[01. Secret Gift] Tiga Belas Maret - Boboiboy

Secret Gift Project

Tiga Belas Maret
Secret Gift for NathaliaAdelle

Boboiboy x Reader

Written by InoueKasu

.
.
.

Bagiku dulu, tanggal tiga belas Maret bukanlah hari yang spesial. Bahkan bisa kubilang bahwa aku tidak pernah ingat ada kejadian apa pada tanggal itu dan aku tidak peduli. Tapi sekarang tanggal tiga belas Maret adalah tanggal yang tak pernah bisa kulupakan dalam kehidupanku.

Semenjak aku bertemu dengannya segalanya terasa berubah, tiga belas Maret adalah hari yang sangat penting bagiku. Kenapa hari yang bahkan tidak penting menjadi sangat penting bagiku? Hal itu semua bermula dari sore itu sepulang sekolah. Aku menemukan sebuah bola kuning yang aneh, yang saat kuperhatikan baik-baik ia sebuah robot. Ia berkata padaku bahwa ia butuh perlindungan karena sedang dikejar oleh alien jahat. Aku tidak percaa sebelumnya , tapi mendengarnya terus memohon padaku, aku pun luluh dan melindunginya. Benar saja saat itu seorang dengan kepala kotak memaksaku untuk memberikan robot kuning itu padanya.

Aku melindunginya, tanpa kusadari saat itu cahaya terang melingkupi diriku dan entah saat itu aku tidak mengingat apapun lagi. Yang kuingat hanyalah aku terbaring diatas rumput dengan robot itu di tanganku.

"he-hei, hei kau! Bangun, apa yang terjadi...?"

"maaf bisakah kau mengantarkanku pulang pada pemilikku?" Aku tak punya pilihan, akhirnya aku menahan pertanyaanku dan mengantarkannya pada alamat yang ia berikan. Sampai pada suatu rumah aku mengetuk pintu dan seseorang dengan topi oranye yang aneh menyapaku, ia terperangah melihat robot kuning yang kupegang hampir mati, atau yang ia katakan 'kehabisan batre.'

"Terimakasih telah menyelamatkan Power Sphera milikku, namaku Boboiboy." ujarmu saat itu.

"iya, sama-sama." Jawabku sembari menyerahkan robot kuning berbentuk bola- atau yang ia bilang 'Power Sphera'- kepada Boboiboy, sungguh nama yang aneh menurutku.

"siapa namamu?" entah mengapa saat itu kau menanyakan hal yang tak perlu. "[Full name],"

"baiklah terimakasih [Name]!" Aku mengangguk dan pergi meninggalkannya. Dalam keadaan tidak sadar bahwa kini sebuah jam tangan berwarna hijau tosca sudah melingkar apik di pergelangan tanganku.

Esoknya kita bertemu kembali, aku yang bertanya-tanya ada apa dengan diriku yang tiba- tiba saja mendapatkan kekuatan super, engkau jawab "Ochobot telah memberimu kekuatan agar bisa melindunginya saat dikejar alien jahat, sekarang kau memiliki kekuatan super, [Name]."

"jadi kekuatan apa ini?"

Kau menjelaskan padaku, dan sedikit demi sedikit mengajari berbagai macam hal tentang pengendalian kuasa. Meski robot kuning itu, Ochobot, berkata bahwa pengendalian kuasa Boboiboy juga masih sangat payah. Kau seringkali tak dapat mengendalikan kekuatanmu. Setelah aku menguasai kekuatan yang kumiliki, kau membicarakanku kepada anak berkacamata yang terlihat dingin. Kau mendiskusikan sesuatu padanya yang hanya sedikit bisa kudengar.

"aku ingin agar [Name] di perhitungkan untuk masuk pasukan TAPOPS, Fang." "tanyakan saja pada Komandan dan Laksamana."

Aku tidak pernah tau bahwa seorang Boboiboy adalah orang ternama yang disebut-sebut sebagai pelindung galaksi dan penguasa tujuh elemental, dari sebuah pasukan Tracker And Protecter Of Power Sphera, TAPOPS. Dan hari dimana aku mengikuti ujian masuk TAPOPS yang dikenal sebagai EASY-A yang sebelumnya kupikir adalah ujian yang mudah dengan level A saja. Ternyata lagi-lagi sebuah singkatan dari Exam Angkasa Susah Ya Ampun.

Puji syukur, aku lolos dalam ujian dan menjadi anggota resmi TAPOPS dengan pangkat Taruna. "kita satu pangkat, mohon bantuannya untuk seterusnya [Name],"

"ya, mohon bantuannya,"

Semakin kita bersama kita semakin akrab, dan tak dapat kupungkiri aku pun mulai menyukaimu. "[Name], kapan ulang tahunmu?" tanya Boboiboy padaku.

