≧ Langit Favorit - Lutfi Aulia

Judul: Setengah Sejuk

Lagu: Langit Favorit - Luthfi Aulia 

Story by: kalafiendra (Fiera)
Michael Kaiser x Fiera Rilia (oc) dari fandom blue lock.

Siang punya mentari sebagai teman, pun berarti bukan hanya 'kan ada terang. Mendung sering datang tanpa aba-aba, lantas bagaimana siang hadapi hujan? Sebab Michael Kaiser ialah langit bersama hujan, tidak pula cahaya mentari; kendati surai miliknya terlihat bagai langit di pagi hari, kuning matahari bercampur biru si pemilik cerah duniawi. Namun, ia terlanjur tak pantas bersanding dengan terik siang hari, lantaran terlahir bersama badai—penuh kemurkaan. Tetapi, dengan Fiera Rilia badai tersebut jadi hilang, kalah oleh gulita milik malam berbintang. Ditemani purnama redup milik si cantik, Kaiser pelan-pelan mulai jatuh hati. Ajakan jalan-jalan bersama nirwana berupa nada, buat ia jadi lupa arah, harus kemana pikirannya berkelana? Bermula dari rencana cari tenang setelah penat, maka hadir akhir penuh tatap berbinar-binar. Bahkan, iris sebiru lautan itu seakan tak mau jauh-jauh, dari cahaya milik si manik ungu. Lelaki di sampingnya hanya bisa bertanya-tanya, kemana pergi raut masam penuh kemarahan? Tak sangka alunan gitar akustik dan merdu suara gadis remaja bisa hipnotis seorang Michael Kaiser—kaisar yang tidak akan berlutut di hadapan rakyat jelata.

"Ness, kalau gue bilang sedang jatuh cinta dengan malam, lo bakal percaya gak?" tanya Kaiser kepada si pemilik magenta, penuh harap semoga lelaki di sampingnya itu mengerti, maksud hati yang meleleh dengan kecepatan lambat.

"Lo mau kehilangan tahta?" Balasan tersebut sudah cukup jadi alasan mengapa kini ia murka, berwajah masam menahan amarah. Lagipula, mengapa seekor anjing tidak menurut pada tuannya? Toh, kendati dia berada pada kasta paling bahwa sekalipun, ia 'kan selalu jadi pemenangnya—sebab sejak dulu kodratnya memang begitu. Seorang seperti Alexis Ness pun tak punya dalih untuk menolak tunduk, bahkan gadis tanpa gelar akan bersujud; Michael Kaiser, layaknya orang tak tahu malu, ia amat percaya diri, menolak sadar bahwa ia telah kalah sebelum permainan buatannya dimulai. Si magenta hanya mengulas senyum dalam diam, menertawakan tuannya yang tengah menampik fakta bahwa telah jatuh hati pada sang malam berbintang.

Kala itu Tuhan datangkan berkah kepada bumi, namun salah satu penghuninya malah tak suka. Menganggap kedatangan berkah tersebut sebagai luka, layak seseorang yang tidak tahu terima kasih ia menengadah. Berdoa kepada Tuhan agar hujan segera berhenti, sebab dia tak bisa pulang; amat benci jikalau harus menunggu seperti orang bodoh. Membuka telepon genggam sangat membosankan, tidak ada hal penting di dalamnya. Ia pikir memang begitu, sebelum terdengar suara asing menyapa indra pendengaran miliknya, bersamaan dengan tangan kekar menepuk bahu. Fiera menoleh agak takut-takut, tersenyum kikuk tatkala bersitatap dengan lawan bicara. Bagai tatap bunga mawar tercintanya, ia dibuat terpana. Berasal dari mana si pagi hari? Iris biru laut bersama kilau, bagai pantai yang terkadang ia kunjungi, cipta rindu sejenak dalam benak pemilik manik ungu. Dia makin merasa jatuh, ke dalam jebakan milik sang lawan bicara. Kaiser kini diselimuti bunga-bunga, entah mengapa; lagi-lagi menampik bahwa salju bisa saja meleleh, terganti oleh sang musim semi.

"Hai, pernah dengar lagu Setengah Sejuk?" Jikalau ada orang paling bodoh di dunia, mungkin itu 'kan jatuh pada Michael Kaiser. Basa-basi paling tak berkelas yang Fiera tahu, toh, mana ada orang bertanya perihal judul lagu tepat di hadapan penyanyinya langsung? Mengangkat kaki sebelah kanan, bersiap-siap larikan diri kapan saja. Mengerti dengan bahasa tubuh, lelaki jangkung tersebut mulai berganti topik pembicaraan.

"Layak mendung, ya? Kata lo dilagu pertama yang lo rilis." Setelah sesaat dibuat kikuk, kini pemilik surai hitam hanya bisa diam; bersama rasa kalut entah apa dalihnya. Ditampar oleh fakta bahwa berkah Tuhan mulai berhenti, dalam lubuk hatinya ia ingin segera pergi.

Hanya dapat balasan kesunyian, ia mulai lanjut bicara; seakan tidak peduli. "Kenapa membahas rintik dan mendung, jika hujan turun saja alis lo berkerut?"

Bagi Fiera ini ialah sebuah sindiran, tidak terima dia mulai mundur dua langkah sebelum membalas pernyataan milik si kaisar dengan harga diri tinggi, "Aku yang bikin lagu, kenapa kamu malah tidak terima?"

Tak berniat membalas tanya, si pemilik langit pagi mulai buat pernyataan baru, "Tapi cantik, lagu, suara lo, petikan gitarnya, tempo … semuanya cantik, gue suka." Jikalau seorang Alexis Ness berada di antara mereka, mungkin ia akan jadi orang dengan tawa paling kencang. Menertawakan tuannya yang selalu berdusta dalam hatinya, berkata tak sedang jatuh cinta; padahal mengucap rayuan saja bersama telinga bersemu pun perut berisi kupu-kupu. Setelahnya ia akan dapatkan hukuman dari si langit, membantah seluruh pinta afeksi; sedangkan ingin sekali di puja-puji oleh si manis, malam berbintang. Pada perkenalan awal berasal dua orang yang 'kan jalin kasih, hanya ada kata buruk di dalamnya. Tidak tahu bahwa ada kata berubah pada dunia, begitulah seorang Fiera Rilia menjelaskan tentang setengah sejuk; lagu berisikan makna berupa harap-harap agar mendung segera pergi, menyisakan langit yang ia nanti-nanti—sebab langit favorit ialah nomor satunya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top