Salah Kira - KiyoSoph
Dua-duanya salah mengira jika mereka melihat hantu.
By Wizardcookie
Tengah malam, Sophie terbangun dari tidur. Entah kenapa ia sulit untuk terlelap karena pujaan hati belum tiba. Meski beberapa jam lalu mereka sudah berjumpa via suara, tetap tidak membuat perasaan sang wanita lega.
Kakinya melangkah ke luar kamar, menyalakan lampu ruang tengah dan berjalan ke dapur untuk meneguk segelas air putih. Sekilas melirik jam dinding, menunjuk pukul dua pagi. Jika tidak terlambat dari jadwal semesti prianya sudah tiba, hanya saja tak ada tanda-tanda keberadaannya.
Sejenak menggosok mata, memfokuskan pikiran walau nyawa masih setengah terkumpul. Ia mengambil gelas dari rak piring, menuang air putih dari tempat minum ke dalam gelas lalu meminumnya. Tenggorokan yang tadi terasa kering pun cukup menghilangkan rasa dahaga untuk sementara, juga kekalutan yang tercipta karena prianya.
Saat ia hendak kembali ke kamar, kepalanya refleks menoleh ke ruang tamu. Matanya menelisik hati-hati ketika melihat seseorang terpejam di sofa dan mengenakan pakaian rapi—jas hitam, kaos oblong merah marun, celana denim, bahkan sepatu boots-nya belum terlepas. Melihat itu pun membuat Sophie melangkah hati-hati, menghampiri sosok yang ia kenali. Semakin dekat ia melangkah, di saat itu pula ia tersadar bahwa orang yang tidur di sofa itu adalah kekasihnya—Kashuu Kiyomitsu.
Sophie masih tak yakin, mengucek matanya berulang kali dan berkedip untuk memastikan orang yang di depannya adalah manusia sungguhan dan benar-benar Kashuu, bukan makhluk astral. Ia pun memutuskan untuk menyentuh pipi sang pria dan tentu, ia dapat merasakannya.
"Kenapa dia tidur disini ...," gumamnya, terlebih pakaian kasualnya—yang digunakan untuk pergi bekerja—masih melekat. Kashuu bukan orang sembrono, dia pasti akan bebersih ketika pulang ke rumah. Apa karena dia terlalu kecapekan?
"Kashuu ... ayo bangun." Sophie membujuk, menepuk bahu lelaki itu. "Ayo tidur di kamar."
Satu kali membangunkan tidak membuahkan hasil. Kashuu benar-benar pulas masuk ke alam mimpi, tetapi Sophie tetap tidak menyerah. Ia pun mengelus rambut cokelat walnut milik Kashuu, menyelipkan helai-helai mahkota sang lelaki pada jemarinya.
"Kashuu, kita pindah ke kamar, yuk."
Percobaan kedua, terdengar erangan juga kedipan mata tiba-tiba. Ketika Kashuu membuka mata, ia dihadapkan dengan kekasihnya yang mengenakan gaun piyama satin, rambut hitamnya dibiarkan teurai diiring muka kantuk. Sejenak mengusap wajah, duduk di sofa dan memeluk Sophie. Jantungnya hampir saja melompat karena salah mengira sang kekasih adalah hantu.
"Astaga ... maaf." Kashuu berucap, memeluk dan mengelus rambut sang wanita.
"Maaf kenapa?"
"Kukira siapa tadi."
"Kau mengira aku hantu?" Wanita itu bertanya, tersirat kekesalan pada pertanyaannya. Ia melepas pelukan Kashuu, menuntut jawaban dari lawan bicaranya.
Kashuu terkekeh. "Enggak, kok. Aku kecapekan aja sampai mikir aneh-aneh."
"Ya berarti kau mikir aku hantu, dong," Sophie menukas. "Aku juga mengira kau hantu karena tidur di sofa."
"Ah ya, aku tidak berani membangunkanmu jadi aku tidur di sofa saja."
"Padahal tidak masalah ... aku malah khawatir karena kau tidak pulang-pulang."
"Maaf, aku membuatmu khawatir." Sang pria berucap, mencubit pipi wanitanya. "Ya sudah, ayo kita ke kamar."
"Kau harus berkemas dulu, oke?"
"Iya, sayang."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top