✨ Bab 12 : Ketua OSIS ✨

Para siswa heboh saat mendengar berita bahwa sang ketua OSIS yang pergi ke London untuk menjadi perwakilan olimpiade matematika telah kembali ke negaranya.

"Eehh, gue denger-denger katanya ketua OSIS mendapatkan juara satu dalam olimpiade di London."

"Wah, gue iri banget."

"Katanya lagi hari ini ketua OSIS kita yang hangat itu mulai masuk sekolah seperti biasanya."

"Satu lagi ketua OSIS kita adalah yang tertampan di sekolah."

Itu lah yang dilakukan oleh siswa saat gak ada guru yang mengajar di dalam kelas.

Mereka ada yang melakukan beberapa aktivitas seperti tipe siswa yang suka makan bagi siswa yang suka makan mereka akan mengeluarkan banyak makanan dari dalam lacinya dan memakannya ketika guru sedang tidak ada di ruangan.

Tipe yang suka ngegame mereka aku duduk dipojokan kelas sambil memegang hp mereka dan mulai memainkan permainan yang mereka sukai terkadang mereka selalu berteriak kalau karakter yang mereka mainkan menang dan tak jarang mereka mengumpat karena karakter yang mereka mainkan kalah dalam pertandingan.

Selain itu ada tipe siswa tukang gosip, sedikit-sedikit dapat berita bakalan disebarkan ke semua temannya di kelas dan tak lupa mereka menambahkan kata-kata di dalamnya. Seperti berita saat ini bahwa ketua OSIS yang terkenal dengan kehangatannya sudah kembali dari London dan itu membuat satu sekolah heboh.

Kemudian, ada tipe yang suka tidur mereka akan tidur di atas meja dengan melipat kedua tangannya di atas meja lalu meletakkan kepala di atasnya. Murid yang suka tidur di kelas ini tak jarang bisa tidur Dima pun asalkan tempatnya bagus dan suasananya mendukung untuk tidur.

Sisanya adalah siswa penggemar anime dan artis Korea. Yang selalu ribut tiap kali mereka mendiskusikan sesuatu dan terkadang mereka suka pamer idola mereka masing-masing.

Sedang Aila adalah murid tipe yang suka tidur kalau suasananya mendukung untuk tidur. Saat ini saja ia sedang merebahkan kepalanya di atas meja sambil mendengarkan musik kesukaannya, mengabaikan orang-orang yang bicara tidak perlu.

Tiba-tiba Tiara mengusik Aila yang sedang tiduran di atas mejanya.

"La, lo tau, kan, ketua OSIS kita udah pulang dari London," kata Tiara duduk di samping Aila sambil memakan kuenya.

"Terus? Apa hubungannya sama gue coba?" tanya Aila sambil menatap Tiara dengan wajah datarnya.

"Aahh, lo gitu gak bisa diajak bicara," kata Tiara cemberut.

"Mau ketua OSIS atau apalah itu gue gak peduli," kata Aila sambil meneruskan tidurnya yang sempat tertunda.

"Lo gak tau kalau ketua OSIS itu ganteng banget," kata Tiara berbisik ke telinganya Aila.

"Bodo amat, Ra! Mau dia ganteng atau yang lain gue gak peduli," kata Aila memejamkan matanya.
...

Di kantor guru

"Wahh, selamat ya Alfan! Saya sudah menduga kamu bakalan bisa memenangkan olimpiade tersebut," kata Pak Gatot selaku kepala sekolah dengan bangga melihat anak didiknya pulang dengan membawa bendera kemenangan, kemudian semua guru memberikan selamat kepada Alfan

Alfano Fabian Januarius, seorang siswa yang berbakat dalam bidang. Matematika dan payah dalam bidang ekstrakurikuler.

Tingginya rata-rata kebanyakan cowok pada umumnya, matanya sipit dan hidungnya sedikit mancung.  Secara keseluruhan Alfan termasuk tipikal cowok yang selalu menjadi pusat perhatian karena wajahnya yang tampan dan sifatnya yang baik ke semua orang. Ia sangat menyukai binatang dan mempunyai fobia takut ketinggian.

"Aahh, bapak bisa aja," kata Alfan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ah, iyah bapak mau minta tolong sesuatu sama kamu," kata Pak Gatot sambil melihat ke arah Bu Beti yang berdiri tak jauh dari tempat Alfan berdiri.

