Aliran Kedelapan belas'

Aku ingat, kala diriku remaja. Masa dimana aku masih sangat payah dalam membedakan sebuah circle pertemanan.

Kukira semua sama saja asal kita satu frekuensi.

Kukira semua akan saling memahami jika kita satu nasib.

Kukira ah sudah lupakan.

Jujur saja, mengambil sebuah circle pertemanan lebih rumit daripada harus menyelesaikan soal Fisika 50 soal.

Maka dari itu, orang dulu selalu mengatakan bahwa pertemanan juga membentuk jati dirimu. Jika circlemu orang tak baik maka kau akan menjadi tak baik begitu pula sebaliknya.

Aku pernah, menjadi payung bagi seseorang yang kuanggap sangat berharga.

Kukira dia akan terus berteduh dan terus menceritakan segala padaku, seperti selalu mengandalkanku dalam hal apapun.

Tapi aku juga baru sadar jika hujan tak akan selamanya turun, begitu pula dirinya saat mengetahui bahwa hujan telah reda dan kemudian pergi meninggalkanku sendiri.

Menggunakan ungkapan baik-baik saja setiap dia bertanya hanya untuk menjaga perasaan diri ini.

Dan saat aku menemukan peneduh baru dia kembali, kali ini bukan untuk berteduh lagi melainkan benar-benar meninggalkan.

Miris? Kurasa tidak juga.

Disatu sisi aku tak mau membuat dia terganggu dengan dirinya terus.

Namun di satu sisi lain aku tetap ingin menjadi seseorang yang berharga baginya.

Ah sudah lah tak ada gunanya.

Aku menyimpan album miniku dan kemudian mengambil tali yang ada di meja.

Pada akhirnya semua sama saja kan?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top