13

Catherine menelan ludah lalu memberanikan diri untuk bertanya.

"Apa dia gagal?"

"Catherine ... hewanmu ini tidak bisa mengeluarkan kekuatan. Bahkan bisa jadi dia tidak memilikinya sama sekali."

"Kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya. Tapi baiklah ... sebaiknya kau lebih pandai dan rajin melatih kekuatanmu itu. Karena kau satu satunya White Witch tanpa partner."

"Baiklah miss ... saya permisi dulu," pamit Ryn sambil membawa Rara keluar ruangan.

"Ryn ... Rara minta maaf ya. Rara tidak memiliki kekuatan. Miss Rose berkata kalau Rara adalah hewan yang tidak dibutuhkan karena tidak memiliki kekuatan."

Sebersit rasa bersalah muncul dalam diri Ryn. Apa ia salah dalam mengucap mantra atau serangannya pada Rara beberapa saat yang lalu menyebabkan Rara kehilangan kekuatannya?

"Tidak usah percaya dengan perkataan miss Rose, Rara. Kenapa harus minta maaf? Rara tetap menjadi partner Ryn selamanya seperti White Witch lainnya. Masalah Rara tidak punya kekuatan itu tidak benar. Kekuatan tidak harus berbentuk sihir. Rara bisa belajar bela diri atau membantu Ryn belajar. Itu sudah bisa disebut kekuatan," jawab Ryn sambil mengelus bulu putih beruangnya itu.

Seharusnya ia yang meminta maaf. Kemungkinan besar Rara tak memiliki kekuatan karena dirinya. Tapi entah kenapa, suaranya tersendat begitu saja, hingga ia memutuskan untuk tak mengatakannya pada Rara.

***

Mulai hari ini, Ryn memasuki kelas barunya di tingkat 5. Ia baru saja tahu bahwa Netta baru lulus ke tingkat 6 dua hari lalu.

Ryn membuka kenop pintu diikuti Rara.

"Catherine Anastasya dari tingkat 4 dengan kekuatan es dan memiliki sedikit masalah dengan hewannya," kata seorang guru yang saat ini berada di depan Ryn sambil membaca laporan yang ditulis oleh miss Rose.

"Iya miss," jawab Ryn pelan.

"Apa maksudnya hewanmu tidak memiliki kekuatan? Rose menulis bahwa kau dan hewanmu membutuhkan pelatihan khusus. Seberapa bermasalahnya hewanmu itu?" tanyanya sambil membetulkan letak kaca matanya.

"Saya tidak tahu dengan pasti apa penyebabnya. Hewan saya tidak memiliki kekuatan sama sekali, miss."

"Tepat sekali! Rose juga mengatakan hal itu di sini. Hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Tetapi baiklah. Apa kau setuju dengan pelatihanmu? Maksud saya kelasmu tidak akan di kelas seperti biasanya. Kau akan mendapatkan pelatihan denganku secara pribadi dengan hewan langkamu ini."

"Apa pun itu ... saya terima," jawab Ryn pada akhirnya setelah beberapa menit Ryn berpikir keras.

"Baiklah. Oh ya, perkenalkan nama saya miss Josephine. Panggil saya miss Phina. Baiklah, kau bisa menemui saya setiap hari di ruang kerja jam lima sore. Jadi mulai sekarang kau tidak akan mengikuti kelas sampai benar-benar menguasai beberapa teknik perang dan sampai  hewanmu itu bisa membantumu saat perang terjadi walau tanpa kekuatan sihir. Sampai jumpa Catherine."

Ryn mengangguk dan membalas senyuman miss Phina lalu segera beranjak keluar ruangan dan berjalan menuju asrama putri.

Ryn merasa sangat bahagia saat ini dan hal itu membuat Rara bertanya-tanya. Tapi sesaat kemudian, Rara tahu alasan kenapa Ryn tampak sangat senang hari ini.

"Ryn tidak suka memasuki kelas ya? Kenapa senang kalau harus ikut pelatihan khusus?  Bukannya Ryn tidak bisa bertemu dengan teman-teman?"

"Bukan begitu Rara."

Ryn menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Rara.

"Tentu saja aku akan bertemu teman.Hanya saja, aku tidak akan melewati koridor dan memasuki kelas. Jadi aku merasa lebih tenang untuk mengecilkan kemungkinan bertemu dengannya. Hal itu adalah keberuntungan terbaik setelah kesialan yang aku terima beberapa hari belakangan ini," jelas Ryn dengan mata yang berbinar.

Rara ber-oh ria sambil berjalan mengikuti pemiliknya masuk ke dalam kamar.

"Jadi Ryn merasa senang?"

"Tentu saja. Kita tetap akan berkumpul dengan anak gila, cerewet, sibuk dan pastinya, mereka sangat baik. Aku akan memperkenalkanmu dengan mereka."

***
Pada jam makan siang, seperti biasanya, Ryn dan teman-temannya makan siang bersama sambil membicarakan banyak hal. Hari ini, topik mereka menbicarakan tentang pelatihan khusus Ryn juga acara perkenalan Rara yang disambut meriah oleh teman-temannya.

