03. Attention
Happy Reading
"GILAAA, LIHAT DIA GOALS BANGET BODY NYA"
"AKHH LALISA, GUE FANS"
"Pertama kalinya kan ya dia upload dance di lingkungan sekolah"
"Hooh, biasanya di studio mulu"
"Bosen kali dia"
Cover dance dari sebuah akun Lilifilm.Official benar benar menarik perhatian. Cover dance dengan backsong lagu charlie puth itu benar benar menghebohkan sekolah IEHS pagi ini. Sejam yang lalu upload kini Viewersnya mencapai 1 juta. Tak heran, Lalisa Impact.
Lalisa Kayla juga seorang youtuber dengan 2 juta subscriber. Chanel yang berisi cover dance dan cover song itu begitu populer. Tentu saja tak heran, karena karya seorang Lalisa akan selalu menjadi Viral. Popularitasnya tak di ragukan.
Kelas 11 Ipa, deretan kursi belakang. Seorang pemuda dengan senyum kotaknya melihat dengan binar sebuah Vidio gadis cantik yang manis sedang melakukan dance.
Untuk kesekian kalinya, V terpukau. Ia salah satu fans Lisa garis keras, tiap hari tak pernah lewat untuk mengunjungi chanel youtube Lalisa. Bukti cinta katanya saat di tanya jimin.
Omong omong jimin, pemuda imut itu kini kembali berseteru dengan rosie. V yang biasanya menyelatuk sarkas agar rosie pergi pun sibuk dengan dunianya ssndiri.
"Rosiella Amanda, udah ya. Elu pergi deh sono, capek gue ah"
Rosie mendengus keras, "Ih, gue kan pingin deket deket elo terus. Lagian tuh temen elo juga lagi oleng otaknya"
Jimin menoleh ke arah V, gak heran lagi. Kalau urusannya soal Lalisa Kayla. Victory Lee gak akan waras. Senyumnya itu loh, bikin jimin geli.
"Kayaknya di dunia ini cuma gue yang waras" ucapnya lirih merasa miris.
~~~~~~~~~~~~
Hari ini benar benar heboh, pagi tadi sebelum berangkat sekolah Lalisa menyempatkan dirinya mengupload vidio cover dance nya. Dan boom! Sekolah heboh sekali.
Lalisa malas ketika dirinya jadi pusat perhatian. Maksudnya, dia ini lagi makan di kantin dan di lihat oleh banyak orang saat makan tuh risih banget.
"Kok gak ngasih sendiri kameranya kemaren?"
Lisa menatap malas pemuda yang duduk di hadapannya, "Males cari cari elo"
"Dih, gue tuh famous ya. Gak susah cari gue. Elu malah nitipin ke si dugong"
"Hah?"
"Ish, tuh si V. Victory Lee."
Lisa menghabiskan suapan terakhir di piringnya, meminum jusnya 3 tegukan ssbelum akhirnya berdiri.
"Duluan"
Kevin menggeleng-gelengkan kepalanya, Lalisa benar benar untouchable menurutnya. Cowok bergigi kelinci itu terkejut saat ada seorang cowok duduk di depannya dengan menggebrak meja.
"Elu siapanya Lalisa sih nyet?"
Kevin yang langsung di tanya melotot, "Udah gue jelasin ya kemaren. Lagian siapa elu sih kepo banget"
V mencibir, "Kagak percaya gue. Elo keliatannya bisa masuk wilayah tuh cewek"
"Apaan? Gue mah ibarat penjajah, udah di tusuk babu runcing dah" jawab kevin seadanya, setelahnya cowok itu memicing dan menatap V menyelidik. "Elu suka?"
"Udah cinta mati dia mah" Jimin yang baru datang mengusak rambut V. Ketiganya kini duduk dengan diam, berfikir. "Gue bisa gak ya deketin dia"
Jimin yang merasa prihatin, mengelus rambut V penuh sayang. "Sekolah yang bener, jangan main cinta dulu"
Kevin yang melihat jadi memajukan bibir bawah, "Sok banget lu bocil"
"HEH, COBA LO NGOMONG LAGI"
V yang mendengar teriakan jimin mendengus lelah, tak ada teman yang waras di dekatnya.
"Bodo ah, gue mau pergi"
Jimin dan kevin kompak berdecak, menatap kepergian sosok teman yang miris kalau berhubungan dengan romansa.
"Elu beneran gak deket sama lisa?" tanya jimin yang berhasil membuat kevin mengumpat.
"Elu berdua gak percayaan amat sih" ucapnya kesal yang kemudian memperbaiki tempat duduknya. "Denger ya. Pertama, gue ketemu tiga hari yang lalu di taman. Kedua, dia mau foto tapi gak bawa kamera. Ketiga, gue yang baik hati minjemin. Ke empat, kita berkenalan. Ke lima, dia balikin kameranya lewat V kemaren. Karna apa? Dia males cari gue. Elu catet ya, MALES CARI GUE"
Jimin menutup wajahnya malu saat kevin berteriak di kalimat akhirnya, di kantin mereka benar benar jadi pusat perhatian. Apalagi kevin yang berteriak dan jimin yang hanya diam saja membuat mereka terlihat seperti pasangan yang sedang ribut.
V yang berjalan di depan koridor sesekali tersenyum dan menggoda balik cewek cewek yang menyapanya sampai langkahnya berhenti di depan studio musik. Memang suara dari dalam tak terdengar, tapi bisa ia lihat gadis pujaannya duduk memainkan tuts piano dengan lihai.
Tindakan yang cukup beresiko dan terbilang berani saat V membuka pintu dan masuk. Terdengar alunan piano yang indah dan suara semanis permen memperdengarkan lagu Attention, lagu charlie puth.
V bersandar pada pintu, tangannya mengambil handphone bersiap merekam karena bagi V, ini adalah anugerah.
Lalisa mengakhiri permainannya, gadis itu menghela nafas lelah. Masih belum menyadari V yang terus merekam.
Manik bambinya mulai berair, merindukan sosok yang sering memainkan piano dan bernyanyi bersama sewaktu semuanya masih baik baik saja. Lalisa menyentuh dadanya, merasakan sakit yang mendalam saat kerinduannya membuncah.
V melihatnya, sesuatu yang orang lain bahkan V tak pernah tahu kerapuhan seorang Lalisa Kayla.
Apa yang harus di lakukannya? V ingin mendekat tapi dengan bodoh handphone di tangannya malah terjatuh, membuat V reflek melihat ke bawah.
Untung tidak pecah.
Tapi, V kembali memandang Lalisa yang menatapnya dingin.
"So...sorry, gue cuma"
Kalimat V menggantung saat Lalisa melewatinya begitu saja, gadis itu keluar dengan aura yang luar biasa dingin.
V meneguk ludahnya susah payah, semakin jauh saja bintang yang akan ia raih.
Lalisa bsrjalan ke kelasnya dengan wajah galak dan dingin. Auranya benar benar tak bersahabat. Sangat kesal sampai ia tak sanggup berkata. Menurutnya V sudah kurang ajar, dan dia juga malu. Belum pernah orang di lingkungan sekolah ini melihatnya rapuh dan tak ada yang boleh melihatnya.
TBC
Vote dan komennya juseyo
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top