09. Satu Langkah Maju
HAPPY READING
Victory Lee terus tersenyum sejak keluar dari kantor TU, cowok itu bahkan kini bersenandung dengan mengayunkan tangannya saat berjalan kembali ke kelas. Persis seperti anak kecil.
Ia melirik saat melewati kelas bahasa, matanya berbinar menyaksikan Lisa dengan rambut kuncir kudanya dan kaca mata yang bertenggar manis di hidungnya.
Ia kembali melanjutkan langkah, tak ingin mood nya rusak saat melihat Aydan mencoba mengajak ngobrol Lalisa.
"Gak pegel tuh pipi senyum terus?"
V mengabaikan jimin begitu saja, ia duduk di bangkunya dengan tenang.
Ia mengeluarkan handphone dari sakunya, memandangi sebuah kontak dengan profil seorang gadis pujaannya. Lalisa Kayla.
"Gue ada kemajuan tau, gue dapat nomornya Lisa," V terus tersenyum menatap Jimin, "Kira kira gue ngechat apaan ya? Eh elo waktu ngechat Rosie gimana awalnya?"
Jimin menaikkan alisnya, "Dia duluan yang ngechat gua, gue gak pernah tuh maju duluan kalau soal cewek"
V mencibir kesal, merasa heran kenapa Rosie bisa tertarik dengan Jimin yang songongnya tak ada tandingan.
"Elu bantet aja gak ada akhlak ya nyet,"
Jimin reflek mengumpat.
"Dapat dari mana dah lo nomornya?"
V kembali senyum, cowok itu selalu semangat kalau bahas soal Lalisa.
"Dari data siswa di TU, tadi gue nyerahin data anak jurnalis ke Pak Jae yang kebetulan ada di TU," ujar V mengingat kejadian tadi, bagaimana dia melirik data siswa kelas Bahasa yang di buka Pak Jae dan menghafalkan nomor Lalisa.
"Suatu kemajuan bagus gak sih gue," ucap V bangga dan membuat Jimin berdecih, "Kalah jauh lo sama Aydan yang bisa pulang pergi sama Lisa"
Taakkk!!!
Jimin memegangi kepalanya yang di lempar pulpen oleh V, "Gue bicara kenyataan bangsat, mundur dah lo mundur" sarkas Jimin.
"Elo temennya siapa sih hah? Bodoamat dah siapa Aydan, selama mereka belum nikah kan gue masih bisa dapat kesempatan" ucap V mantap, "Gigih amat dah lo kayak Rosie"
"Bantet diem deh lu"
Jimin kembali mengumpat.
************
"Silahkan Tuan Putri"
Seperti biasa, Aydan akan membuka pintu mobilnya untuk Lisa dan seperti itulah yang di lihat V sebelum pulang sekolah.
"Mundurr mundur mundur, yak yak trus mundurr"
V mengumpat, melirik Jimin yang naik ke motor nya sambil menggoda dirinya. "Elu bukan pahlawan yang maju terus pantang mundur ya sayang"
V berlagak muntah mendengarnya, ia menendang ban motornya sebelum menaiki dan keluar dari parkiran sekolah.
****************
"Bang Ezraa"
Ezra menggaruk rambutnya, melirik sekilas V yang kedatangannya sudah di duga duga. Gak perlu di duga sih sebenernya, tiap hari juga datang.
"Berisik dah lu!" Ezra menaruh pesanan pelanggan ke nampan, kemudian menyerahkan ke tangan V langsung."Meja nomor 11 ya dek"
"Sialan"
Meski kesal tapi V tetep menuruti, kakinya melangkah ke meja nomor 11. Mejanya para cewek kuliahan kalau di lihat dari penampilan dan beberapa buku di meja.
"Selamat menikmati kakak," Ucap V mencoba terlihat manis dan sopan.
"Adiknya Ezra ya?" tanya seorang cewek yang tadi melihat ulah V dan Ezra yang memanggilnya Adek. V tersenyum, "Bukan kak, saya pelayan baru" V menunduk dan kembali melangkah ke arah Ezra yang duduk santai di meja kasir sambil meminum kopinya.
"Totalitas banget ya lu jadi bos?" Ezra tersenyum bangga dan menepuk kursi di sebelahnya. "Silahkan duduk pelayan baru," Ucapnya santai membuat V mengumpat.
"Ngomong apaan tuh si selena?" tanya Ezra dengan menunjuk gadis yang sempat menyapa V tadi, "Elu udah denger gak usah nanya deh, lagian kenal lo sama tuh cewek?"
Ezra mengangguk, "Famous di kampus dianya, ya gimana orang dia anaknya rektor"
V hanya mengangguk saja, kalau di lihat lihat sosok Selena cantik juga, wajahnya terkesan lembut dan enak di pandang. Tapi masih cantikan Lalisa.
"Gue udah official tau sama Jennie, elo kapan sama si Lisa?" tanya Ezra mengalihakan perhatian V, lagi lagi membuat cowok itu tersenyum. Ezra yang melihatnya jadi ngeri sendiri. "Masih tahap halu ternyata"
V reflek mengumpat, "Gue dapat nomornya anjir, tinggal gue chat aja tapi bingung"
Victory menaruh wajahnya di meja, masih berfikir akan ngechat apa ke Lisa, "Cupu dah lu" celetuk Ezra, "Ish, mending elu ngasih saran daripada ngehujat,"
V lama-lama merasa kesal juga, pendangannya tanpa sengaja bertemu denga mata lembut Selena membuat V merasa kikuk, cowok itu akhirnya memiringkan wajahna jadi menghadap Ezra, "Gue mesti chat apa bang?" tanyaya dengan lemas.
Ezra kembali meminum kopinya sebelum menjawab, "Telfon aja udah, biar terkesan gantle"
"Tapi nanti kalau gue gugup gimana? gak ada topik bahasan juga"
Ezra merasa gemas dan tak tahan juga dengan V yang cemen gini kalau urusan cewek, "Dia udah tau elo suka dia, ngegas aja lah langsung daripada nyetarter mulu gak tancap gas. Di balap baru nangis ngejer dah lo"
V menegakkan badannya, ia melihat handphone nya yang menampilkan wajah Lisa sebagai wallpapernya, "Hmm gitu ya? kalau gue di tolak dia gimana?" ucapnya terkesan ragu.
"Deketin cewek itu elo harus berani nyet, entah berani berjuang atau berani sakit hati karena di tolak. Elo berjuang aja dulu lah siapa tau dia luluh kan, pesimis malah gak ngebantu,"
Entah kenapa selama 17 tahun hidupnya baru kali ini V merasa takjub dengan Ezra, kata kata bijaknya seakan memotivasi dirinya, "Sumpah bang, elo ternyata bijak juga ya meski semester ngulang terus"
"Bangsat, gue ngulang cuma sekali anying"
TBC
Gimana kabarnya yorobuuunnnn?
Seneng banget gak sih BLACKPINK di konfirmasi comeback juni dan debut TREASURE di juli?
Sampek terharu aku tuh, hehe
Demo 3 dari Hanbin suamiku juga bagus banget, huhuuhuu
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top