Aliran Keempat belas'

Aku selalu ditanya, apakah aku akan insecure pada orang lain? Seperti kecantikan atau pun bakat yang ia miliki.

Kadang aku hanya diam, berpikir sejenak lalu menggelengkan kepala dan membalas ucapannya.

Untuk apa diriku insecure dengannya? Hidup seperti saja aku sudah bersyukur karena Tuhan mau memberiku hidup, kenapa aku harus bersusah-susah insecure pada makhluk yang jelas-jelas juga ciptaan Tuhan?

Atau kadang balasanku begini.

Manusia di ciptakan berbeda jika sama itu amoeba.

Aku berpikir, kenapa masih saja ada orang yang merasa insecure? Padahal dia tak tahu bahwa dirinya juga suka enak dipandang.

Logika saja, jika kau insecure pada si A dan berkata ke si B apa kau tak menyadari perasaan si B bagaimana?

Kau insecure pada temanmu
Tapi sahabatmu malah insecure pada dirimu.

Aku yakin, jika sahabatmu mau berbicara gamblang mungkin dia akan berteriak sembari memakimu bahwasanya kau sudah bagus apa adanya dan dia justru merasa tak pantas denganmu!

Jika saja Tuhan menciptakan seluruh manusia sama, apakah kau tak bosan dengan wajah yang itu-itu saja? Kecantikan yang itu-itu saja? Bakat yang itu-itu saja?

Maka dari itu, lihat dirimu sendiri sebelum melihat orang lain.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top