11. Asyila, Lisa dan Aydan
HAPPY READING
"Terus elo pikir gue apaan?"
Aydan bangkit dari rebahannya di sofa perpus, sementara V melihatnya dengan datar.
V tau itu yang namanya Aydan jadi ia berusaha biasa saja meski dalam hati sangat tidak menyukai Aydan.
"Ya gue kagak lihat tadi,"
V langsung saja mencari buku yang ingin ia pinjam, mengabaikan Aydan yang terus menatapnya.
"Victory Lee?"
V menoleh, melihat Aydan yang menganggukkan kepalanya berkali kali. "Ah jadi bener ya, Victory Lee"
"Kenapa sih? Elo fans?," sinis V.
Aydan menaikkan alisnya, bar bar juga pikirnya. "Dih, PD amat lo"
V mengumpat begitu Aydan keluar dari perpus. Ia semakin tak suka dengan cowok itu.
**************************
"Mana Aydan?"
Lisa mengedikkan bahunya acuh, "Mana Lisa tau ma,"
Asyila, Wanita berusia hampir 40 tahun itu masih terlihat cantik. Tak heran jika ia juga memiliki putri secantik Lalisa Kayla.
Mereka berdua sedang berada di ruang kepala sekolah yang Asyila pinjam untuk berbincang dengan putri tunggalnya.
"Gak mungkin kamu gak tau, kalian sudah seperti saudara kembar mulai kecil"
Lisa mendecak sebal, ia memeriksa chat yang masuk ke ponselnya. "Bentar lagi kesini"
Asyila mengangguk saja mendengar itu, "Kenapa kalian gak tinggal di rumah mama saja?"
"Aydan bakal canggung ma,"
"Terus kamu kenapa?"
Lisa diam tak menjawab, ia tak tega melihat mata mamanya yang mulai berair. "Kalau kamu marah karena perpisahan mama dan papa kamu, kenapa kamu bisa menerima Aydan yang menjadi saudara tiri kamu?"
Lisa semakin tak bisa menjawab, ia membungkam dengan mama nya yang berusaha menahan air matanya. "Kamu bisa menerima Aydan seharusnya kamu juga bisa memaafkan mama Lisa"
Lisa meremas roknya, apakah ia selama ini juga salah telah mengabaikan perasaan mamanya.
"Maafin Lisa ma, Aydan sebelum jadi saudara tiri Lisa dia udah jadi sahabat Lisa. Aydan juga gak mau seperti ini"
Asyila menghapus air matanya kasar, "Mama juga mau mempertahankan pernikahan mama Lisa, tapi itu sulit. Jalan mama sama papa kamu sudah berbeda sekarang. Satu-satunya yang mama punya cuma kamu sekarang,"
Lalisa, gadis itu harus menerima kenyataan pahit saat usia masih 6 tahun. Kedua orang tuanya memutuskan berpisah dan 4 tahun setelahnya papa nya memutuskan menikahi ibu dari sahabatnya, Aydan.
Bukan sesuatu yang mudah bagi seorang gadis kecil mengalami semua itu, ia tak berbicara dengan orang tuanya dan memilih tinggal di asrama.
Paksaan dari Asyila dan Aydan yang membuat Lalisa mau bersekolah di IEHS meski Lisa memilih tinggal di apartemennya.
"Maaf ma, Lisa egois" Asyila merasa lebih terluka saat suara lirih itu terdengar dari putrinya.
Dan untuk pertama kalinya sejak perceraian orang tuanya, Lalisa kembali memeluk ibunya.
*********************
Aydan memutuskan untuk menunggu di parkiran, ia tak mau masuk ke ruangan yang di minta. Tak mau mengganggu pasangan ibu dan anak itu.
"Aydan"
Aydan menoleh, melihat sosok dengan wajah lembut itu tersenyum ke arahnya. "Hai ma, apa kabar?"
Asyila memeluk Aydan, "Selalu baik, kamu sudah makan?"
Aydan mengangguk dan Asyila meraih tasnya, memberikan kotak yang sudah ia siapkan. "Karena Mama akan ke Inggris jadi sepertinya Mama gak bisa ngasih ini tepat di ulang tahun kamu."
Aydan menerima dengan kedua tangannya, "Mama tidak perlu repot, tapi terima kasih ma"
Asyila mengangguk dan mengacak rambut Aydan sebelum ia berpamitan pergi.
***********************
V menggerakkan kepalanya mengikuti irama lagu yang ia dengar, sementara langkah kakinya terus menaiki tangga menuju lantai tertinggi gedung sekolahnya.
V hanya merasa bosan dan jenuh, jadi cowok itu memutuskan untuk ke rooftop. Ia ingin bermain game sebenarnya dan membolos sampai jam pulang.
Saat membuka pintu rooftop dan hendak berjalan ke dinding pembatas langkah kakinya berhenti, ia mencabut earphone di telinganya. Cowok itu mempertajam pendengaran, kemudian mengendap mendekat ke arah apa yang ia dengar.
"Hiks.... Hiks... Hiks"
"Lalisa?"
TBC
Hai semuanya, minal 'aidzin wal faidzin ya 🙏🙏🙏
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top