3. A Bad Day
Hari ini ada acara festival di perusahaan Sakura. Memang PT. Dome bukan perusahaan biasa. Terkadang mereka membuat acara seperti festival untuk mempererat hubungan antar pegawai.
"Yak, karena hari ini adalah acara spesial kalian boleh bersantai menikmati acara ini tanpa memikirkan pekerjaan!" Seru Manajer tim pemasaran kepada para bawahannya.
Sakura yang merupakan anak baru di tim pemasaran langsung sumringah. Karena festival kali ini banyak sekali orang yang berpakaian seperti tokoh anime.
"Hei, kau sudah lihat penampilan para direktur baru itu?"
"Ah, maksudmu Pak Asher dan Pak Adam?"
"Ada Pak Ren juga tauk."
Sakura mendengar rekan kerjanya membicarakan sesuatu. Telinganya memang peka untuk hal-hal seperti ini.
Dia melirik sebentar. Kedua wanita disebelahnya kembali melanjutkan pembicaraan mereka.
"Ganteng banget mereka!"
"Aku belum lihat! Ayo kesana!"
Para wanita pegawai tim pemasaran yang mengetahui hal itu langsung berlari keluar ruangan meninggalkan Sakura yang mendengus malas.
Asher Dominic
35 thn
"Kyaa... Pak Asher ganteng banget!!!"
"Pak Asher lihat sini dong!!!"
"Foto bareng sama aku pak!"
Suara teriakan sekumpulan wanita yang heboh melihat direktur utama mereka menjelma menjadi cosplayer handal.
Siapa yang mengira pekerjaan sampingan sulung Dominic adalah cosplayer, hahaha....
"Silahkan berbaris yang rapi..." suara manajer bagian Personalia membuat para wanita itu berbisik-bisik.
"Pak Manajer ngapain sih?" tanya salah satu wanita sinis.
"Iya nih, ngganggu aja!"
"Minggir pak! Kita mau foto sama Pak Asher!"
Para wanita yang mengerubungi Asher semakin merangsek maju membuat manajer personalia terlempar.
Tiba-tiba dari arah yang berbeda, seorang pria tampan berambut panjang berjalan dengan latar bunga dibelakangnya.
Adam Dominic
32 thn
" KYAAAA!!! SIAPA ITUUU?! GANTENG BANGETTT!!!"
Para wanita menoleh begitu mendengar teriakan heboh salah satu pegawai.
"Itu Pak Adam!!!!"
"Pak Adam ganteng banget!!!"
"Astaga astagaaa!!!"
"Mereka kok bisa ganteng begitu sih?!"
Suara heboh para wanita membuat telinga Sakura sakit. Mungkin sebentar lagi telinganya akan berdenging bila ia mendengar suara mereka terlalu lama.
Ren Dominic
28 tahun
Tak lama kemudian, seorang pria tampan lainnya muncul dibalik pintu.
"KYAAAAA GANTENGNYAAAA!!!!!"
"Pak Reeeeeeen lihat sini dooooong!!!''
Sakura menutup kedua telinganya seraya memejamkan mata.
"Apa mereka tidak lelah berteriak-teriak seperti itu? Aish.... Telingaku sakit beneran nih."
Sakura membenarkan yukatanya. Ya, hampir semua karyawan di perusahaan nya sekarang sedang berpakaian layaknya tokoh anime atau game yang mereka gemari. Sakura sendiri hanya asal memakai yukata yang tahun lalu dibelikan oleh ibunya.
Sedangkan kakak-kakaknya seperti yang kalian lihat. Mereka sudah seperti cosplayer pro saja.
Sakura memandang malas ketiga kakaknya yang tebar pesona disana-sini.
Sejujurnya dia cukup menyukai karakter cosplay mereka tapi karena ketiga kakaknya yang menjadi karakternya itu entah kenapa membuatnya mual.
Tanpa Sakura sadari Adam telah memandanginya dari kejauhan sejak tadi. Dia tersenyum misterius seraya memikirkan bagaimana cara mendekati adik cantiknya tanpa dia sadari.
Ayolah... Sepertinya Adam tidak sadar bahwa pesonanya tidak mungkin diabaikan oleh para wanita disana. Jadi mau kemanapun dia tidak bisa bersembunyi.
Ren yang masih dikerubungi wanita-wanita hanya cengar cengir tidak jelas. Memang sepertinya sulit untuk mendalami karakter yang sesuai dengan baju yang dia pakai.
"Lihat si bodoh itu, padahal karakter nya sudah oke. Tapi tetap saja tampang bodohnya itu tidak bisa ditutupi." kata Sakura pelan seraya menggelengkan kepalanya.
"Sepertinya ketiga kakakmu sangat populer ya," suara seseorang membuat Sakura menoleh. Ia mendapati seorang pria dengan setelan jas yang tampak pas di badannya.
"Ah, anda... " Sakura berusaha mengingat siapa pria yang mengajaknya bicara seolah mengenalnya. Padahal ia yakin mereka baru pertama kali bertemu.
"Aku teman Asher, namaku Ervin Kendrick." balas pria itu seraya mengulurkan tangannya. Mengajak Sakura berkenalan.
Sakura menjabat tangan pria dihadapannya seraya mengangguk. "Sakura Dominic."
"Aku tahu. Asher beberapa kali menceritakan tentang adiknya yang cantik." Ervin mengulum senyum.
"Ah itu--" Sakura menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia sesungguhnya tidak menyukai kondisi seperti ini. Awkward sekali.
"Hahaha, maaf... Aku tidak bermaksud menggodamu." Ervin tertawa dengan wajah tampannya. Dibelakangnya seolah muncul efek bunga-bunga, membuat Sakura silau.
Sakura hanya membalasnya dengan senyuman aneh miliknya. Ya tidak aneh bagaimana, dia hanya memaksakan dirinya untuk tersenyum saja.
"Sakura... " suara baritone khas milik salah satu kakaknya membuat Sakura menoleh horor.
Ah, sial :')
Sakura tidak bisa lagi menghindari salah satu psiko yang membuat hidupnya kacau.
"Adikku yang cantik, mengobrol dengan siapa?" tahu-tahu pinggang Sakura sudah berada dalam pelukan Adam. Bila orang melihat mereka bisa-bisa salah paham.
"Itu bukan urusanmu kan, kakak?" balas Sakura tersenyum seraya mencubit tangan Adam yang berada dipinggang nya.
"Tentu ini menjadi urusanku, Sakura." wajah Adam mendekat, hingga jaraknya hanya sepuluh senti dari wajah adiknya.
Melihat wajah Adam yang begitu dekat, Sakura terkejut hingga tak sengaja menahan napasnya.
"Ehem!" suara deheman seseorang memecahkan suasana.
Ervin memandang tajam Adam yang menoleh ke arahnya. Mulutnya memang tersenyum tapi ekspresi wajahnya tampak kaku.
Sakura menggunakan kesempatan itu dengan meloloskan diri dari pelukan Adam.
"Adam, lama tidak bertemu." Ervin menyapa Adam yang masih memandangnya datar.
"Hmm, ya."
Mohon maaf setelah beberapa abad
Baru bisa lanjutin cerita ini...
Jangan lupa vote n komennya ya 💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top