taman bermain

Up malam

kalian baca jam berapa?

Vote, Komen, Bagikan alias Share


Typo bisa bermunculan =')


Happy reading

.

.

.

Tanpa membalas, bella dengan cepat menuju kamar aire."Ada apa tuan?" Tanya bela yang tadi mendapat pesan menyuruhnya datang ke aire.

"Pake." aire sambil melempar jaket merah tepat pada muka bella.

"kita keluar, gue traktir." sebelum bella menanyakan maksud, aire lebih dahulu menjawab.


Aire dengan cepat melesat turun ke bawah, saat hendak berjalan keluar dan diikuti bella dibelakang,

"Uncle boy!" anak kecil bermantel coklat datang dan langsung memeluk kaki aire. bella terkejut bagaimana ada anak kecil di rumah ini. aire pun tersenyum dan mengangkat anak itu kegendongannya. siapa?

"mau kemana?" tanya anak kecil  itu.

"keluar," sambil mengecup gemas pipi tembam yang dimiliki anak keciil itu.

"가자!" kata anak kecil itu bersemangat. ia melirik bella sebentar, "ikut?" dijawab anggukan oleh seseorang yang digendongnya itu.

"Lo tetep ikut!" pinta aire dan langsung keluar, bellapun ikut saja. dengan menggunakan sepeda motor, mereka bertiga melesat ke arah tujuan yang hanya diketahui oleh si aire sendiri.


***


Betapa terkejutnya bella, aire mengajak dirinya datang ketempat bermain. merapikan rambut yang cukup berantakan karna helm, kemudian mendatangi aire dan anak kecil tersebut, hendak menanyakan mengapa ia dibawa kemari, bukankah kata majikannya mau mentraktir,


Ya masa majikannya ini mau mentraktirnya dengan datang ke tempat bermain?

"itu itu!" tunjuk anak kecil itu dengan melihat permainan pancing-pancingan ikan. Mereka bertiga pun menuju apa yang anak kecil itu inginkan

"lo jaga dia." tiga kata yang membuat bella paham dan segera duduk disamping anak kecil itu yang sibuk menatap pancingan mangnet yang tak kunjung mendapat mangsa. aire pergi entah kemana, tentu bella tak sebegitu peduli.

"nama kamu siapa?" sambil mengelus punggung anak kecil itu yang tampak murung, perlahan ia pun menoleh "Lucas." jawabnya singkat.


"oh, Lucas kenapa sedih?" Tanya bella hati-hati.

"gak dapat dapat ikan," jawabnya polos.


tawa Bela ingin meledak saja, tentulah Lucas tak mendapat ikannya, pancingannya saja diam, ikannya pun palsu gimana mau dapat?


"ini, kamu harus gerakin,"


Hap!


kata bela sambil memegang sedikit pancingan kecil itu dan di arahkannya ke kanan kiri. "kalau nggak digerakin, nggak bisa dapat ikan," sambung bela dan meletakkan ikan-ikan itu ke baskom kecil plastik.


lucas yang mengertipun langsung berbinar, ia segera menggerak-gerakan pancingannya dan telah melihat ada banyaknya ikan-ikan palsu tentunya .


mereka berdua, lucas dan bella berkeliling menjajal permainan yang ada di tempat bermain tersebut. Sampai akhirnya, hari semakin malam dan hawa yang semakin dingin. dan betul dugaan bella, rintik hujan mulai datang


saat ini bella sedang berteduh disalah satu warung di dekat taman bermain yang kebetulan buka 24 jam. merasa bahwa hujan angin datang membuatnya sedikit kedinginan. Jangan lupakan anak kecil yang bernama lucas itu. lucas hanya diam digendongan bella.


"kamu kedinginan?" tanya bella pada lucas yang sedang memegangi dahi anak kecil tersebut.

"Aniyo," balas lucas sambil menggeleng-gelengkan kepala. cukup hangat, tapi lucas menjawab tidak. kemudian bella menggosok tangan lucas agar ia tak kedinginan. dilihatnya lagi ponselnya sudah menunjukkan jam setengah sepuluh malam.


***

"gimana sih kamu re!!" teriakan panik irene.

"calm down," kata suho mencoba menenangkan irene. seorang ibu yang tengah kehilangan anaknya bagaimana bisa tenang?

"mian." cuma kata itu saja yang diucapkan aire atas keteledoran yang telah ia lakukan. ingin sekali memukul wajah adiknya itu.

"kamu ini gimana sih re?" tanya dave dengan tenang walaupun ia juga panik.

"tadi mau keluar sama bella, terus si lucas dateng minta ikut, aslinya mau ke resto tapi kan ada lucas, jadi ke tempat bermain, terus aku dapat pesan dari catur kalau dia berhasil ngelacak keberadaan  aqis..." sedikit merendahkan suara saat menyebut nama pemilik hatinya itu.


Adik gue emang cinta buta monyet, gara gara bocah itu anak gue jadi korbannya awas lo yah bocah ingusan!  

irene membatin sambil mengucap sumpah serapah, suho yang paham apa yang ada dibenak irene langsung menegurnya "jangan mengumpat," irene yang paham langsung menghela nafas panjang berkali-kali mencoba bersabar.

"terus gimana,"  meneggelamkan amarahnya dengan menangis dipelukan suho.

"bawa irene ke kamar nak, biar kami yang mengurus," suho dengan sigap membawa irene menuju kamar.

"kamu sih re ceroboh!" lanjut ellena setelah anak pertama dan menantunya menghilang dari pandangan.

"lagian ada bella kok mam yang jaga!" ucap aire tak terima ia yang disalahkan.

"ini semua salah kamu re, bawa mobil cari mereka, awas ya kalau ngga ketemu!" ujar dave sambil membawa ellena.


"salah salah salah, perasaan gue terus yang salah!" gumam aire sambil mengacak rambutnya kasar, bingung hendak kemana ingin mencari dua manusia yang ia tinggalkan di taman bermain tadi.




See you again next chap!

tetep sehat yah, doakan sesama jan lupa

sesuai keyakinan loh yaaaa

klo aku tinggal nge-Aminin aja ='()


*aithor...





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top