13. Lid
Akhirnya aku mendapati kamarnya.
Kuketuk pintu kamarnya berkali-kali, tiada jawaban masuk atau sahutan suara yang inginku dengar. Dengan hati-hati kubuka pintu kamar. Yang pertama kudapati adalah dirimu yang tertidur begitu damai dengan separuh perban wajah kananmu, terutama area matamu.
Kau terlihat damai, sungguh tidak ingin kubayangkan betapa kecewanya dirimu ketika mendapati wajahmu yang telah hancur separuh.
Aku berjalan masuk, duduk di samping kursi yang berada di sampingmu. Menggenggam tanganmu, berharap dapat menguatkanmu.
Hal yang terlintas di benakku hanyalah bunga aster putih hanya bunga itu yang mendeskripsikanmu dan perasaanku seutuhnya.
Asterku bangunlah, aku rindu.
▪▪▪
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top