagi. Bapak percaya kamu pasti menang."
Pak Guru menepuk bahu Fikri memberikan tanda semangat. Ia izin ke aula sekolah karena ada jadwal rapat antarguru.
"Aku percaya keberuntunganku berpihak padaku."
Fikri merogoh saku celana seragam belakang--posisinya ada di sebelah kanan. Ia mengeluarkan dompet yang berukuran sangat tebal. Sebuah daun clover 4 di dalam plastik tersimpan rapat-rapat.
"Sudah jam 2 siang. Aku tidak boleh terlambat menuju kantin." Fikri meninggalkan ruang klub sedikit tergesa-gesa. Ia ada janji bertemu dengan sang kekasih.
✨️✨️✨️✨️
Di kantin sekolah gedung B...
Fikri mencari keberadaan sang kekasih hati. Ia tersenyum lebar saat menemukan posisi duduk yang telah dijanjikan.
Saat jarak Fikri dan kekasih hampir dekat--tak sengaja Arka lewat. Mereka hampir saja keduanya tabrakan jika Yosia dan Nabiil berhasil menahan tubuh Arka maupun Fikri.
"Sorry."
Tanpa menunggu jawaban Fikri, Arka berjalan cepat meninggalkan area kantin. Nabiil dan Yosia saling pandang, lalu mereka berlari mengejar sosok Arka yang mulai menghilang.
"Dasar manusia bermuka datar." Fikri menatap heran Arka, si teman sekelasnya.
Fikri tak sengaja bersentuhan tangan dengan Yosia. Tiba-tiba sebuah cahaya hijau bercampur putih muncul di kedua tangan Fikri.
"Kekuatan 'itu' aktif di saat yang kurang tepat." Fikri sedikit kesal.
"
Sayang! Kenapa kamu malah melamun di sini?"
Fokus Fikri teralihkan ke wajah cantik sang kekasih. Kulit putih bagaikan salju, bibir merah merona alami serta rambut blonde tergerai panjang bergelombang. Ia sangat beruntung sekali mendapat kekasih seperti Gadis cantik di depannya saat ini.
"Maaf ya sayang." Fikri memegang kedua pipi sang kekasih gemas.
"Oke. Ayo kita duduk, aku mau menunjukkan sesuatu buat kamu." Sang kekasih menarik pelan tangan kanan Fikri.
Sepasang sejoli ini sudah duduk di barisan tengah kantin. Kekasih cantik Fikri mengeluarkan setangkai bunga mawar biru--tetapi mawar itu terlihat sudah layu.
"Loh? Kok tiba-tiba mawarnya layu sih." Sang kekasih cemberut.
"Coba sini aku lihat sayang." Fikri mengambil setangkai bunga mawar merah dari tangan si kekasih.
Dan kedua telapak tangan Fikri kembali mengeluarkan cahaya hijau keputihan. Cahaya tersebut menyelimuti bunga mawar biru--perlahan bunga itu kembali segar sedia kala.
"Wow! Kamu hebat banget sih sayang!"
Cup!
Bibir Fikri dan sang kekasih saling menempel. Adegan ciuman itu hanya berlangsung sekian detik. Kedua pipi mereka sama-sama bersemu merah.
"Itu hadiah buat kamu." Sang kekasih berucap malu.
"A--aa manis sekali kamu." Fikri tersenyum tipis.
Keberuntungan Fikri kembali muncul. Ia mendapatkan kekuatan milik Yosia walau hanya bertahan satu jam dan ciuman manis dari sang kekasih hati.
Kekuatan 'itu' milik Fikri dapat menyalin kekuatan atau keahlian seseorang--jika ia bersentuhan langsung. Fikri sangat beruntung mendapatkan kekuatan 'itu', apalagi dipakai untuk pertandingan catur minggu depan nanti.
✨️✨️✨️✨️
Bayangan hitam misterius terlihat berdiri di atas atap gedung C sekolah. Ia tengah menyeringai lebar.
"Sebentar lagi akan tiba waktunya."
"A--apakah benar yang kamu katakan itu?" tanya Gadis bersurai pendek warna biru pucat. Nada gugup masih terdengar sedikit dari balik suaranya.
Gadis itu berdiri di sebelah kiri si bayangan hitam misterius. Di sebelah kanan ada dua sosok Pemuda mengambil posisi sejajar.
"Kau masih meragukan juga setelah bergabung. Sungguh memalukan!" Pemuda 1 bertubuh atletis mencibir.
"Hahaha... tidak usah didengarkan ucapan pedasnya." Pemuda 2 memakai topeng putih menyahut.
Cuaca cerah tiba-tiba berubah menjadi awan mendung di atas langit, khususnya di atas atap gedung C sekolah--tempat mereka berada sekarang.
Hujan rintik-rintik turun perlahan. Pemuda 1 menatap tajam Gadis bersurai pendek tersebut.
"Hentikan!"
Bayangan hitam misterius berseru keras. "Lebih baik kau hentikan ini dan--kau harus bisa menjaga sikap!
"Kita pergi dari sini!"
"Baik, Master!"
Cuaca kembali cerah kembali, lingkaran portal muncul di belakang mereka. Satu-persatu keempat orang itu masuk ke dalam portal, lalu menghilang setelah lingkaran portal ikut tertutup.
✨️✨️✨️✨️✨️
Nama : Fikri Zayden
Usia : 16 th
Kekuatan : Copycat
Klub : Catur
Jabatan : Ketua
~23 Januari 2025~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top