Waiting For You - ShawMela

Melanie tahu bahwasuaminya itu harus sering keluar kota karena pekerjaannya. Tapi tetap saja,perasaan rindu dan keinginan untuk menanti tetap timbul dan tak bisadikendalikan.

By lithaarisa

"Maaf ya, Ann. Aku harus pergi lagi besok," ucap Shaw pada Melanie saat mereka tengah berbaring bersama di atas kasur—bersiap untuk tidur.

Melanie mengangguk pelan walau hatinya cukup sedih. Belum lama mereka bersama dan Shaw juga sudah harus pergi lagi. Rasa-rasanya, rindu yang ia simpan dalam hati belum terpuaskan.

"Apa yang harus kulakukan saat kau pergi...," gumamnya pelan sambil membenamkan diri dalam pelukan suaminya, efek rindu yang belum terpuaskan membuatnya menjadi sedikit manja dan Shaw cukup senang akan hal itu.

"...Apa yang biasanya Ann lakukan saat aku pergi?" tanya Shaw sambil mengusap pelan rambut hitam panjang Melanie.

Melanie menjawab tanpa ragu, "menunggumu untuk kembali."

***

Sudah dua minggu Shaw pergi mengurus pekerjaannya dan sampai saat ini belum juga kembali. Rindu? Jelas. Tapi ya namanya pekerjaan, apalagi pekerjaannya di luar kota, tentu cukup sulit untuk sering-sering bertemu.

Ingin rasanya Melanie menyusul, tapi pekerjaannya juga lagi sibuk-sibuknya. Ia hanya bisa menghela napasnya pasrah dan membaringkan kepalanya di pegangan sofa. Mood-nya sedang turun saat ini. "Aku rindu padanya," gumamnya pelan.

"Aku juga rindu padamu," ucap sebuah suara berat yang berbisik di telinga Melanie.

Perempuan itu menegakkan tubuhnya kaget. Lalu menoleh dan mendapati seseorang yang ia rindukan ada di hadapannya. Ia lalu segera memeluk lelaki itu erat dan dibalas juga dengan pelukan yang sama eratnya.

"Aku pulang," bisik Shaw belum melepas pelukannya.

"Selamat datang kembali," balas Melanie.

***

Shaw baru pulang dan mendapati Melanie yang tertidur sambil terduduk di sofa dengan menyandarkan kepalanya pada pegangan sofa.

"Ternyata, kau benar-benar menungguku, ya?" gumam Shaw pelan, tak tega membangunkan istrinya itu.

"Tapi bisa-bisanya dia tidur dengan posisi yang tak nyaman begini," lanjut Shaw berucap dengan heran. Ia lalu menggendong Melanie dan membaringkannya dengan perlahan di kamar mereka berdua lalu ikut berbaring bersamanya setelah memasangkan selimut di tubuh Melanie.

Shaw mendekap istrinya itu sembari berbisik, "Aku pulang, Ann. Aku merindukanmu."

Dan tanpa Shaw sadari, Melanie tengah tersenyum dalam tidurnya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top