"Dua puluh satu Januari,"

"wah, itu sudah lewat..."

"lalu kapan ulang tahunmu?"

Kau menoleh padaku sambil tersenyum, "Tiga belas Maret!"

Sejak saat itu tanggal tiga belas Maret adalah tanggal yang tak pernah bisa kulupakan dalam hidupku.

"Selamat ulang tahun Boboiboy!" seru kami semua kepada Boboiboy yang baru saja kembali dari misi. Kami semua setuju untuk pulang ke bumi untuk merayakan ulang tahunnya bersama Tok Aba dan teman-teman kami di bumi. Senyuman dan tangis haru terukir jelas di wajahmu, momen kebahagiaan yang tak pernah dapat kulupakan.

"Terimakasih semua! Aku sangat terharu, siapa yang merencanakan ini?"

"[Name] yang merencanakannya, Boboiboy!"

Landak ungu itu mulut ember rupanya. Ia membocorkan seluruh rencana yang sebenarnya ingin kurahasiakan dari Boboiboy sebagai hadiah rahasia yang tak perlu diketahui siapa yang memberikanya.

"[Name], terimakasih! Kau memang terbaik!" kau memelukku erat tanpa sadar, aku merasakan kehangatan dari pelukmu, sambil mendengarkan lantunan kata terimakasih yang kau berikam.

"sama-sama..." sayang hanya itu yang bisa kukatakan kepadamu.

Kami pulang ke TAPOPS setelah membereskan sisa-sisa pesta, saat itu dimana yang lain sibuk aku menemuimu untuk mengatakan sesuatu. Tentang apa yang selama ini aku rasakan terhadapmu. Tentunya dengan sedikit basa basi.

"kau belum menerima hadiah dariku, Boboiboy."

"[Name] yang menyiapkan dan merencanakan pesta ini, maka itu hadiah dari [Name] bukan?" "me-memang tapi itu tidak dihitung karena semua ikut berpartisipasi."

"oke, jadi apa hadiahku?"

Aku mengeratkan peganganku pada ujung jaket pada hari itu. Rasanya semua kata-kata yang ku susun buyar seketika saat aku menatap wajahmu sore itu. Lidahku kaku dan tak mengeluarkan suara sama sekali, aku melihatmu yang masih menungguku.

"ha-hari ni sepertinya belum bisa..."

"eh, maksudmu...?"

"Ti-tidak jadi, hadiahku ada di meja belajarmu di asrama markas TAPOPS. Ku harap kau menyukainya," aku pun angkat kaki, aku hampir tidak misa menatap majahmu kala itu.

"tunggu dulu, apa maksudmu hari ini belum bisa...?" Tanyamu sambil menarik pergelangan tanganku.

Aku mengambil langkah untuk menghadapnya kembali. "tanggal... tiga belas Maret, entah tahun depan, atau depannya lagi... aku akan mengatakan kepadamu..."

"tak mungkin... kenapa aku harus menunggu selama itu?"

Aku pergi meninggalkanmu, hari itu adalah hari dimana aku dipenuhi oleh rasa kebahagiaan, dan penyesalan.

Hari ini tanggal tiga belas Maret seperti yang aku janjikan, kami pulang ke bumi lagi-lagi untuk merayakan hari ulang tahunmu seperti biasa. Aku memakai jaket yang biasa kugunakan, tak lupa sebuket bunga kubawa khusus untuk hari itu.

"kau ikut denganku, Fang?"

"kau duluan saja [Name], aku akan menyusul nanti bersama Tok Aba dan yang lainnya."

Aku mengangguk paham, kurasa Fang sengaja membiarkanku sendiri agar aku bisa membicarakan suatu hal bersama Boboiboy. Aku berjalan lambat sampai padamu, aku berdiri dihadapanmu dan tersenyum. Senyuman paling pahit yang pernah kuulaskan.

"selamat ulang tahun Boboiboy..."

Tak ada jawaban darimu, tentu saja. Aku berlutut di depan sebuah batu marmer berukiran namamu. Aku menaruh bunga pada tanah merah, dan mendoakanmu. Saat itu kau tidak selamat dari misi menyelamatkan Power Sphera, dan mendapatkan luka yang mengancam nyawa. Setelah koma selama dua hari kau benar-benar pergi.

"hei... saat itu aku sangat menyesal ketika tidak jadi mengatakan padamu."

Aku menangis dalam diam, tak ada isakan. Hanya air mata yang mengaklir dari pelupuk. Berusaha untuk terdengar baik-baik saja, mengabaikan rasa sakit dalam dada yang mendesakku untuk terisak.

"Terimakasih untuk segalanya, aku menyukaimu."

-end-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top