Aliran Kesembilan'

Janji.

Banyak orang suka berjanji dan banyak orang pula suka ingkar janji.

Mungkin itu lah yang menyebabkan salah satu temanku sulit mempercayai kata janji tersebut.

Aku tak bisa banyak berpendapat mengenai hal yang berkaitan dengan kata 'janji' karena aku sendiri juga sering berjanji dan terkadang lupa atas janjiku.

Sore itu dia mengajakku ke atap sekolah, tak biasanya memang di tambah semua siswa sudah pulang dan hanya tersisa anak yang memiliki kegiatan tambahan.

Dia berkata padaku untuk berjanji padanya saat dia tiba-tiba menghilang jangan mencari.

Awalnya aku bingung karena dia pertama kalinya mengucapkan janji padaku.

Walau tak paham aku mengangguk saja, toh tak ada salahnya lagipula aku tak begitu paham maksudnya.

Dan ternyata esoknya dia kembali berjanji kali ini lebih banyak dan semakin membuatku lupa atas janjinya yang dulu.

Suatu hari aku mengajaknya ke atap, dia hanya mengikuti dengan langkah bimbang. Mungkin dia sadar dengan gerak-gerikku tapi aku tak begitu mempermasalahkannya.

Aku berjanji padanya untuk melakukan semua yang dia ucapkan belakangan ini. Dan dia pun setuju.

Beberapa hari kemudian, dia di makamkan. Dan aku hanya menatap proses memakaman dirinya.

Aku menepatinya kan?
Aku menepati janjinya tentang aku tak akan mencari dirinya ataupun khawatir padanya jika tiba-tiba menghilang.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top