Part 16
Jantung Elsa rasanya dihantam raket tenis mendengar pertanyaan Adrian. Baju yang tadinya ingin ia taruh di dalam lemari jatuh ke lantai. Membuat Adrian mengerutkan dahi kebingungan. Apakah pertanyaannya ambigu?
"Kalau keberatan kita bisa atur jadwal giliran tidur di sofa," jelas Adrian. MElihat wajah Elsa yang terkejut sepertinya memang gadis itu berpikir macam-macam. "Jangan mikir yang aneh dulu. Lo tau sendiri kan kalau kunci kamar lain dibawa Mama, cuma kamar ini yang tersisa."
"Kalau gitu kakak bisa tidur di sofa, ngapain harus atur jadwal segala," ketus Elsa. Jantungnya berdebar dengan cepat, jemarinya juga gemetar gugup.
"Apa? lo minta gue tidur di sofa setiap hari?"
Elsa mengangguk.
Adrian berdiri dengan wajah kesal. "Bisa patah tulang gue kalau tidur di sofa setiap hari."
Elsa mencibir. "Alay, mana bisa patah tulang kalau sofanya empuk."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top