Kayla dan Irene yang paling heboh saat melihat Rara untuk yang pertama kalinya. Tiffany pun turut mempekenalkan hewannya demi menepati janjinya pada Ryn untuk menperkenalkan hewannya saat ia menjalin kontrak bersama. Walaupun janji itu telat ditepati karena Tiffany merupakan penyihir yang sibuk dibanding penyihir lainnya.

Semuanya kembali berseru heboh saat mendengar satu demi satu cerita pengalaman bersama partner mereka. Tiffany menceritakan Miya yang berupa burung merak, sudah dapat membuat tameng dan mengendalikan kekuatannya sendiri.

Semuanya berseru heboh, apalagi saat Ryn berkata bahwa Rara tak memiliki kekuatan sama sekali. Kayla menggeleng tidak terima, Irene memeluk sambil menepuk kepala Rara, Netta menggelengkan kepala saat melihat tingkah Kayla, sampai Tiffany yang merengut bingung.

Ryn hampir saja tertawa keras melihat ekspresi teman-temannya. Apalagi ekspresi serius Tiffany yang mulai bertanya padanya. Ryn hanya mengendikkan bahu tak peduli sambil berkata pada Tiffany bahwa ia tak tahu apa-apa mengenai hal tersebut.

Tiba-tiba bel masuk kelas berbunyi, membuat mereka terpaksa berpisah kembali. Mereka saling menghela napas kecewa dan mulai berjalan ke arah yang berbeda. Ryn melambaikan tangannya dan memutuskan untuk pergi ke taman belakang, menghabiskan waktu di sana hingga memasuki waktu pelatihannya.

***

"Baiklah ... apa yang akan kita lakukan hari ini?"

"Kita akan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang half blood hari ini. Bagaimana menurutmu?"

"Apa lagi yang ingin kau ketahui tentang half blood? Bukankah kau sudah membaca seluruh bukunya?"

"Teori tidak akan membuktikan jika kita tidak melakukan praktik tentang penyelidikan ini. Sekarang beri tahu aku seperti apa half blood itu."

Tata menghela napas lalu mulai menceritakan kriteria seorang half blood.

"Jika dilihat secara fisik mereka sama saja seperti manusia, malaikat, dan penyihir karena yang namanya half blood, mereka memang keturunan dari kedua makhluk yang berbeda.
Tapi seorang half blood pasti memiliki keistimewaannya sendiri dan biasanya keistimewaan itu didapat karena garis keturunannya.
Misalnya aku, keturunan dari penyihir dan manusia. Kemampuan istimewaku adalah dapat membedakan mana manusia yang memiliki kekuatan dan mana yang tidak. Mana kekuatan jahat dan mana yang tidak. Untuk contoh lainnya, Elena. Kekuatan sihirnya memang mind reader. Tapi kekuatan itu hanya bisa ia gunakan di kalangan manusia dan sesama penyihir saja. Kemampuan istimewanya adalah dia memiliki kemampuan untuk membedakan auranya. misalnya ada seseorang yang memiliki aura kesedihan, kecemasan, dan berbagai contoh lainnya."

"Tunggu ... jadi Elena ... dia juga half blood?"

"Ya ... dia sendiri yang bercerita bahwa dia half blood. Dan tentu saja Elena tahu bahwa dia adalah half blood."

"Berapa banyak half blood yang kau kenal di sini?"

"Kau tidak tahu? Di sini ada sekitar empat sampai lima anak."

"Siapa?"

"Aku, Elena, Alex, Tony, Luna, dan tentu saja dia."

"Luna? Bukankah dia--"

"Bukan ... sepertinya kau salah mengira selama ini. Luna itu berbahaya. Dia sungguh berbahaya."

"Jangan bilang dia keturunan iblis dan penyihir bercahaya hitam?"

"Aku minta maaf karena jawabanku adalah iya."

Tiffany mengacak rambutnya frustasi. Ini semua di luar dugaannya.

"Jadi selama ini aku memang salah. Tolong jangan katakan lagi, kalau ia  anak Moris?"

"Sayangnya pertanyaanmu selalu berakhir dengan jawaban iya."

"Kalau begitu kita seharusnya bergegas. Kukira dia selama ini hanya mata-mata biasa milik Dark Knight. Aku tidak tahu dia sangat berpengaruh seperti itu."

"Memang seperti itu dan aku baru tahu bahwa kau selama ini menyelidiki tentangnya. Dengar ... kesalah pahaman tentang half blood harus segera kita bersihkan. Baru urusan tentang Luna. Percayalah Fanny. Seorang half blood tidak berpengaruh sama sekali bagi keseimbangan dunia. Berita-berita yang tersebar itu tidak pernah ada benarnya."

"Tentu saja aku sudah mempercayainya. Ayo kita selesaikan masalah ini." Tiffany berdiri sambil tersenyum.

Tata menyusulnya dan membalas senyumannya.

"Kita bergerak. Mulai sekarang."

************************************

Published : 1 desember 2017
Revisioned : 22 Agustus 2018

Terimakasih bagi yang sudah membaca^^ jangan lupa vote dan komennya ya.

See you next week

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top