Beautiful Night (epilog)

"Ma cherie..."

Saat aku dan Felix tengah berpelukan tiba-tiba Gilbert dan Haru datang menemui kami berdua.

"Aduh ngapain kalian berdua?" tanya Gilbert.

"Eh." aku segera melepaskan pelukan Felix

"Enggak ngapa-ngapain kok." kataku.

"Kenapa gak masuk? Kita udah nunggu loh daritadi." kata Haru.

"Maaf ya. Tadi ada kendala sedikit. Ya udah ayo masuk." ajak Felix.

Kami berempat akhirnya masuk ke dalam rumah Felix. Felix mengenggam tanganku dengan erat sambil melihatku, aku balas melihatnya. Dia pun tersenyum sambil mengedipkan mata kirinya. Sesampainya di ruang makan Felix duduk di samping kananku.

"Baiklah, mari kita mulai makan malamnya." kata Gilbert.

"Bersulang!"

TING!

Kami makan malam dengan tenang sambil sedikit berbincang-bincang. Aku yang sedang fokus makan pun diajak Gilbert berbicara, "(Y/n), apakah kau suka dengan cerita vampire?"

"Ya aku sangat suka. Vampir itu memang menyeramkan tapi sepertinya ada sedikit sisi romantis. Apalagi saat mereka menggigit leher korbannya.."

"Jadi kau suka jika lehermu digigit?" tanya Felix.

"Ya....bagaimana ya...itu pasti sakit kan?" kataku.

"Fufu. Ternyata kau ini agak masokis ya." kata Gilbert.

"Eh aku gak gitu tau. Lagipula itu cuma berlaku buat orang yang aku suka."

"Hmm, bagaimana kalau setelah makan kau jangan pulang dulu. Aku ingin menunjukkan sesuatu." kata Felix.

"Sungguh? Oh iya tadi Kak Gilbert juga bilang ingin menunjukkan sesuatu padaku. Apa itu?"

"Itu. Biar Felix saja yang menunjukkannya."

"Kenapa aku?" tanya Felix.

"Kalau aku yang menunjukkannya nanti kau cemburu." goda Gilbert.

"Aku tidak akan cemburu kok." kata Felix.

Felix sangat lucu jika sedang bersikap malu-malu kucing seperti itu. Aku mendekatinya sambil menggodanya sedikit,

"Aaa ayolah tunjukan padaku..." kataku sambil memeluk lengannya. Dia langsung memegang daguku sambil menjawab, "Iya, Ma Cherie."

Selesai makan malam Felix, Haru, dan Gilbert pamit padaku.

"Kami pergi sebentar ya. Kamu tunggu disini saja." kata Haru.

"Kalian mau kemana?" tanyaku.

"Ada urusan sebentar, nanti kita kesini lagi." kata Felix.

"Baiklah." kataku.

Mereka bertiga pergi meninggalkan ruang makan dan aku seorang diri. Aku memilih untuk duduk saja sambil beristirahat sejenak setelah makan, tapi lama-lama aku mengantuk. Saat aku ingin memejamkan mataku tiba-tiba lampu di ruang makan itu mati sendiri. Aku terkejut dan langsung melihat sekelilingku yang gelap, tapi untungnya lampu di meja makan itu masih menyala.

"Ada apa ini, kenapa jadi gelap?"

Aku memutuskan untuk mengelilingi ruang makan itu dengan lilin yang ada di atas meja makan, berusaha untuk mencari saklar lampu dan menyalakannya. Namun aku tak berhasil menemukannya. 10 menit aku mencari hingga lelah, lalu kuputuskan untuk keluar ruangan. Tapi saat ingin keluar pintu ruangan tersebut terkunci.

"Loh? Dikunci dari luar ya?"

Bingung harus berbuat apa akhirnya aku kembali duduk di meja makan sambil menunggu mereka. Pintu yang awalnya terkunci tiba-tiba terbuka, aku langsung memeriksanya namun tak ada seorang pun disana.

"Felix? Haru? Kak Gilbert?"

