SWEET - JonahOcha
SWEET
[JonahOcha]
Yang Jonah tahu, dia sangat menyukai sesuatu yang manis. Apalagi jika itu adalah Ocha sendiri.
by Heaira_Tetsuya
"Akhirnya sampai juga!"
Ocha melemparkan diri ke atas sofa setelah meletakkan bawaan di atas meja. Sandarkan tubuhnya yang pegal akibat mengelilingi lokasi festival sekian lama. Beberapa saat kemudian, dia segera terduduk tegak. Mulai membongkar beberapa bungkusan di atas meja yang bertambah dengan bawaan Jonah.
Jonah terkekeh kecil melihat itu semua. Tempat di samping Ocha dia duduki, lantas menumpukan sebelah pipi agar leluasa mengamati wanita itu. Dia yang menyukai makanan manis mengakui bahwa milik Ocha kadang lebih parah dari dirinya. Seperti saat ini, di mana Ocha dengan heboh menjelaskan beberapa makanan yang terlihat baru baginya.
"Jonah, coba kau makan ini," ucap Ocha seraya menyumpit sebuah makanan yang berbentuk seperti disk berwarna cokelat gelap, lalu mengarahkannya ke depan mulut Jonah. Sekali lihat, dia tahu itu adalah karamel yang dipadatkan. Tapi yang membuatnya membelalak adalah tekstur yang tidak dia duga. Dikiranya keras seperti permen padat, ternyata malah lembut dan mudah dikunyah.
"Hebat. Rasanya seperti sponge cake atau sarang madu," ujar Jonah tak bisa sembunyikan kekagumannya, "padahal ini karamel yang sudah didinginkan, bukan?"
Ocha mengangguk, bangga bisa membuat suaminya itu merasakan sesuatu yang baru. "Namanya karumeyaki, dibuat dari air, gula, dan baking soda saja. Kadang ada teman sesama penjaga perpustakaan yang membawa ini sebagai camilan," jawab Ocha. Giliran dia yang memakan makanan itu, lalu berseru sendiri merasakan tesktur lembutnya.
"Kalau ini, namanya apa?" Jonah membuka sebuah bungkusan, lalu mengeluarkan sekotak bening penuh dengan gumpalan berwarna merah muda. Ocha terdiam sebentar lalu menyeringai.
"Langsung saja coba. Kuyakin kau menyukainya," celetuknya. Mendengar itu, Jonah sempat ragu. Sebelum akhirnya dia mengambil tisu dan melapisi gumpalan yang ternyata nyaris memenuhi telapak tangannya itu. Pelan, dia mengigit sebagian. Binar di matanya tak bisa disembunyikan walau wajahnya berusaha untuk tetap sama.
"Isinya stroberi utuh?!" gumamnya melihat sisa bagian yang ada di tangan. Lapisan luar berwarna merah muda dan lapisan tengah yang berwarna merah kecokelatan menyelubungi buah berbentuk segitiga terbalik itu. Ocha diam-diam menahan diri untuk tidak mengambil kamera. Kapan lagi Jonah yang tegas itu mengeluarkan sisi bak bocah yang menemukan mainan baru seperti ini?
"Huum. Itu disebut daifuku stroberi atau ichigo daifuku. Isinya pasta kacang merah dan buah stroberi. Paling sering ditemukan pada festival di daerah Kyoto," ucap Ocha. Dia turut mengambil sebuah, lantas segera dihabiskan dalam dua gigitan besar.
"Aku sungguh senang karena kau menyukainya, Jonah." Ocha tersenyum manis. Pilihan mereka untuk mendatangi festival sore ini benar-benar tepat.
Di satu sisi, Jonah tidak memungkiri detak jantungnya yang mengeras. Apalagi melihat Ocha yang kembali menjelaskan satu per satu isi bungkusan di atas meja. Ada aura tersendiri yang menyelubungi wanitanya kala bersemangat mengenai hal yang disukainya. Yang Jonah tahu aura itu terlihat jauh lebih manis dari sisa daifuku yang segera dia habiskan.
"Kau ternyata mengetahui banyak soal manisan tradisional seperti ini ya," ucapnya. Jemarinya bergerak, tangkup sebentar dagu Ocha, lantas menggerakkan ibu jarinya dengan gerakan mengusap pada sudut bibir. Hilangkan jejak merah kecokelatan pada bagian itu. "Tapi bisa-bisanya kau sedikit ceroboh juga."
Ocha segera memalingkan wajah begitu Jonah melepaskannya. Mukanya terasa memanas. "Y-ya karena pihak perpustakaan kadang mengadakan event budaya atau sejenis tur begitu. Jadi kami diminta menguasai materi sesuai tema yang digunakan," jawabnya sedikit gugup.
Jonah mengangguk, tanda mengerti dengan jawaban tersebut. Tapi baginya itu sebuah nilai tersendiri. Mengetahui dengan pasti apa yang dihadapi menjadi daya tarik yang sulit dilewatkan.
"Kalau begitu, kau juga tahu ini kan?" Jonah membuka sebuah toples mini berisikan bulatan-bulatan berduri dengan beragam warna, "aku rasa aku pernah melihat ini di suatu tempat. Entah di mana."
"Itu konpeito! Manisan yang menjadi lambang kerja sama pihak pedagang Portugis dengan Oda Nobunaga di zaman dulu." Ocha menyatukan kedua tangannya kala mengatakan itu.
"Begitu ya." Jonah pun mengambil dua biji bulatan itu, memasukkannya ke dalam mulut, lalu menepuk pelan bahu Ocha yang akan menyumpit karumeyaki lagi. Wanita itu menoleh dan semuanya pun terjadi begitu cepat.
"Rasanya sangat manis." Seringai halus muncul di wajah Jonah yang mengusap sudut bibirnya sendiri setelah mundur ke belakang. Apalagi melihat wajah Ocha yang belum bisa merespon konpeito yang dibuat masuk ke dalam mulutnya. Buat dirinya terkekeh pelan.
Selanjutnya yang terdengar adalah teriakan Ocha yang malu karena sadar apa yang Jonah perbuat kepadanya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top