Epilog
"Silvi, aku akan menuruti permintaan terakhirmu."
Luna atau yang kini kusebut Silvi, mengangguk sekilas dan menatapku dengan sebuah senyum terindah yang pernah ia berikan padaku.
Luna kembali berteriak dan aku mulai merasakan bahwa tanah tempatku berpijak kini bergetar hebat. Aku memberi isyarat pada Rara untuk mundur setelah melihat dinding pembatas buatannya kini mulai retak.
Matanya menghitam dan kini, tidak ada lagi cahaya yang dapat kulihat darinya. Ia tenggelam dalam kegelapan, yang diciptakan oleh kedua orang penting yang seharusnya menuntunnya ke arah cahaya.
Aku menguatkan tekad untuk membunuhnya, sesuai dengan permintaan terakhirnya. Aku menghela napas kasar, lagi-lagi aku harus melakukan pekerjaan kotor dengan membunuh orang.
Baiklah, ini adalah yang terakhir kalinya.
Dinding pembatas itu pecah dan banyangan-bayangan hitam datang mengelilingi tubuhnya yang mulai berubah wujud. Semakin cepat aku melakukannya, semakin cepat pula semua penderitaanya berakhir.
"Silvi, terimakasih sudah mau menjadi teman pertamaku."
Aku melesat maju dan menebas seluruh kekuatan hitam yang terus mengahalangiku. tubuhku berulang kali terkena goresan hingga Rara mengorbankan dirinya untuk melindungiku.
Aku berteriak memanggil namanya dan melihatnya terkapar jauh dari tempatku berada sekarang.
Sial, kenapa harus ada korban lain?
Aku kembali melesat maju dan mengabaikan rasa sakit yang mulai menjalar ke seluruh tubuhku. Hingga pada akhirnya aku dapat melihat tubuhnya yang mulai ringkih, dengan tekad bulat aku menusukkan Light tepat di jantungnya. Angin kencang dan cahaya datang mengelilingi kami.
Aku dapat melihat dirinya yang kembali ke wujud semula. Ia tersenyum untuk yang terakhir kalinya, dan mengatakan satu kata yang akan membekas di dalam ingatanku.
"Terimakasih."
Dan setelah mengucapkan itu, tubuhnya benar-benar hilang menjadi debu yang berterbangan di udara.
Aku tidak akan pernah melupakanmu.
Silvi, kau adalah teman pertama yang mengajarkanku begitu banyak hal.
Aku tersenyum sebelum kegelapan datang menjemput dan mengambil alih seluruh kesadaranku.
***
"Catherine?"
Aku mengerjapkan mata dan melihat banyak penyihir lainnya yang menungguku di sini.
"Selamat datang kembali Catherine."
Aku tersenyum dan menatap mereka.
"Sudah berakhir?"
"Ya, perjuangan kita sudah selesai Ryn. Habis ini kita harus bersenang-senang!" pekik Irene sambil terus melompat, tak peduli dengan tatapan penyihir lain yang mulai menganggapnya aneh.
Kayla ikut-ikutan memekik senang sambil memelukku erat. Begitu pula dengan senyuman yang diberikan Tiffany dan Netta, yang membuatku terasa sangat bahagia bisa memiliki mereka sampai detik ini. Juga dengan Dave yang mulai mengoceh tidak jelas, atau Jack yang hanya bisa memandang datar tanpa maksud yang jelas. Aku tetap bersyukur, aku adalah bagian dari mereka.
Aku terkekeh pelan, kurasa mereka tidak berubah.
Tidak akan ada yang berubah.
Meski dunia ini akan berevolusi seiring berjalannya waktu, kuharap kami tetap bisa menjadi keluarga besar seperti ini.
Aku senang, akhirnya aku mendapatkan teman.
************************************
Published : 19 juni 2018
revisioned : 06 September 2018
halo, maafkan aku kalo endingnya gajelas begini 😭😭
Aku cukup kesulitan membuat part terakhir ini/plak/
Terima kasih untuk kaian yang menunggu sampai akhir ini😙😙😘
Part selanjutnya adalah pengumumman😪 (jangan di skip ya)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top