Reward - ShawMela
Melanie telah berusaha dengan baik dalam mengurus pekerjaannya.
Sudah sewajarnya Shaw memberinya hadiah, kan?
By RainAlexi123
Melanie meregangkan kedua tangannya lalu menghela napas panjang. Tangannya memegang mouse komputernya, kemudian menekan tombol 'send' dan menyandarkan punggungnya ke kursi kerjanya.
'Akhirnya selesai juga,' batin Melanie mematikan komputernya kemudian berdiri.
Iris karamelnya melirik ke arah jam dinding, jarum jam menunjukkan pukul 2 siang. Melihat itu membuat Melanie mengambil gelasnya yang ada di atas meja kerjanya, kemudian berjalan menuju dapur—berencana untuk mencuci gelasnya.
'Besok kelas pagi, materi sudah kusiapkan, laporan nilai mahasiswa juga sudah kukirim, aku bisa beristirahat dengan nyaman malam ini,' pikir Melanie selesai membersihkan gelasnya lalu kembali ke ruang kerjanya untuk mengambil ponselnya.
Melanie membuka kunci ponselnya, dan melihat percakapan terakhirnya dengan Shaw adalah tiga hari yang lalu, tentang sang laki-laki yang harus pergi keluar kota karena pekerjaannya. Sisanya diisi oleh panggilan yang berlangsung satu sampai dua jam. Hari ini Shaw belum menghubungi Melanie lagi, dan sang perempuan menduga dia akan menelepon nanti malam.
"Untuk sekarang, ayo mandi lalu tidur," gumam Melanie menutup mulutnya yang menguap.
Terakhir kali Melanie tidur adalah kemarin sore, sisanya dia bergadang demi menyelesaikan laporan tentang nilai mahasiswa, jadwal kelas, dan materi yang akan diberikan selama dua minggu ke depan.
"Kau sudah menyelesaikan laporanmu."
Melanie yang baru masuk ke kamar tidur hampir saja memekik kaget saat mendengar suara menyapanya, yang tak lain dan tak bukan adalah suara Shaw. Sang laki-laki sendiri hanya menyeringai sebelum akhirnya berdiri dari kasur dan mendekati Melanie.
"Bukannya kau masih di luar kota sampai minggu depan—hei!" ucapan Melan terpotong oleh Shaw yang mengangkatnya, membuat Melanie refleks meletakkan kedua tangannya di pundak sang laki-laki sebagai pedoman agar tubuhnya tidak tersungkur ke belakang.
Shaw sendiri hanya bergumam pelan, membawa Melanie menuju kasur dan meletakkan sang perempuan dengan lembut di atas kasur.
"Shaw...?" panggil Melanie.
"Hm?"
"Apa terjadi sesuatu di tempat kerjamu jadi kau pulang sekarang?" tanya Melanie perlahan menyentuh wajah Shaw dengan tangan kanannya, takut dugaannya benar dan itu membuat sang laki-laki kesal.
"Nope," jawab Shaw meraih tangan Melanie yang memegang pipinya—mengecup telapak tangan sang perempuan, "just missing My Ann so I decided to go home."
Pipi Melanie merona mendengar jawaban Shaw, dan semakin jadi saat Shaw melanjutkan kegiatannya, kali ini mengecup pergelangan tangan Melanie. Melihat reaksi diam sang perempuan, tawa tertahan keluar dari mulut Shaw sebelum akhirnya sang laki-laki mendekat dan mengecup telinga kanan Melan.
"You did well, so let me reward you."
Setelah itu Shaw mengecup leher Melanie, membuat sang perempuan merasa panas di tiap bekas ciuman yang sang laki-laki berikan. Tangan kanan Shaw perlahan mengelus paha Melanie, naik ke pinggang dan menyelip ke bawah baju—mengelus perut dan punggung sang perempuan. Leher, pipi, telinga, mata, hidung, kening ... semua bagian tak lolos dari bibir Shaw, kecuali bibir Melanie itu sendiri. Menyadari itu membuat Melanie mengerutkan alis tak suka.
"Ada apa, Ann?" tanya Shaw menyeringai melihat ekspresi tak puas Melanie.
"Kau serius pulang hanya karena itu?" tanya Melanie menghindari kontak mata.
Mana mungkin Melanie akan jujur bilang begitu saja.
"Hanya itu?" tanya Shaw tertawa gemas, "ini bukan hanya sekedar hanya."
Tangan kanan Shaw yang asyik dengan punggung Melanie kini keluar dari balik baju dan meraih dagu sang perempuan, kemudian mempertemukan kedua bibir mereka dalam sebuah ciuman panas. Melanie spontan menutup kedua matanya karena ciuman yang tiba-tiba, kedua tangannya meremas bahu Shaw saat merasakan bibirnya dijilat.
"Missing My Ann is not a trivial things."
Melanie berkedip beberapa kali mendengar ucapan Shaw, sementara sang laki-laki kembali mencium leher sang perempuan, dan perlahan mulai turun. Seringai nakal di muncul di wajah Shaw sesaat dirinya selesai memberikan kiss mark di dada atas Melanie.
"I've been craving you. Allow me to take all of you."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top