"Menikah? Kalian berdua?"

Elsa mengangguk. Tangan kanannya menepuk pundak Adrian yang ada di sebelahnya. "Benar, Ma. Kami akan menikah."

Mereka berdua sedang berada di ruang tamu keluarga Elsa, membicarakan pernikahan yang baru saja mereka sepakati pagi tadi. Adrian memang ingin bergerak cepat karena menurutnya akan jauh lebih baik kalau kedua keluarga langsung setuju. Dengan begitu, pernikahan akan bisa terlaksana secepatnya.

"Lama nggak pulang sekalinya pulang malah bawa calon suami," komentar Damar, sang ayah tiri. Tatapannya terlihat menilai pada Adrian yang tampak mapan dan cukup tenang.

"Adrian ini sudah kenal kami sejak lama," ujar Mama Elsa. "Dia juga dekat banget sama Elsa sejak dulu. Nggak nyangka kalau ternyata kalian berdua bakalan ke jenjang yang serius."

Elsa dan Adrian saling bertatap muka dengan canggung, kemudian terkekeh. Mereka berdua saja tak menyangka akan jadi begini, apalagi orang lain.

"Ya gitu, Tante. Saya juga nggak nyangka kalau ternyata Elsa yang akan saya nikahi," jawab Adrian dengan sopan. Kepalanya menoleh pada gadis muda di sebelahnya, mengerlingkan sebelah mata dengan genit.

Namun, meski Adrian berniat bercanda, efek yang diterima Elsa cukup membuat si gadis jadi melipat bibir menahan senyum. Hal itu disadari oleh Mama Elsa, melihat tingkah putrinya yang malu-malu seperti itu ia jadi menganggap kalau mereka benar-benar serius mau menikah.

"Menikah bukan sesuatu yang bisa dibuat main-main, lho. Kalian harus pikirkan itu," peringat Mama Elsa yang langsung diangguki oleh Adrian dengan mantap.

"Jadi, tante merestui kami?"

"Kalau kalian sudah yakin, silahkan nikah."

☆☆☆

"Woah, akhirnya Adrian berhasil juga menikah dengan kamu, Nak."

Lina memeluk tubuh Elsa dengan hangat begitu gadis muda itu menginjakkan kakinya di ruang tamu keluarga Adrian. Membuat sang putra mendelik terkejut, ia belum memberi tahu mamanya kalau mereka akan menikah. Bagaimana bisa mamanya bisa mengetahui hal itu?

"Ma, aku kan belum bilang kalau kami menikah. Gimana bisa mama tahu?"

Lina mengusap rambut Elsa dengan wajah sumringah. "Firasat seorang ibu."