Aliran Ketiga belas'

Ada yang bilang bahwa teman mudah di cari tapi sahabat sejati sulit di cari.

Itu memang benar, kau bisa menjadi teman bagi siapapun di luar sana namun untuk menjadi sahabat seseorang itu akan terasa sangat sulit.

Sahabat tak di hitung dari lamanya kalian berteman tapi dari saling mengertinya kalian saat bersama. Jika kau dan sahabatmu itu saling mengerti maka dia memang sahabatmu. Tapi jika hanya kau yang mengerti dia maka dia hanya sebatas teman candamu.

Selama aku hidup, aku sudah banyak menemukan macam teman seperti itu.

Dia bertingkah sangat perhatian padamu namun saat ada satu hal kecil seperti kalian tak bersekolah di sekolah yang sama atau dia yang pindah lalu tiba-tiba kalian lost contact begitu saja.

Maksudku, kalian masih bisa bertemu di waktu luang tapi kenapa tiba-tiba pergi begitu saja?

Teman virtual? Jangan bercanda, kalian bisa bertemu dengan mereka jika kalian sungguh mengikat janji untuk bertemu. Jika itu hanya lontaran kata spontan untuk peduli sebaiknya kalian tetap diam saja.

Kadang aku menertawakan temanku yang berpisah dengan sahabatnya karena dia akan pergi ke luar kota. Sang sahabat seolah sangat menyayangi dan menati dia namun ternyata si dia memiliki teman baru di kotanya.

Ini zaman modern, kalian masih bisa berkomunikasi lewat manapun. Bukan zaman penjajahan atau zaman orde baru yang jika ingin mengirim sebuah surat menggunakan burung merpati.

Suara jam dingdong mengingatkanku untuk segera mematikan ponsel dan bersiap tidur.

Aku seharusnya tak perlu sesedih itu hanya dengan kata-kata spontan keluar seperti aku tak akan meninggalkanmu atau kita akan bertemu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top