Lega

Lanjut,,,

TYPO BERTEBARAN ADA!!

jangan bosen yah baca

.

.

.

haflmam

.

.

.



Tak peduli sedang hujan dan malam, mobil mewah itu dengan cepat melesat ke suatu tempat, taman bermain.

"kalau gak ada bisa mati gue," aire bermonolog sambil keluar membawa payung.

terlihat taman bermain itu sepi, ya jelas sudah malam dan hujan siapa yang mau main?

melihat ada bapak-bapak yang ada disitu, aire segera menghampiri, "permisi pak, maaf ganggu, bapak lihat perempuan yang gendong anak kecil pakai jaket merah?" tanya aire.

"banyak dek, maaf saya nggak lihat, permisi yah dek mau pulang," jawab dan pamit bapak-bapak itu dan meninggalkan aire.

"gak mungkin kan mereka jalan kaki?"

"tuh anak juga, ditelfon gak diangakat,"

"gak tau gue panik apa?!"


aire pun kembali masuk kemobil setelah mengelilingi dan bertanya-tanya didalam taman bermain tersebut. aire memutuskan untuk mencari disekitar taman bermain, mungkin saja tak jauh mengingat datangnya hujan secara  tiba-tiba.


mengendarai mobil dengan pelan sambil melihat-lihat barangkali ada dua sosok yang sedang aire cari. matanya sedikit melebar ketika melihat perempuan yang terduduk bersama anak kecil di warung.


memastikan bahwa mereka benar-benar yang ia cari. merasa yakin ia keluar dengan memakai payung dan membawa satu payung lagi untuk bella.

"Lucas!" teriak aire sambil mendekat kearah lucas dan bella.

"Uncle boy!" teriak lucas sambil loncat-loncat dipangkuan bella. bella hanya tersenyum simpul.

"ayo pulang," kata aire sambil tersenyum tentu saja pada lucas, dan menyodorkan payung pada bella. mereka pun berjalan kemobil dan tak lupa bella menyodorkan uang yang ada di jaket yang dipakainya tersebut.


masabodo gue make uang punya airebusan, uang duapuluh ribu gak ada apa apanya bagi dia.


***


DOK!

DOK!

DOK!

"Kare," panggil aire pelan sambil mengetuk pintu kamar irene.

Ceklek!

suho yang membuka kaget dengan kedatangan aire yang menggendong lucas yang tertidur pulas pula.

 "kok bisa?" tanya suho.

"besok aja ngejelasinnya, udah malem," pinta aire membawa lucas kepelukan ayahnya. setelah itu aire kembali kekamar untuk istirahat, tenaganya benar benar terkuras.


***

"Kemarin lucas seneeeng banget," kata lucas yang menarik perhatian irene dan ellena.

"kenapa?" tanya irene yang berada disebelahnya, memakan buah-buahan yang telah tersedia.

"kemarin enaaak banget sama kak bella alias abel," ucap lucas lagi yang sekarang membuatnya menjadi fokus semua anggota keluarga. apalagi aire yang mendengar nama pembantunya dengan cepat menoleh.

"gimana kok bisa seneng, ceritain dong?" pinta ellena yang tak lain tak bukan nenek dari lucas.

"ekhm, jadi gini, lucas kan ikut sama uncle boy ke taman bermain, terus lucas pengen mainan pancing ikan, lama banget lucas nggak dapat ikannya eh uncle boy nggak ada, kan sedih jadinya. terus terus Lucas ditanyai sama ab-maksudnya kak bella gini 'nama kamu siapa?' terus aku jawab, terus tiba tiba kak bella ngajarin lucas gimana caranya dapet ikan, lucas seneeng banget sampai baskomnya lucas penuh, hebatkan?terus terus nih," 

lucas menghentikan sesi berceritanya karna haus, meneguk beberapa kali dan melanjutkan sesi berceritanya, "kan udah dapet banyak ikannya, lucas sama kak bella main main. naik kuda poni, lempar bola yang nanti dapat hadiah, main ayunan, jungkat jungkit and yang jadi favoritenya lucas, main yang bisa  muter muter ituloh, yang bisa lihat pemandangan dari atas, apa yah namanya, lucas lupa. yang jelas besar mainnya muter sama bisa ngelihat pemandangan dari atas. terus te-"

"lucas kok ceritanya panjang banget sih?" sela suho tiba-tiba membuat anaknya cemberut.

" nyela itu nggak sopan loh," tutur lucas entah apa maksudnya, menyindir apa memberi tahu. suho yang mengerti sifat anaknya yang satu ini datang darimana hanya bisa tertawa kecil.

"lanjut aja," pinta aire kepada lucas.

lucas pun mengangguk dan melanjutkan kembali ceritanya " waktu mau nyari mainan yang lain, eh nggak segaja hujan rintik rintik, lama lama hujannya jadi lebat, lucas yang gandengan sama ab- maksudnya kak bella langsung digendong terus lari-lari cari tempat buat berteduh loh, terus yah pas hujannya agak reda dikit, kita lari-larian lagi sampai berteduh lagi di warung. kak bella nanyain loh, 'lucas kedinginan apa enggak?' terus lucas jawab enggak untung lucas pake mantel tebal, jadi nggak kedinginan deh, terus tangannya lucas digosok-gosok gitu sama kak bella, katanya biar gak kedinginan. lama banget berteduh disitu, mana uncle boy gak dateng-dateng lagi, terus kak bella pesen sama ibu tua penjaga warung teh hangat, emang nggak bosen apa?, terus-terus kak bella nyodorin minum ke lucas. lucas nggak mau, soalnya kak bella cuma pesen  satu, akhirnya satu gelas buat berdua deh, lucas cerita-cerita gitu deh sama kak bella, lucas kan mau cerita tentang temen lucas yang cantik ekhem, maksudnya baik. eh uncle boy dateng kan jadi agak kesel," diakhiri dengan memakan sepotong buah mangga yang telah disiapkan oleh ibunya.

lucas yang sudah nyaman memakan buah mangga itu tak peduli dengan sekitarnya.keadaan menjadi canggung setelah lucas bercerita, kembali melanjutkan aktivitas masing masing, dave membaca koran, suho berenang, ellena dan irene sibuk memanggang, dan aire duduk memainkan aplikasi di hp dengan bosan.



dave, ellena, suho, irene, dan aire terhanyut pada pikiran masing-masing, yang objeknya sama yaitu, bella.


anak itu baik, kenapa gio menukarnya? - dave

kasihan nak bella, padahal masih muda - ellena

kamsahamnida - suho

uu jadi sayang deh sama bella, lucas kayaknya nyaman sama dia, harus susun rencana nih pasti seru - irene


"ternyata peduli juga" gumam aire sambil tersenyum tipis



have done this chap,


see you again,


*aithor...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top