03. 3rd Encounter
Sentuhan pada jemari, menjadi awal pertemuan ketiga kita.
Kau tinggi, kuakui hal itu.
Tapi nyatanya kau tak dapat meraih buku paling atas di perpustakaan. Kau berjinjit, menggigit kedua pipimu sebal. Pada awalnya aku tak berminat menghiraukanmu. Tapi diriku kalah saat mendapatimu menatapiku dengan wajah memelas.
Dari belakangmu, aku berjinjit sedikit tuk mengambil buku yang hendak kau raih. Jemari kita berhantuk, tubuhmu menegang seketika. Kau menunduk, menyembunyikan wajahmu. Sedangkan diriku menatapmu penuh tanya, akhirnya ku ketahui alasanmu menunduk saat itu.
Yeji, seharusnya kau sadar telingamu memerah.
▪▪▪
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top