"Apa itu, Pak?" tanya Alfan sedikit penasaran.

"Kamu ikut ke ruangan bapak sebentar," kata Pak Gatot sambil menganggukkan kepalanya ke arah Bu Beti agar mengikuti ia dan Alfan ke ruangan kepala sekolah.

Pak Gatot telah mendengar cerita tentang perkelahian anak kesayangannya dengan Aila dari Bu Beti, yang berujung dengan sang anak yang babak belur dipukuli oleh Aila.

Istrinya di rumah, selalu meminta untuk menghukum pelaku yang membuatnya anaknya babak belur dengan hukuman yang paling berat. 

Pak Gatot sudah berulang kali menjelaskan kepada istrinya bahwa pelaku yang membuat anak mereka babak belur adalah anak dari seorang yang memberikan donasi paling banyak ke sekolah.

Lagian menurut yang ia dengar, Danil lah yang memulai perkelahian dengan Aila, bukan sebaliknya. Jadi, pihak yang seharusnya di salahkan adalah anaknya yang telah memukuli teman sekelasnya Aila. Akan tetapi, istrinya tidak mau mendengarkan penjelasannya. Sia-sia saja berbicara dengan istrinya yang lebih memanjakan anak mereka.

"Sebenarnya bukan saya yang minta tolong tapi Bu Beti, yang mau minta tolong sama kamu, Alfan. Silakan, Bu Beti!" kata Pak kepala sekolah mempersilakan Bu Beti untuk bicara.

Bu Beti menceritakan tentang apa yang terjadi selama Alfan berada di London. Ia juga menceritakan tentang Aila yang selalu membuat ulah setiap harinya di sekolah bahkan sampai membuat Bu Beti, kepala sekolah dan guru-guru lain kewalahan karena kelakuannya itu. Tak lupa juga Bu Beti menceritakan bagaimana kehidupan keluarganya Aila dan semua tentang yang terjadi belakangan ini tanpa terkecuali.

Jadi, Bu Beti dan kepala sekolah sepakat untuk hukuman Aila karena berkelahi kemaren adalah pergerakannya aka di awasi oleh guru karena ketua OSIS telah pulang jadi Bu Beti menyarankan agar ketua OSIS lah yang akan mengawasi semua tindakan yang dilakukan oleh Aila.

"Ibu minta tolong ya, Alfan. Tolong kamu awasi adek kelas kamu yang satu itu," kata Bu Beti menepuk bahunya Alfan.

"Tolong ya, Alfan," kata Pak Gatot menganggukkan kepalanya. 

Setelah menerima permintaan dari kepala sekolah dan Bu Beti, Alfan berjalan keluar dari ruangan guru sambil memikirkan bagaimana cara mengawasi adek kelasnya yang bernama Aila tersebut.

"Sudahlah, nanti dipikirkan!" kata Alfan dalam hatinya.

Tiba-tiba dari arah belakang Alfan dikejutkan olehnya dua orang teman yang memukul bahunya. Sontak saja sang pemilik bahu alias Alfan kaget karena pukulan tersebu dan ia pun langsung melayangkan sebuaah pukulan tepat di kepala masing-masing temannya.

"Adoww!" kata dua orang tersebut sambil menggosok kepala mereka yang terkena pukulannya Alfan. 

"Itu makanya kalau jadi teman jangan suka iseng! Kena karma ,kan?" kata Alfan cemberut.

"Tapi gak main pukul juga, Bambang!" kata Alvin sambil mengelus bagian kepalanya yang terkena pukulan.

"Eehh, Lo abis ngapain di ruangan kepala sekolah?" tanya Akan penasaran.

"Pak Gatot sama Bu Beti mau minta tolong sama gue buat awasin anak kelas satu yang bernama Aila," kata Alfan menjelaskan kepada ke dua temannya.

"Siapa yang butuh lo awasi?" tanya Alvin terlihat penasaran.

"Aila," kata Alfan santai.

"Aila? Wah, semangat ya," kata Alvin menepuk bahunya dengan prihatin.

"Semangat," kata Alan menyemangati Alfan.

Meskipun Alfan bertanya-tanya bagaimana sifat orang yang diawasinya apakah baik atau buruk?

_______________✨✨✨_____________

Update: Sabtu, 21 Mei 2020
Pengawas: Ahzanysta

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top