Aku terus mengelilingi ruangan itu sekali lagi, namun tiba-tiba aku mendengar suara seperti suara drum yang dipukul.

DUM! TAS!

"Ya ampun!" itu membuatku amat terkejut.

"Kalian dimana? Kenapa kalian lama sekali?"
tanyaku sambil kembali duduk.

Sebuah cahaya keunguan kemudia menyorot bagian tengah. Menampilkan 6 sosok yang tak terlihat jelas wajahnya, seperti sedang ingin menunjukkan pertunjukkan musik. Aku hanya duduk sambil merasa penasaran.

"Saa Ojo San. Kitte kudasai. Gin no yuri."

Alunan lagu yang seperti lagu rock visual kei itu menggema di ruangan. Cahaya putih pun menyinari ke enam orang itu. Felix dan yang lainnya yang berpakaian layaknya bangsawan vampir itu menyanyi dengan indahnya. Aku benar-benar terharu sampai menitikan air mata, rasanya aku ingin ikut bernyanyi juga. Setelah mereka selesai bernyanyi Felix mendekatiku.

"Bagaimana Ojo San? Apa kau senang?"

"Iya..aku...senang sekali...hiks.."kataku.

"Ah apa kau baik-baik saja. Ojo San?" tanya Jun yang berpenampilan Zack.

"Aku tidak apa-apa. Aku terharu, kalian sangat indah."

"Syukurlah. Semua ini Gilbert yang merencanakan." kata Haru.

"Kak Gilbert?"

"Iya. Tapi sepertinya Felix cemburu saat aku ingin menunjukkannya padamu. Makanya aku menyuruh Felix untuk menunjukkannya."

"Felix." aku menghambur ke pelukan Felix yang hangat.

"Arigato...arigato gozaimasu Felix."

"Doumo, Ma Cherie."

Setelahnya aku dan Felix berada di sebuah podium perak tempat kami tadi minum teh bersama. Felix mengenggam tanganku sambil berkata, "Malam ini sangat indah bukan?"

"Iya, aku suka malam yang cerah."

"Begitu juga dirimu (Y/n)."

"Benarkah. Felix juga."

Felix menarik tubuhku agar semakin dekat dengannya, hatiku rasanya sangat senang dan jantungku berdetak sangat cepat.

"Felix, ada sesuatu yang ingin ku katakan."

"Apa itu?"

"Felix. Aku..."

"Katakan saja (Y/n). Aku tahu perasaanmu padaku."

"Aku menyukaimu." kataku sambil menundukkan kepalaku.

"Aku juga menyukaimu."

"Benarkah itu Felix?"

"Tentu saja. Bukankah aku memanggilmu ma cherie terus?"

"Memang apa artinya?"

"Artinya adalah sayangku." katanya.

"Sayang sebagai apa nih?" tanyaku.

"Masa masih tanya, sayang sebagai kekasih lah." katanya sambil memelukku.

"Aaa Felix. Aku malu tahu."

"Eh kenapa malu ma cherie?"

Felix dan aku berpelukan di malam itu. Bunga sakura yang menandakan musim semi telah datang pun menghujani kami berdua.

"Sakura?" tanyaku.

"Indah kan? Kamu juga seperti mereka. Kuat dan lembut." katanya.

"Aishiteru yo Felix."

"Aishiteru, ma cherie."

Malam itu dihiasi oleh sakura yang bermekaran dengan indahnya sama seperti malam yang indah dengan cahaya bulan yang menyinari kami berdua.

Fin.

-----------------------------------------------------------
Konnichiwa Minna san👋

Gimana, rada maksa ya kalo tamatnya cepet banget? Maaf ya soalnya saya juga lagi mikirin buat cerita project berikutnya. Yah walaupun deadlinenya gak ditentuin tapi saya kepengen buat cerita diawal waktu biar gak numpuk.

Oke sekian yang udah baca cerita ini jangan lupa vote kalo suka.
Doumo Okini to bye-bye🤗.

















































Sekian dan terima kasih buat yang udah baca.//peluk hangat dari Om Felix 😋😋

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top