1.1 Video masa lalu
Ryan Char sangat senang setelah dia terpilih menjadi ketua kelas. Dia sangat menginginkan nya agar bisa berlatih menjadi pemimpin. Jika kelak nanti dia akan menggantikan posisi ayahnya.
Setelah diselidiki lagi, ternyata hampir seluruh teman sekelasnya semasa kanak-kanak dulu suka bermain mainan robot yang dapat berubah menjadi mobil, buatan perusahaan ayahnya Ryan bernama TOBOT TOYS. Karena itu mereka memilih Ryan yang sangat percaya diri ditambah penampilannya begitu menarik dan paling bagus dari kembarannya, Kory Char.
Sepulang sekolah setelah menjadi ketua kelas untuk hari pertama, Ryan duduk dikasurnya lalu menyalakan laptop nya.
Dia membuka file lawas yang berisi video. Saat itu Ryan sedang belajar merekam video dengan hp ayahnya.
"Hai, aku Ryan Char. Usiaku 8 tahun. Hari ini Aku ingin merekam video saat aku sedang bermain di luar. Agar ayahku nanti bisa tau aku main apa aja dan kemana aja. Ini adikku, namanya Kory Char. Kami kembar. Kory, main sama Dylan yuk!"
"Nggak mau ah. Nanti dia main nya cuma sama kamu. Aku dibiarin gitu aja. Mending aku membaca dan menulis cerita lagi. Aku juga mau gambar mobil dan robot biar nanti bisa dibuat mainan nya sama TOBOT TOYS. Udah sana aku mau mendesain lagi."
"Yaah Kory. Ya udah aku samper Dylan dulu. Aku ada di tempat biasa aku main, kalau kau mau menyusul."
Kemudian Ryan pergi ke rumah Dylan. Dia terus merekam sampai dia pulang. Waduh internal hpnya berapa giga tuh. Mending kalau resolusinya yang 360p, lah kalau 720p, apa gak full itu memory.
Di perjalanan, dia menemukan anak yang sedang menangis. Sepertinya sebaya dengan Ryan.
"Hei, kenapa kau menangis ?"
"Hah ?, aku... aku tersesat."
"Kau tau alamat rumah mu ?"
"Tidak. Aku hanya tidak tau belok kemana di perempatan ini."
"Ayo kita coba semua nya."
"Aku sudah belok kiri. Tapi rumah ku tak ada disana."
"Ayo kita lurus dulu. Kalau tak ada di sana juga, berarti di kanan."
Kemudian Ryan dan anak itu mencoba jalan yang ada di depan nya. Mereka berjalan hingga ujung dan anak itu tidak menemukan rumahnya.
"Warna rumah mu apa ?"
"Hijau dan putih. Tidak tingkat. Pagar nya juga tidak tinggi."
"Satu jalan lagi. Dari sini kita belok kiri."
Akhirnya mereka mencari lagi di jalan yang belum mereka lewati.
"Aha ini dia rumah ku."
"Oh yang ini."
"Komabsebnida. Namamu siapa ?, aku Dolly Park."
"Ryan Char. Aku kelas tiga SD."
"Wah kita sebaya. Kau tadi mau kemana ?"
"Main dengan teman ku. Oh iya dia pasti sudah menunggu. Aku pergi dulu ya. Kalau ada waktu aku akan kerumah mu."
"Baiklah daah."
Ryan langsung lari ke rumah Dylan takut dia menunggu nya dari tadi.
"Hah hah hah hah... Dy... lan... DYLAN!"
"YA!"
Dylan membuka jendela kamarnya yang berada di atas dan melihat Ryan sudah datang.
"Ryan, akhirnya kau datang juga. Masuklah."
Mereka main di ruang tengah sambil menonton serial animasi favorit mereka, Tobot Galaxy Detective. Animasi itu dibuat atas kerjasama antara TOBOT TOYS dan sebuah rumah produksi film animasi.
"Kory tidak kau ajak ?"
"Dia tak mau. Dia pikir dia akan dikucilkan lagi."
"Padahal kurang ramai kalau tak ada dia."
"Dylan main yuk!"
"Itu pasti yang lain."
Tak lama Ryan datang, Nathan Noah Liam Kyle Taren dan Ethan juga nyamper Dylan. Ya karena Dylan memiliki banyak mainan dirumah nya, terutama mainan TOBOT TOYS.
Teman temannya hanya dibelikan satu oleh ayahnya karena harganya mahal. Tapi kalau nilai rapot mereka bagus, ayahnya pasti membelikannya lagi tanpa mereka minta.
Saat sudah siang hari, mereka pulang dan Ryan langsung menyalin video itu ke laptop nya.
Ryan yang menonton kembali video itu langsung menduga kalau itu teman rahasia nya yang dulu. Dylan saja tidak tau, apa lagi Kory.
"Apa dia benar, teman rahasia ku saat aku delapan tahun ?. Dolly, you back to Daedo ?"
PIMPINAN KELAS, RYAN CHAR
--------------------------------------
Hari pertama Ryan menjadi ketua kelas, Kory membantu kakaknya merias penampilan Ryan pagi hari ini. Dia tak mengeluh sama sekali, karena berkat kejadian pagi ini, dia bisa tau apa saja yang membuat penampilan Ryan selalu terlihat keren dan menarik tiap kali dipandang. Kory pun diam-diam mengikuti nya.
