Sleep Tight, My Angel - SenAi
Dia berjuang kerashari ini, aku akan menjaganya di belakang.
"Oi, Ainawa, aku pu- hah? Kenapa lagi nih?"
Kedua netra merah Senkuu menatap heran Ainawa yang terkapar di meja kerjanya dan dikelilingi beberapa menara kertas dan dokumen. Baru saja ditinggal sebentar, sudah ada saja cerita kelakuan istrinya. Mungkin kali ini yang paling ajaib seumur hidup mereka. Rambut Ainawa sangat berantakan, bahkan rambut kuda poninya saja juga berantakan.
Ini sudah berapa kali Ainawa tertidur ketika bekerja di rumah? Senkuu tidak bisa menghitungnya lagi menggunakan jemari tangan.
"Apaan sih, istriku ada aja..."
Senkuu mengambil salah satu lembaran di atas meja, membaca cepat isinya. Lagi-lagi laporan tentang penelitian, untungnya ada beberapa yang Senkuu pahami. Dia segera mengambil pulpen tinta Ainawa dan segera memperbaiki beberapa yang salah dan kurang. Ada juga dia menambahkan beberapa kalimat di dalam laporan supaya hasilnya makin maksimal.
Untungnya, Ainawa tidak melakukan kesalahan fatal. Senkuu tidak perlu membuat laporan baru untuk istrinya. Semoga saja seniornya tidak mempermasalahkan Senkuu yang campur tangan.
Dia tidak sadar kalau sudah setengah jam lewat larut dalam pekerjaannya. Sepertinya sudah 40% laporan Ainawa selesai, hanya sisa beberapa yang harus Ainawa revisi sendiri sesuai bidangnya. Ainawa masih saja pingsan dari pekerjaannya, itu sudah hal biasa karena dia sendiri kelelahan bekerja tanpa istirahat.
Apakah dia terlalu malu untuk berdiskusi dengan suaminya? Tidak juga. Beberapa kali saja Ainawa mengganggu Senkuu dengan berbagai pertanyaan seputar sains dan terjadilah diskusi panjang lebar. Ainawa juga meminta bantuan Senkuu untuk menyelesaikan beberapa laporan dan tugasnya di labotarium beberapa pekan lalu.
Senkuu melirik sejenak ke istrinya, lalu membelai belakang kepalanya lembut. Dia bekerja terlalu keras supaya bisa memahami sains lebih baik, tapi malah kondisi kesehatannya yang terkena imbasnya. Tidak salah sih membicarakan sains 24/7, tapi beberapa kali langkah pilihan Ainawa agak ekstrim.
"Kau ini, sudah dibilang berkali-kali jangan memaksa diri," gumam Senkuu.
Tidak, dia tidak bisa marah. Ainawa mungkin lupa kalau dia tidak perlu keras supaya makin memahami Senkuu. Lelaki itu juga berusaha memahami isi pikiran Ainawa, meskipun terkadang agak-agak.
Senkuu menggendong Ainawa ke kamar dan merebahkannya di atas kasur. Tubuhnya diselimuti, lalu memastikan posisi tidur istrinya nyaman. Dia baru bisa lega melihat Ainawa akhirnya tertidur pulas, dan mencuri-curi momen dengan mencium kedua pipi dan dahinya. Malu, sih, tapi kesempatan. Jarang-jarang juga Senkuu bersikap 'romantis' dengan Ainawa, mengingat hubungan mereka jauh sebelum pernikahan seperti apa.
"Sudah kuduga ini 10 milyar persen akan berhasil. Selama Ainawa bisa tidur tenang, aku akan berjuang semampuku."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top