Karena selama ini Kory selalu penasaran dengan kakaknya ini. Apa yang Ryan lakukan sebelumnya hingga dia selalu terlihat seperti ini ?
Tapi sekarang, dia sudah tau. 'Begini kah rasanya kalau Plankton bisa mengetahui resep krabby patty ?'
Pikir Kory
Mereka berdua berdiri di depan cermin besar yang ada di kamar Ryan.
"Bersinar kan ?"
"Matahari nya ?"
"Bukan. Tapi penampilan ku. WAAAHH..." ucap Ryan sambil mengangkat kedua tangannya, mendongak kan kepala nya, dan menutup mata nya.
"Apa sudah selesai ?, sudah hampir setengah jam kau berdan-dan. Kau laki-laki Ryan, bukannya perempuan yang dan dan nya lama. Kau jadi narsistik sekarang."
"Hanya hari ini Kory. Sekali ini saja. Kecuali kalau ada hari spesial lagi."
"Ayolah, supir kita sudah menunggu."
Mulai dari cara menyisir rambut nya, mencuci muka nya dengan sabun khusus wajah. Menggaluskan pakaian nya. Caranya memakai dasi. Dan yang terpenting, pakai parfum. Uh, Kory juga menyemprotkan parfum itu setelah Ryan keluar dari kamarnya.
Mereka sampai di sekolah 10 menit sebelum bel masuk berbunyi. Dylan kaget ketika Ryan dan Kory datang.
Kenapa ?
Hari ini mereka berdua 95% mirip!
Tapi Dylan hanya bersikap seperti biasa. Dia akan tau yang mana Ryan saat di kelas nanti.
"Ryan, Kory."
"Dylan Kwon."
Saat Ryan dan Kory datang, Dylan memimpin jalan menuju kelas. Ketika di depan pintu kelas, Ryan memberikan tas nya pada Dylan. Lalu dia meletakkan nya di kursi Ryan.
"Pimpinan Ryan Char telah datang. Berdiri semua!"
Semua teman sekelasnya langsung berdiri dan memberi hormat pada Ryan dengan sedikit membungkuk saat dia masuk ke ke kelas sampai Ryan duduk.
"Selamat pagi pimpinan Ryan."
"Pagi juga semuanya."
Singkat cerita, wali kelas mereka membawa seorang anak baru. Ryan yang melihat itu tersentak hingga mengucek matanya.
'Gak mungkin dia. Tapi, kalau benar dia, wajah nya gak berubah banyak.'
"Silakan perkenalkan dirimu."
Kemudian dia memperkenalkan dirinya pada seluruh murid di kelas itu.
"Hai, namaku Dolly Park."
'Hah ?, benarkah dia ?'
"Aku pindahan dari Seoul. Aku juga pernah tinggal di kota ini. Dan aku senang bisa kembali ke Daedo. Semoga kita bisa akur satu sama lain."
"Nah Dolly, ada kursi kosong di depan Dylan. Dia yang memakai headphone."
"Baik pak."
Dolly kemudian duduk di depan Dylan lalu menyapa nya. Satu meja satu orang.
"Halo Dylan. Headphone mu bagus. Apa boleh membawa itu ke sekolah ?"
"Tentu boleh. Aku senang karena semua guru mengizinkannya. Aku Dylan Kwon."
"Ketua kelas kita yang mana ?"
"Ini di sebelah kiri ku."
"Aku Ryan Char. Yang di depan adikku."
"Hai Dolly, kami kembar. Aku Kory Char."
"Hai juga Kory."
Kemudian pelajaran dimulai.
Skip...
Di mobil saat perjalanan pulang.
"Kory, apa kau mengenal Dolly sebelumnya ?"
"Yang anak baru tadi ?, belum lah. Kita kan baru bertemu hari ini."
"Katanya dia pernah tinggal di Daedo. Sepertinya dia tidak asing."
"Apa kau mengenal nya ?"
"Hah ?, bukan apa-apa."
Sepulang sekolah setelah menjadi ketua kelas untuk hari pertama, Ryan duduk dikasurnya lalu menyalakan laptop nya.
Dia membuka file lawas yang berisi video. Tepatnya saat dia kelas 3 SD. Saat itu Ryan sedang belajar merekam video dengan hp ayahnya.
Ryan yang menonton kembali video itu langsung menduga kalau itu teman rahasia nya yang dulu. Dylan saja tidak tau, apa lagi Kory.
"Apa dia benar, teman rahasia ku saat aku delapan tahun ?. Dolly, you back to Daedo."
Di malam hari nya, tiba-tiba otaknya kepikiran anak baru itu. Akhirnya dia memilih untuk tidur agar tidak memikirkan nya. Tapi wajah Dolly selalu muncul ketika dia akan tidur.
"AAAHHH Apaan sih!!. Kalau benar dia tunjukkan dirimu!. Apa kau mengingatku ?!"
"Oke, kalau ada kesempatan aku akan bicara dengan nya."
Hingga akhirnya dia bisa tidur tepat tengah malam.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top